- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 Langkah Keliru Facebook di Tahun 2012


TS
Pramoedita
7 Langkah Keliru Facebook di Tahun 2012

Quote:
Posisinya sebagai media sosial terbesar di dunia menjadikan Facebook terus disorot publik atas setiap kebijakan baru yang diberlakukan. Sayangnya, seringkali aturan-aturan juga fitur-fitur baru yang diberian Facebook justru menuai kritik yang artinya user tidak suka dengan aturan atau fitur baru tersebut.
Meski demikian jumlah pengguna Facebook tidak berkurang, justru terus bertambah hingga mencapai 1 miliar user di tahun 2012. Sedikit flashback ke awal hingga penghujung tahun 2012, ada 7 langkah Facebook yang dianggap salah oleh banyak kalangan dan mendatangkan blunder bagi situs yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg tersebut.
Nah, itulah 7 langkah Facebook di tahun 2012 yang dinilai salah dan tidak berhasil menggaet simpati publik. Sebaliknya, kritikan justru muncul berbarengan rilis 7 layanan baru Facebook di atas. Di tahun 2013, diharapkan Facebook tidak lagi membuat blunder yang sama yang akan menjauhkan konsumen dari Facebook dan mengakibatkan semakin anjloknya harga saham Facebook.
Meski demikian jumlah pengguna Facebook tidak berkurang, justru terus bertambah hingga mencapai 1 miliar user di tahun 2012. Sedikit flashback ke awal hingga penghujung tahun 2012, ada 7 langkah Facebook yang dianggap salah oleh banyak kalangan dan mendatangkan blunder bagi situs yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg tersebut.
Quote:
1. Personal Promoted Posts
Pada bulan Oktober lalu, Facebook merilis sebuah fitur bernama Personal Promoted Posts. Dengan fitur tersebut, pengguna Facebook akan bisa menjadikan konten mereka tampak di news feed kawan-kawannya. Untuk bisa menggunakan fitur itu, pengguna Facebook dikenakan biaya $7.
Fitur ini sebelumnya telah pernah dihadirkan pada akun Facebook untuk brand/perusahaan. Namun untuk akun pribadi, Facebook meminta Anda membayar $7 sebelum Anda bisa memamerkan postingan agar kawan Anda bisa membacanya di newsfeed.
Fitur itu dinilai sangat merugikan user dengan dua alasan: (1) dampaknya sangat buruk bagi pengalaman user dan komunitas (2) pengguna biasa tidak akan mau membayar $7 hanya untuk share foto, misalnya.
2. Membunuh Instagram
Saat mengumumkan membeli Instagram pada bulan April senilai $1 miliar (kemudian dievaluasi menjadi $730 juta saja), dunia langsung bergejolak. Alasannya? (1) Instagram adalah mobile app yang seharusnya bisa menjadi pesaing terkuat Facebook, (2) Tamatlah riwayat Instagram di tangan Facebook.
Perkiraan publik tersebut terbukti ketika beberapa pekan lalu Instagram (baca: Facebook) menerapkan sebuah kebijakan baru yang tertuang dalam Terms of Service (TOS):
“Dalam rangka membantu kami memberikan konten berbayar atau promosi, Anda setuju bahwa sebuah bisnis atau entitas lain bisa membayar kepada kami shingga kami bisa menampilkan username, hal-hal yang Anda suka, foto-foto (bersama dengan metadata terkait), dan/atau hal-hal lain yang Anda lakukan [di Instagram], yang berhubungan dengan konten atau promosi berbayar/sponsor, tanpa ada kompensasi untuk Anda.”
Kutipan kebijakan baru Instagram tersebut kemudian menuai protes, cacian, penutupan akun, blokir dan berbagai reaksi negatif lain dari pengguna Instagram. Meski sehari setelahnya CEO Kevin Systrom merevisi kebijakannya dengan mengatakan bahwa hal itu hanyalah salah paham dan kesalahan tata bahasa saja, tetapi kekecewaan pengguna Instagram telah terlanjur meluas. Facebook sebagai pemilik Instagram menjadi tersangka utama yang patut disalahkan.
3. Instagram vs. Twitter
Instagram dan Twitter sebelumnya merupakan kesatuan yang harmonis sebelum Facebook mencabut semua dukungan Instagram di Twitter. Pengguna Twitter tak lagi bisa melihat foto Instagram yang di-link di Twitter. Foto-foto Instagram kini hanya bisa dilihat di situs Instagram sementara di Twitter yang tersisa hanya link yang akan mengarahkan ke situs Instagram. Persaingan Facebook dan Twitter tak urung tidak memunculkan satu pemenang tetapi menimbulkan banyak pihak yang dirugikan, tak lain adalah para pengguna Twitter dan Instagram.
4. Aturan baru Facebook Message
Notifikasi ‘Message Seen’ muncul di Facebook pada pertengahan 2012. Dengan fitur tersebut maka pesan, chat, juga group post akan menunjukkan notifikasi ‘telah terbaca’ ketika Anda telah membukanya. Artinya, Anda tidak lagi bisa bersembunyi dari hal-hal yang tidak bisa Anda lakukan di Facebook. Semua hal dengan rinci akan terekspos dan bisa dilihat kawan-kawan Anda.
Tak hanya itu, Facebook juga memberlakukan biaya $1/hari jika Anda tidak ingin menerima pesan dari pengguna Facebook yang tidak masuk dalam daftar friends yang Anda punya. Hal ini barangkali akan sangat bermanfaat jika Anda ingin menghindari para pengirim spam atau undangan bermain games tetapi bagaimana jika ada orang yang benar-benar butuh bantuan Anda dengan terlebih dahulu bertanya via messages? Ya, tampaknya dengan fitur baru tersebut Facebook secara tidak langsung meminta semua penggunanya untuk saling ‘friend’.
5. EdgeRank
Alogaritma EdgeRank yang diberlakukan Facebook pada Facebook Pages dinilai sangat merugikan pemilik akun. Bagaimana tidak, item yang mendapatkan likes dan komen terbanyak secara otomatis akan menempatkan postingan tersebut di newsfeed teratas. Bagi pengguna perorangan hal tersebut tidak akan merugikan, tetapi tidak bagi pemilik Facebook Page yang ingin mempromosikan produk-produk baru atau menginformasikan breaking news, misalnya.
6. Matinya Social Reader
Tren penggunaan aplikasi social reader memuncak di tahun 2010 tapi masalah kemudian muncul. Diketahui bahwa aplikasi-aplikasi social reader umumnya mengakali pengguna dengan cara sharing berbagai hal yang tidak diinginkan user untuk di-share. Untuk bisa melihat link yang di-stream oleh kawan di Facebook, Anda harus install aplikasi social reader. Fakta tersebut pastinya sangat mengganggu pengguna Facebook.
Setelah berjalan 2 tahun, semakin banyak pengguna Facebook yang tidak lagi menggunakan aplikasi-aplikasi social reader. Puncaknya, situs surat kabar populer The Guardian dan Washington Post resmi membuang aplikasi social reader yang telah mereka pakai selama dua tahun sejak 2010. Hal itu membuktikan bahwa user ingin tetap bisa mengontrol konten apa saja yang ingin mereka share di Facebook.
7. Facebook Commerce
Facebook Commerce menyediakan berbagai store yang memudahkan pengguna Facebook berbelanja di satu tempat: Facebook. Namun proyek ini tampaknya tidak berjalan mulus. Bahkan toko ritel besar seperti Gap, J.C. Penny, Nordstor dan GameStop hanya betah berjualan di Facebook dalam waktu singkat. Dalam beberapa bulan saja mereka mengakhiri kerjasama dengan Facebook.
Pada bulan Oktober lalu, Facebook merilis sebuah fitur bernama Personal Promoted Posts. Dengan fitur tersebut, pengguna Facebook akan bisa menjadikan konten mereka tampak di news feed kawan-kawannya. Untuk bisa menggunakan fitur itu, pengguna Facebook dikenakan biaya $7.
Fitur ini sebelumnya telah pernah dihadirkan pada akun Facebook untuk brand/perusahaan. Namun untuk akun pribadi, Facebook meminta Anda membayar $7 sebelum Anda bisa memamerkan postingan agar kawan Anda bisa membacanya di newsfeed.
Fitur itu dinilai sangat merugikan user dengan dua alasan: (1) dampaknya sangat buruk bagi pengalaman user dan komunitas (2) pengguna biasa tidak akan mau membayar $7 hanya untuk share foto, misalnya.
2. Membunuh Instagram
Saat mengumumkan membeli Instagram pada bulan April senilai $1 miliar (kemudian dievaluasi menjadi $730 juta saja), dunia langsung bergejolak. Alasannya? (1) Instagram adalah mobile app yang seharusnya bisa menjadi pesaing terkuat Facebook, (2) Tamatlah riwayat Instagram di tangan Facebook.
Perkiraan publik tersebut terbukti ketika beberapa pekan lalu Instagram (baca: Facebook) menerapkan sebuah kebijakan baru yang tertuang dalam Terms of Service (TOS):
“Dalam rangka membantu kami memberikan konten berbayar atau promosi, Anda setuju bahwa sebuah bisnis atau entitas lain bisa membayar kepada kami shingga kami bisa menampilkan username, hal-hal yang Anda suka, foto-foto (bersama dengan metadata terkait), dan/atau hal-hal lain yang Anda lakukan [di Instagram], yang berhubungan dengan konten atau promosi berbayar/sponsor, tanpa ada kompensasi untuk Anda.”
Kutipan kebijakan baru Instagram tersebut kemudian menuai protes, cacian, penutupan akun, blokir dan berbagai reaksi negatif lain dari pengguna Instagram. Meski sehari setelahnya CEO Kevin Systrom merevisi kebijakannya dengan mengatakan bahwa hal itu hanyalah salah paham dan kesalahan tata bahasa saja, tetapi kekecewaan pengguna Instagram telah terlanjur meluas. Facebook sebagai pemilik Instagram menjadi tersangka utama yang patut disalahkan.
3. Instagram vs. Twitter
Instagram dan Twitter sebelumnya merupakan kesatuan yang harmonis sebelum Facebook mencabut semua dukungan Instagram di Twitter. Pengguna Twitter tak lagi bisa melihat foto Instagram yang di-link di Twitter. Foto-foto Instagram kini hanya bisa dilihat di situs Instagram sementara di Twitter yang tersisa hanya link yang akan mengarahkan ke situs Instagram. Persaingan Facebook dan Twitter tak urung tidak memunculkan satu pemenang tetapi menimbulkan banyak pihak yang dirugikan, tak lain adalah para pengguna Twitter dan Instagram.
4. Aturan baru Facebook Message
Notifikasi ‘Message Seen’ muncul di Facebook pada pertengahan 2012. Dengan fitur tersebut maka pesan, chat, juga group post akan menunjukkan notifikasi ‘telah terbaca’ ketika Anda telah membukanya. Artinya, Anda tidak lagi bisa bersembunyi dari hal-hal yang tidak bisa Anda lakukan di Facebook. Semua hal dengan rinci akan terekspos dan bisa dilihat kawan-kawan Anda.
Tak hanya itu, Facebook juga memberlakukan biaya $1/hari jika Anda tidak ingin menerima pesan dari pengguna Facebook yang tidak masuk dalam daftar friends yang Anda punya. Hal ini barangkali akan sangat bermanfaat jika Anda ingin menghindari para pengirim spam atau undangan bermain games tetapi bagaimana jika ada orang yang benar-benar butuh bantuan Anda dengan terlebih dahulu bertanya via messages? Ya, tampaknya dengan fitur baru tersebut Facebook secara tidak langsung meminta semua penggunanya untuk saling ‘friend’.
5. EdgeRank
Alogaritma EdgeRank yang diberlakukan Facebook pada Facebook Pages dinilai sangat merugikan pemilik akun. Bagaimana tidak, item yang mendapatkan likes dan komen terbanyak secara otomatis akan menempatkan postingan tersebut di newsfeed teratas. Bagi pengguna perorangan hal tersebut tidak akan merugikan, tetapi tidak bagi pemilik Facebook Page yang ingin mempromosikan produk-produk baru atau menginformasikan breaking news, misalnya.
6. Matinya Social Reader
Tren penggunaan aplikasi social reader memuncak di tahun 2010 tapi masalah kemudian muncul. Diketahui bahwa aplikasi-aplikasi social reader umumnya mengakali pengguna dengan cara sharing berbagai hal yang tidak diinginkan user untuk di-share. Untuk bisa melihat link yang di-stream oleh kawan di Facebook, Anda harus install aplikasi social reader. Fakta tersebut pastinya sangat mengganggu pengguna Facebook.
Setelah berjalan 2 tahun, semakin banyak pengguna Facebook yang tidak lagi menggunakan aplikasi-aplikasi social reader. Puncaknya, situs surat kabar populer The Guardian dan Washington Post resmi membuang aplikasi social reader yang telah mereka pakai selama dua tahun sejak 2010. Hal itu membuktikan bahwa user ingin tetap bisa mengontrol konten apa saja yang ingin mereka share di Facebook.
7. Facebook Commerce
Facebook Commerce menyediakan berbagai store yang memudahkan pengguna Facebook berbelanja di satu tempat: Facebook. Namun proyek ini tampaknya tidak berjalan mulus. Bahkan toko ritel besar seperti Gap, J.C. Penny, Nordstor dan GameStop hanya betah berjualan di Facebook dalam waktu singkat. Dalam beberapa bulan saja mereka mengakhiri kerjasama dengan Facebook.
Nah, itulah 7 langkah Facebook di tahun 2012 yang dinilai salah dan tidak berhasil menggaet simpati publik. Sebaliknya, kritikan justru muncul berbarengan rilis 7 layanan baru Facebook di atas. Di tahun 2013, diharapkan Facebook tidak lagi membuat blunder yang sama yang akan menjauhkan konsumen dari Facebook dan mengakibatkan semakin anjloknya harga saham Facebook.
0
2.5K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan