Rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias
Jokowi untuk membangun saluran air bawah tanah
atau ‘smart tunnel’ di Jakarta mendapat dukungan
Menteri Pekerjaan Umum , Djoko Kirmanto .

Namun Djoko meminta, realisasi bangunan tersebut
harus disertai kajian komprehensif aspek ekonomis,
teknis dan sosial .

Dalam jumpa pers akhir tahun Kementerian PU di
Jakarta, Jumat ( 28 / 12 ) , Djoko mengatakan , wacana
pembangunan smart tunnel di Jakarta sebenarnya
sudah ada sejak lima tahun yang lalu atau pada era
Gubernur Sutiyoso.

Pada saat itu, menurutnya, Pemerintah Provinsi
( Pemprov) DKI Jakarta bersama konsultannya dari
Belanda datang ke Kementerian PU untuk membahas
wacana pembangunannya .

“Di mata saya , itu bukan barang baru. Saya sudah
mengkajinya lima tahun lalu .
Pernah diusulkan dan
dibahas di kantor ini juga, bahkan saya sempat ke
Kuala Lumpur untuk melihat langsung smart tunnel
yang ada di sana,” ujarnya sebagaimana dirilis
suarapembaruan. com yang terpantau IPOSNews .com .

Jalan tol

Smart tunnel yang merupakan saluran berukuran
sangat besar dan berfungsi sebagai penampung air
pada musim hujan .
Sedangkan pada saat kemarau ,
dapat digunakan sebagai jalan tol, sehingga dapat
mengurangi kepadatan arus lalu lintas di ibukota.

Selain itu, smart tunnel juga digunakan sebagai
saluran sarana ultilitas seperti listrik , internet , telepon
dan limbah .

Djoko melanjutkan , setelah melalui pengkajian dan
peninjauan langsung ke smart tunnel di Malaysia , pada
saat itu dirinya berkesimpulan bahwa proyek tersebut
tidak layak secara ekonomis dan teknis .

Namun Djoko Kirmanto menegaskan , keputusannya
tersebut bukanlah keputusan yang tidak bisa berubah .

“Untuk kondisi saat ini kesimpulannya mungkin saja
sudah berubah . Saya mendukung ide cemerlang
tersebut, dengan catatan harus didukung kajian para
ahli, ” paparnya .

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Jokowi mengatakan ,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana
membangun smart tunnel .

Saluran berdiameter 16 meter tersebut akan dibuat
dari kawasan MT Haryono menuju Pluit .
Jokowi memperkirakan dibutuhkan anggaran Rp 16
triliun untuk konstruksi saluran tersebut .

Sumber : http://kadalijo.com/showthread.php?2019-Jokowi-dan-rencana-quot-Smart-Tunnel-Jakarta-quot

JAKARTA, suaramerdeka.com - Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo mengatakan, Smart Tunnel yang dicita-
citakan pemerintah daerah sama sekali berbeda
dengan Smart Tunnel di Malaysia. "Tidak seperti di
Malaysia. Ini milik Indonesia," ungkap Joko Widodo,
Jumat, (4/1).

Terowongan multiguna atau multipurpose deep tunnel
yang akan dikerjakan Pemerintah jakarta akan memiliki
lima fungsi, sementara Smart Tunnel atau terowongan
pengendali banjir milik Malaysia hanya memiliki dua
fungsi, yakni sebagai pengendali banjir dan sebagai
jalan tol. Selain dua fungsi tadi, terowongan bawah
tanah di jakarta akan difungsikan pula sebagai saluran
air limbah kota, tempat pengaliran air bawah tanah,
dan jaringan utilitas kota.

"Utilitas dan listrik bisa masuk, tapi sewa," kata
Jokowi. Namun, Jokowi menambahkan,
kemungkinannya akan menggunakan mesin bor yang
sama. Diungkapkan Jokowi, ada tiga negara yang
menyediakan mesin bor untuk deep tunnel, di
antaranya Jerman, Cina, dan Korea. "Yang lebih bagus
Jerman. Tetapi menggunakan yang mana, kami belum
tau. Itu terserah investor," ujar Jokowi.

Smart Tunnel di Malaysia yang selesai pada 2007 lalu
akhir-akhir ini tidak bisa menampung air ketika hujan.
Buktinya, ada tiga jalan di Kuala Lumpur, yakni Jalan
Tun Razak, Jalan Semarak, dan Kampung Baru, yang
kembali mengalami banjir.

Meski teknologi deep tunnel dianggap gagal
menampung banjir, Jokowi tidak ingin mundur dalam
membuat proyek ini. Menurutnya, serapan air tanah
semakin lama memang saling mengejar. Karena
permukaan tanah semakin lama banyak tertutup semen
sehingga tidak ada resapan air ke bawah tanah.

Jika dibiarkan, hal ini akan menambah titik banjir di
Jakarta. Selain pengerjaan proyek konvensional, seperti
pengerukan kali dan normalisasi sungai, Jakarta perlu
melakukan proyek gebrakan untuk mencegah banjir
kembali datang. "Sampai kapan juga enggak akan
rampung-rampung kalau hanya konvensional," kata
Jokowi.

Sumber : http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2013/01/05/140415/Jokowi-Smart-Tunnel-Jakarta-Punya-Lima-Fungsi