- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Politikus Demokrat : Sutan Bhatoegana Dituding Mengubah Sejarah


TS
oviexxx
Politikus Demokrat : Sutan Bhatoegana Dituding Mengubah Sejarah
Quote:
Pernyataan politikus Demokrat Sutan Bhatoegana yang menyebut Presiden RI keempat Abdurahman Wahid atau Gus Dur lengser karena terlibat kasus korupsi mendapat reaksi keras keluarga besar Nahdlatul Ulama, salah satunya Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa.
Politikus tersebut dituntut mencabut pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen, meminta pencabutan pernyataan dan permintaan maaf disampaikan oleh Bhatoegana secara terbuka.
"Jika Bhatoegana tidak segera mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka, saya khawatir itu akan memancing kemarahan besar Nahdliyin (sebutan warga NU). Kalau itu terjadi, kami tidak akan bisa membendungnya," tegas Nabil di Jakarta, Senin (26/11).
Lebih jauh Nabil mengatakan, pernyataan Bhatugana tak ubahnya mencoba mengubah catatan sejarah yang dicatat dan diingat publik, jika Gus Dur lengser bukan karena korupsi, melainkan tragedi politik.
"Dia (Bhatoegana) sudah merendahkan akal budi dan ingatan publik. Dia juga mengabaikan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) yang diterbitkan Jaksa Agung, bahwa Gus Dur bersih dari kasus Bruneigate dan Buloggate. Itu sudah terbukti, dan justru kasus Century yang belum terbukti," tandas Nabil.
Nabil juga menyebut Bhatugana cuma mencontoh dan mengulangi kemalasan politik yang biasa dipakai untuk pengalihan isu. "Bhatoegana dengan begitu tak hanya melecehkan Gus Dur, tapi memaksa Gus Dur untuk menutupi kekeruhan yang terjadi di rezim pemerintahan yang berkuasa saat ini," jelas Nabil tegas. [Suara Merdeka]
Politikus tersebut dituntut mencabut pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen, meminta pencabutan pernyataan dan permintaan maaf disampaikan oleh Bhatoegana secara terbuka.
"Jika Bhatoegana tidak segera mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka, saya khawatir itu akan memancing kemarahan besar Nahdliyin (sebutan warga NU). Kalau itu terjadi, kami tidak akan bisa membendungnya," tegas Nabil di Jakarta, Senin (26/11).
Lebih jauh Nabil mengatakan, pernyataan Bhatugana tak ubahnya mencoba mengubah catatan sejarah yang dicatat dan diingat publik, jika Gus Dur lengser bukan karena korupsi, melainkan tragedi politik.
"Dia (Bhatoegana) sudah merendahkan akal budi dan ingatan publik. Dia juga mengabaikan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) yang diterbitkan Jaksa Agung, bahwa Gus Dur bersih dari kasus Bruneigate dan Buloggate. Itu sudah terbukti, dan justru kasus Century yang belum terbukti," tandas Nabil.
Nabil juga menyebut Bhatugana cuma mencontoh dan mengulangi kemalasan politik yang biasa dipakai untuk pengalihan isu. "Bhatoegana dengan begitu tak hanya melecehkan Gus Dur, tapi memaksa Gus Dur untuk menutupi kekeruhan yang terjadi di rezim pemerintahan yang berkuasa saat ini," jelas Nabil tegas. [Suara Merdeka]
0
832
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan