- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anak Hatta Rajasa Jangan Gunakan Jurus Pura-pura Sakit


TS
m4ndiri
Anak Hatta Rajasa Jangan Gunakan Jurus Pura-pura Sakit
Spoiler for agak DP:

Quote:
JAKARTA (Pos Kota) – Ketua Presideum Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, meminta putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak mengikuti jejak orang bermasalah yang lebih senior dengan berpura-pura sakit.
Rasyid yang masih bersekolah tidak perlu mengikuti orang bermasalah, utamanya dalam kasus korupsi yang selalu berpura-pura jatuh sakit untuk lepas dari hukuman.
“Mulai dari Soeharto, Syamsul Nursalim, Nazaruddin, Angelina Sondakh dan tersangka kasus-kasus utamanya kasus korupsi selalu menggunakan dalih sakit. Janganlah hal ini dicontoh oleh anak muda seperti Rasyid. Lebih baik gentleman dan minta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya dan mengungkapkan kecelakaan itu dengan jujur,” ujar Netta kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/1).
Menurut Netta, banyaknya kasus pura-pura sakit karena menyalahgunakan pasal 44 KUHP dimana orang cacat jiwanya dan sakit tidak bisa dipidana. ”Sudah banyak yang menggunakan celah ini, jangan sampai terulang lagi.Pura-pura sakit biar dikasihani, padahal sehat wal afiat. SBY saja tertipu kok dengan Syaukani sehingga memberikan grasi.Jangan lagi diulangi,” tandasnya.
Dirinya juga meminta agar Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya segera memperjelas status tersangka M Rasyid Amirulloh Rajasa, Penjelasan itu terkait keputusan kepolisian yang telah menetapkannya jadi tersangkat.
“Apakah penetapannya sebagai tersangka dibarengi dengan permohonan pencekalan ke Imigrasi atau tidak. Sebab ada informasi, pada minggu kedua Januari 2013, tersangka BMW maut itu sudah harus balik ke London, Inggris untuk kembali bersekolah,” tambahnya.
Menurut Neta jika tidak ada permintaan cekal dari Polri ke Imigrasi maka bisa saja Rasyid pergi ke luar negeri, London.” Jika berhasil pergi ke London, Rasyid tidak bisa disalahkan karena permintaan cekal dari Polri memang tidak ada. Dan jika Rasyid berada di London tentu polisi akan kesulitan memproses kasus BMW maut tersebut,” tambahnya.
Untuk itu Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Ditlantas Polda Metro segera menahan Rasyid dan meminta Imigrasi segera mencekalnya. Penahanannya harus segera dilakukan agar Polisi tidak dituding bersikap diskriminatif dlm menghadapi kasus yg melibatkan anak pejabat.
“Selain itu IPW mendesak polisi segera membuka hasil pemeriksaan terhadap supir Daihatsu Luxio F 1622 CY (Frans Joner Sirait) yg ditabrak Rasyid agar apa yg terjadi dlm kecelakaan itu bisa terungkap secara transparan,” imbuhnya.
Rasyid yang masih bersekolah tidak perlu mengikuti orang bermasalah, utamanya dalam kasus korupsi yang selalu berpura-pura jatuh sakit untuk lepas dari hukuman.
“Mulai dari Soeharto, Syamsul Nursalim, Nazaruddin, Angelina Sondakh dan tersangka kasus-kasus utamanya kasus korupsi selalu menggunakan dalih sakit. Janganlah hal ini dicontoh oleh anak muda seperti Rasyid. Lebih baik gentleman dan minta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya dan mengungkapkan kecelakaan itu dengan jujur,” ujar Netta kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/1).
Menurut Netta, banyaknya kasus pura-pura sakit karena menyalahgunakan pasal 44 KUHP dimana orang cacat jiwanya dan sakit tidak bisa dipidana. ”Sudah banyak yang menggunakan celah ini, jangan sampai terulang lagi.Pura-pura sakit biar dikasihani, padahal sehat wal afiat. SBY saja tertipu kok dengan Syaukani sehingga memberikan grasi.Jangan lagi diulangi,” tandasnya.
Dirinya juga meminta agar Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya segera memperjelas status tersangka M Rasyid Amirulloh Rajasa, Penjelasan itu terkait keputusan kepolisian yang telah menetapkannya jadi tersangkat.
“Apakah penetapannya sebagai tersangka dibarengi dengan permohonan pencekalan ke Imigrasi atau tidak. Sebab ada informasi, pada minggu kedua Januari 2013, tersangka BMW maut itu sudah harus balik ke London, Inggris untuk kembali bersekolah,” tambahnya.
Menurut Neta jika tidak ada permintaan cekal dari Polri ke Imigrasi maka bisa saja Rasyid pergi ke luar negeri, London.” Jika berhasil pergi ke London, Rasyid tidak bisa disalahkan karena permintaan cekal dari Polri memang tidak ada. Dan jika Rasyid berada di London tentu polisi akan kesulitan memproses kasus BMW maut tersebut,” tambahnya.
Untuk itu Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Ditlantas Polda Metro segera menahan Rasyid dan meminta Imigrasi segera mencekalnya. Penahanannya harus segera dilakukan agar Polisi tidak dituding bersikap diskriminatif dlm menghadapi kasus yg melibatkan anak pejabat.
“Selain itu IPW mendesak polisi segera membuka hasil pemeriksaan terhadap supir Daihatsu Luxio F 1622 CY (Frans Joner Sirait) yg ditabrak Rasyid agar apa yg terjadi dlm kecelakaan itu bisa terungkap secara transparan,” imbuhnya.
jadi mau

0
4.5K
Kutip
85
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan