Dear agan2, berawal dari ane sebagai penjual token listrik PLN prabayar, dimana sudah 3 hari ini pelanggan ane ada yg bertanya kenapa KWH token yg didapatkan berkurang dari sebelum2nya, dan kemudian ane mencari tahu, ternyata tarif dasar listrik memang naik per januari 2013 ini sebesar 15%.
Jadi untuk pelanggan2 ane harap maklum ya gan.. memang tarif dasar listriknya yang memang naik.
Sekalian ane mau info aja berita2 dari dampak kenaikan TDL 2013 ini gan..
TDL Naik, Sewa Gedung Naik 25 Persen
Spoiler for TDL Naik, Sewa Gedung Naik 25 Persen:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dipastikan akan membebani para penyewa gedung pusat perbelanjaan. Akibatnya, bulan depan tarif biaya pelayanan (service charged) akan mengalami kenaikan hingga 25 persen.
"Kenaikannya berkisar 20 persen-25 persen," kata Sugwantono Tanto, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kepada Tribunnews.com, Minggu (6/1/2012).
Sugwantono menuturkan, kenaikan biaya pelayanan tersebut juga berimbas pada kenaikan harga produk yang dijual oleh penyewa gedung. Namun Sugwantono tidak dapat mengatakan berapa besaran kenaikan harga produk tersebut. "Tergantung masing-masing pada penyewa gedung (UMKM) kenaikannya," ujar Sugwantono.
Buruh: Listrik naik, kenaikan UMP jadi sia-sia
Spoiler for Buruh: Listrik naik, kenaikan UMP jadi sia-sia:
JAKARTA.Buruh menolak rencana kenaikan tarif dasar listrik. Alasannya, kenaikan tarif dasar listrik membuat kenaikan upah buruh menjadi tidak signifikan.
Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia Said Iqbal menyatakan, kenaikan tarif dasar listrik menyebabkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2013 sekitar 30% hingga 40% menjadi sia-sia. Dia menghitung, kenaikan tarif dasar listrik akan menyebabkan tagihan listrik naik sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per bulan.
Menurutnya, kenaikan tarif dasar listrik ini terjadi karena mayoritas kontrakan dan KPR buruh menggunakan listrik 1.300 VA. "Hal lain yang dikhawatirkan buruh adalah kenaikan harga TDL akan memicu kenaikan harga barang-barang lainnnya khususnya barang olahan yang pabriknya menggunakan listrik," tutur Said, Jumat (6/1).
Said menyoroti imbas kenaikan TDL sebelumnya diikuti oleh kenaikan harga sewa kontrakan sekitar Rp 50.000-Rp 100.000 per bulan. Dengan kenaikan itu, dia mengatakan, total kocek yang harus dikeluarkan buruh mencapai Rp 125.000 atau 25% dari nilai kenaikan upah dengan asumsi minimal sekitar Rp 500.000.
Hal ini sekaligus menurunkan daya beli buruh sekitar 9%, padahal ini baru mencakup dua komponen pengeluaran. "Jadi upaya pemerintah yang katanya menaikan upah minimum 2013 rata rata 30%-40% dengan tujuan memperbaiki daya beli dan kesejahteraan buruh adalah sebuah kebohongan dengan menaikkan harga TDL ini," ujarnya.
Lebih jauh, Said bilang kenaikan tarif setrum juga turut membuat developer perumahan tipe Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS) akan menaikkan harga jual rumahnya sekitar 15%. Hal ini akan tambah menyulitkan buruh untuk membeli rumah sendiri.
TDL Naik, Penjahit di Pangkalpinang Menjerit
Spoiler for TDL Naik, Penjahit di Pangkalpinang Menjerit:
Metrotvnews, Pangkalpinang:Rencana pemerintah untuk menaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2013 kini mulai dikeluhkan para penjahit pakaian di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
"Duh sekarang kita sudah bingung prihal akan naiknya tarif dasar listrik, bisa-bisa berpengaruh omset menurun hingga menutup tempat usaha," kata Rahman, pemilik usaha jahit pakaian di Pangkalpinang, Sabtu (5/1).
Ia menyebutkan, kalau memang TDL naik mereka terpaksa mengurangi pemakaian peralatan listrik untuk usaha jahit dan lebih memilih menjahit cara tradisional alias menggayuh mesin jahit dengan kaki.
"Mau tidak mau kita mengoptimalkan cara tradisional menjahit dengan mengayu menggunakan kaki pada mesin jahit tradisional," Ujarnya.
Sebab menurutnya konsumen jahitan enggan menjahit apabila harga jahitan di naikan mereka pasti lebih memilih membeli pakaian yang sudah tersedia di toko-toko.
"Saya rasa kalau harga di naikan, pasti konsumen berkurang sehingga omset kita menurun dengan begitu kita bisa tutup," ungkap Rahman.
Apa yang di keluhkan Rahman juga di keluhkan Nurhayati penjahit lainya di Pangkalpinang Ia mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan UKM-UKM yang ada terutama yang terkena imbas naiknya TDL.
"Kita harap pemerintah lebih aktif memperhatikan UKM yang ada di Pangkalpinang sehingga dengan naiknya TDL tidak membuat kita menutup usaha rumahan ini,"pintanya.
Tarif Hotel di Surabaya Naik Hingga 15 Persen
Spoiler for Tarif Hotel di Surabaya Naik Hingga 15 Persen:
SURABAYA-Keputusan pemerintah untuk menaikan tarif dasar listrik (TDL) yang berlaku per 1 Januari berimbas naiknya tarif sewa kamar sejumlah hotel di Surabaya. Per tanggal tersebut hotel di Surabaya naik antara 10 persen hingga 15 Persen.
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Sholeh, mengatakan dampak dari kenaikan TDL tersebut PHRI memutuskan untuk menaikan tarif sewa kamar antara 10 persen hingga 15 persen. Kenaikan tersebut berlaku selama setahun meski TDL akan naik secara berkala per tiga bulan.
"Hal itu berdasarkan kerjasama dengan instasi pemerintah terkait tarif sewa kamar ini. Kenaikan tarif ini berlaku 1 tahun kedepan meski nanti TDL akan naik secara berkala per tiga bulanan," kata Sholeh kepada wartawan belum lama ini.
Kenaikan ini, lanjut Sholeh memang lebih tinggi dibanding tahun 2012 lalu. Saat ini hanya mencapai 5 persen hingga 10 persen. Ia juga menegaskan, kenaikan tarif sewa kamar hotel ini tidak akan berubah selama tahun 2013 meski TDL akan naik lagi pada tiga bulan berikutnya.
Terpisah, Humas Garden Palce Hotel Surabaya Igga Mone mengaku, pada tahun 2013 ini pihaknya menaikkan tarif hotel sebesar 10 persen. Jika pada tahun 2012 tarif sewa kamar berkisar Rp800 ribu per malam kali ini naik menjadi Rp870 ribu per malam. Ia yakin, kenaikan tarif sewa kamar tersebut tidak akan memmpengaruhi okupansi hotel. Hotel Garden Palace sendiri memiliki 360 kamar. "Tarif baru ini tidak akan mengurangi Okupansi. Rata-rata Okupansi harian kami sekitar 60 persen," ujarnya.
Seperti diketahui, kebijakan menaikkan tarif TDL sebesar 15 persen ini berlaku pada 1 Januari 2013. Penghematan ini dinilai mampu menghemat APBN sekitar Rp14 Triliun. Kenaikan TDL ini akan dilakukan berkala per tiga bulan dengan presentase kenaikan sebesar 4,3 persen. Kenaikan TDL ini berlaku pada pelanggan dengan daya listrik sebesar 1.300 Kilo Watt (KW) ke atas. Namun untuk pelanggan 450-900 KW, TD tidak ada kenaikan.
TDL Naik, Biaya Produksi Bengkak 30 Persen
Spoiler for TDL Naik, Biaya Produksi Bengkak 30 Persen:
SOLO, suaramerdeka.com - Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen pada tahun depan dipastikan akan berimbas pada bengkaknya biaya ongkos produksi perusahaan. Sampai akhir tahun, diprediksi biaya produksi naik hingga 30 persen.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Lilik Setiawan menyampaikan, ada atau tidak ada kenaikan TDL, perusahaan sebenarnya sudah melakukan efisiensi. Efisiensi lain yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan mengurangi jam kerja mesin pada waktu yang tidak optimal, atau dengan mengganti mesin yang lebih hemat energi. Namun opsi kedua akan lebih sulit dilakukan lantaran investasi yang diperlukan tidaklah sedikit.
"Kalau efisiensi sudah dilakukan, pilihan selanjutnya adalah mengurangi jumlah tenaga kerja atau menaikkan harga. TDL akan naik 15 persen secara bertahap sampai akhir tahun nanti. Diperkirakan, ongkos produksi akan juga naik sampai 30 persen sampai akhir tahun. Terlebih tahun ini pengusaha tidak hanya dihadapkan pada TDL, juga kenaikan UMK," terang dia, Sabtu (5/1).
Di samping itu, pihaknya juga dihadapkan dengan kenaikan bahan baku dan bahan pendukung produksi. Awal bulan ini, sejumlah pemasok bahkan sudah mulai menerapkan harga jual baru yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Lilik menilai kebijakan kenaikan TDL sangat konyol, tidak tepat. Terlebih bagi perusahaan yang berorientasi ekspor. Saat ini Indonesia masih mengandalkan ekspor ke pasar tradisional seperti negara di Amerika dan Eropa. Sayang, negara-negara di kedua benua tersebut masih didera krisis global.
"Sebenarnya kami tidak masalah dengan menaikkan harga seberapapun asal pasar bisa menyerap. Tapi sekarang bagaimana kami bisa menaikkan harga kalau yang beli belum sembuh (dari krisis)?" imbuhnya.
Lilik juga mengingatkan, pemerintah jangan terlalu jumawa dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi sekarang ini. Sebab, pertumbuhan ekonomi tersebut didominasi lantaran konsumsi domestik.
Saat harga produk naik, konsumsi bisa saja turun. Kenaikan TDL juga akan memungkinkan terjadi PHK. Jika masyarakat tidak memiliki pendapatan, lalu dari mana bisa melakukan konsumsi?
Kendati demikian dia berharap subsidi yang sebelumnya diberikan untuk listrik bisa dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Misalnya pembangunan akses jalan yang akan memperlancar distribusi barang. Dengan demikian, industri akan mendapat kompensasi dari kenaikan TDL.