- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
12 Bandara Baru Beroperasi Tahun Ini
TS
Pahlawan31
12 Bandara Baru Beroperasi Tahun Ini
JAKARTA, FAJAR -- Kementerian Perhubungan mempercepat pembangunan 24 bandara perintis yang sedang dikerjakan di berbagai daerah. Diprediksi, ada 12 bandara yang bisa selesai setahun lebih cepat sehingga dapat mulai beroperasi pada tahun 2013.
Ke-12 bandara perintis yang siap beroperasi di tahun 2013 antara lain Medan Baru, Pekonserai, Muara Bungo, Bawean, Bone, Sumarorong, Kuffar-Seram, Tual Baru, Saumlaki Baru, Waisai, kamanap dan Waghete Baru. "Jadi akan ada rute-rute penerbangan baru dengan tujuan kota-kota kecil, sekelas kecamatan di beberapa daerah," tutur Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Soesantono di kantornya, Jumat, 4 Januari 2013.
Total investasi untuk membangun bandara-bandara perintis tersebut, lanjut Bambang, telah dialolasikan dalam anggaran APBN sekitar Rp3 triliun. "Ini bukan saja membuka keterisolasian tetapi, pembangunan bandara-bandara perintis ini juga bagian upaya kita untuk membantu daerah dalam menekan biaya logistik," jelasnya.
Dia mengakui, 12 bandara perintis lainnya akan selesai pada 2014 dan 2015. "Tujuh bandara akan beroperasi 2014 dan lima bandara pada tahun 2015," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah sengaja melakukan percepatan pembangunan bandara-bandara perintis, khususnya yang terletak di daerah-daerah terluar atau perbatasan Indonesia untuk meningkatkan aksesibilitas. "Kita ingin mereka segera terhubung dengan kota-kota lain yang lebih maju, tidak terkucil lagi," sebutnya.
Bambang mengatakan, Pemerintah tidak hanya perhatian untuk membangun bandara-bandara besar saja, tapi juga harus memikirkan pembangunan bandara-bandara kecil yang dibutuhkan masyarakat setempat. "Begitu banyak airstrip (bandara kecil) di Indonesia yang harus dibangun. Kita akan berusaha mewujudkannya," kata dia.
Menurut Bambang, pembangunan bandara-bandara kecil sangat penting untuk meningkatkan aksesisbilitas wilayah terutama di pedalaman, perbatasan dan wilayah Timur Indonesia. Dengan begitu masyarakatnya merasa menjadi bagian dari RI. "Jangan sampai mereka merasa lebih dekat dengan negara tetangga, daripada negara sendiri," sambungnya.
Bambang juga mengatakan, pembangunan bandara-bandara baru ini juga dilakukan untuk memfasilitasi permintaan angkutan udara yang terus tumbuh seiring laju pertumbuhan ekonomi. "Tahun 2012 saja penumpang udara tembus 70 juta, kalau kita tidak tambah bandara-bandara baru pasti akan terjadi kepadatan di bandara yang ada sekarang," jelasnya
Ke-12 bandara perintis yang siap beroperasi di tahun 2013 antara lain Medan Baru, Pekonserai, Muara Bungo, Bawean, Bone, Sumarorong, Kuffar-Seram, Tual Baru, Saumlaki Baru, Waisai, kamanap dan Waghete Baru. "Jadi akan ada rute-rute penerbangan baru dengan tujuan kota-kota kecil, sekelas kecamatan di beberapa daerah," tutur Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Soesantono di kantornya, Jumat, 4 Januari 2013.
Total investasi untuk membangun bandara-bandara perintis tersebut, lanjut Bambang, telah dialolasikan dalam anggaran APBN sekitar Rp3 triliun. "Ini bukan saja membuka keterisolasian tetapi, pembangunan bandara-bandara perintis ini juga bagian upaya kita untuk membantu daerah dalam menekan biaya logistik," jelasnya.
Dia mengakui, 12 bandara perintis lainnya akan selesai pada 2014 dan 2015. "Tujuh bandara akan beroperasi 2014 dan lima bandara pada tahun 2015," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah sengaja melakukan percepatan pembangunan bandara-bandara perintis, khususnya yang terletak di daerah-daerah terluar atau perbatasan Indonesia untuk meningkatkan aksesibilitas. "Kita ingin mereka segera terhubung dengan kota-kota lain yang lebih maju, tidak terkucil lagi," sebutnya.
Bambang mengatakan, Pemerintah tidak hanya perhatian untuk membangun bandara-bandara besar saja, tapi juga harus memikirkan pembangunan bandara-bandara kecil yang dibutuhkan masyarakat setempat. "Begitu banyak airstrip (bandara kecil) di Indonesia yang harus dibangun. Kita akan berusaha mewujudkannya," kata dia.
Menurut Bambang, pembangunan bandara-bandara kecil sangat penting untuk meningkatkan aksesisbilitas wilayah terutama di pedalaman, perbatasan dan wilayah Timur Indonesia. Dengan begitu masyarakatnya merasa menjadi bagian dari RI. "Jangan sampai mereka merasa lebih dekat dengan negara tetangga, daripada negara sendiri," sambungnya.
Bambang juga mengatakan, pembangunan bandara-bandara baru ini juga dilakukan untuk memfasilitasi permintaan angkutan udara yang terus tumbuh seiring laju pertumbuhan ekonomi. "Tahun 2012 saja penumpang udara tembus 70 juta, kalau kita tidak tambah bandara-bandara baru pasti akan terjadi kepadatan di bandara yang ada sekarang," jelasnya
0
2K
21
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan