- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ikon Perang Irak Putuskan Jadi Warga Negara Inggris
TS
devitapra
Ikon Perang Irak Putuskan Jadi Warga Negara Inggris
Ikon Perang Irak Putuskan Jadi Warga Negara Inggris
Sabtu, 05/01/2013 - 23:55
Source: pikiran-rakyat.com
Sabtu, 05/01/2013 - 23:55
Quote:
LONDON, (PRLM).- Mengglobalnya kisah korban Perang Irak, Ali Ismail Abbas (21) juga telah menggugah simpati warga dunia untuk membantu proses pengobatan bocah tersebut. Bantuan pertama datang dari militer AS yang langsung menerbangkan Ali dengan helikopter ke Kuwait yang memiliki fasilitas rumah sakit yang jauh lebih baik.
Untuk diketahui, Kuwait adalah sekutu AS. Salah satu penyebab perang di Irak pun terkait dengan rezim Saddam yang selama ini bersikap represif terhadap negara kecil tersebut tetapi sangat kaya minyak itu.
Setelah itu, banyak bantuan lainnya berdatangan, termasuk dari sejumlah individu dan keluarga di AS, Kanada dan Inggris. Mereka ingin mensponsori Ali untuk mendapatkan pengobatan terbaik di negara mereka tersebut.
Namun, Ali yang kini sudah berusia 21 tahun itu, lebih memilih tawaran yang datang dari salah satu keluarga di Inggris. Awalnya, dia diberitakan akan datang ke AS untuk menjalani pengobatan sekaligus pemasangan tangan palsu, tetapi Ali membatalkan itu. Pasalnya, keluarga di AS tersebut hanya bersedia membiayai perawatan Ali. Padahal, Ali ingin temannya yang juga terluka bernama Ahmed ikut ditanggung.
Akibat ketidaksepakatan ini, Ali pun memilih keluarga di Inggris yang juga rela membiayai pengobatan dan perawatan bagi temannya tersebut. Akhirnya Ali dan kawannya, Ahmed, terbang ke Inggris dan hidup di sana.
Kini setelah hampir 10 tahun berlalu, Ali ternyata memiliki semangat hidup yang kuat. Bantuan warga Inggris kepadanya memang telah membuatnya berhasil melewati 10 tahun kehidupannya pascatragedi tersebut. Dia kini tumbuh menjadi seorang pemuda yang piawai berbahasa Inggris karena selama 10 tahun terakhir menetap di Inggris, bahkan telah menjadi warga negara Inggris.
Dia berhasil melalui semua kegalauan hidup dengan cukup mulus berkat bantuan warga Inggris yang rela membiayainya dan mengangkatnya sebagai anak. Bahkan, bulan lalu Ali baru saja melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya bernama Ankam Hamza.
"Saya tidak pernah mengira akan bertahan hidup. Saya juga tidak pernah membayangkan akan menikah seperti sekarang ini," kata Ali dalam pidato pernikahannya seperti dilansir harian Inggris The Sun. Gadis yang dinikahi Ali adalah teman masa kecilnya di Irak.
Dia bertemu kembali dengan Ankam pada awal tahun lalu saat mengunjungi Irak dan hampir setahun setelah pertemuan itu, mereka pun memutuskan menikah di Inggris pada bulan lalu. (A-133/A-88)***
Untuk diketahui, Kuwait adalah sekutu AS. Salah satu penyebab perang di Irak pun terkait dengan rezim Saddam yang selama ini bersikap represif terhadap negara kecil tersebut tetapi sangat kaya minyak itu.
Setelah itu, banyak bantuan lainnya berdatangan, termasuk dari sejumlah individu dan keluarga di AS, Kanada dan Inggris. Mereka ingin mensponsori Ali untuk mendapatkan pengobatan terbaik di negara mereka tersebut.
Namun, Ali yang kini sudah berusia 21 tahun itu, lebih memilih tawaran yang datang dari salah satu keluarga di Inggris. Awalnya, dia diberitakan akan datang ke AS untuk menjalani pengobatan sekaligus pemasangan tangan palsu, tetapi Ali membatalkan itu. Pasalnya, keluarga di AS tersebut hanya bersedia membiayai perawatan Ali. Padahal, Ali ingin temannya yang juga terluka bernama Ahmed ikut ditanggung.
Akibat ketidaksepakatan ini, Ali pun memilih keluarga di Inggris yang juga rela membiayai pengobatan dan perawatan bagi temannya tersebut. Akhirnya Ali dan kawannya, Ahmed, terbang ke Inggris dan hidup di sana.
Kini setelah hampir 10 tahun berlalu, Ali ternyata memiliki semangat hidup yang kuat. Bantuan warga Inggris kepadanya memang telah membuatnya berhasil melewati 10 tahun kehidupannya pascatragedi tersebut. Dia kini tumbuh menjadi seorang pemuda yang piawai berbahasa Inggris karena selama 10 tahun terakhir menetap di Inggris, bahkan telah menjadi warga negara Inggris.
Dia berhasil melalui semua kegalauan hidup dengan cukup mulus berkat bantuan warga Inggris yang rela membiayainya dan mengangkatnya sebagai anak. Bahkan, bulan lalu Ali baru saja melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya bernama Ankam Hamza.
"Saya tidak pernah mengira akan bertahan hidup. Saya juga tidak pernah membayangkan akan menikah seperti sekarang ini," kata Ali dalam pidato pernikahannya seperti dilansir harian Inggris The Sun. Gadis yang dinikahi Ali adalah teman masa kecilnya di Irak.
Dia bertemu kembali dengan Ankam pada awal tahun lalu saat mengunjungi Irak dan hampir setahun setelah pertemuan itu, mereka pun memutuskan menikah di Inggris pada bulan lalu. (A-133/A-88)***
Spoiler for Wikipedia:
Udah lama padahal gan
Injury
During the attack, two American missiles landed on his family's home, killing his parents (whose mother was still pregnant with another child at the time), his brother and 13 other members of his family. Both of Ali's arms had to be amputated and third-degree burns covered at least 35 percent of his body. He was 12 years old at the time. He underwent treatment in Kuwait, and later in London, where he was fitted with robotic prosthetic arms, paid for by the Kuwaiti government. He no longer uses the arms, having found them too heavy and unwieldy, although he wears artificial arms while attending school so as not to draw attention to himself. He is currently attending the Hall School Wimbledon.[1]
Citizenship
On January 1, 2010, it was announced Ali Abbas would get a British passport.[2] Ali had offers from other countries, such as Canada and America, but he turned them down because they would not take his friend with him.[3]
Publicity
In 2004, The Ali Abbas Story was written about Ali by Jane Warren and published by Harper Collins.
He was featured on 60 Minutes on 13 May 2007.[4]
He was featured in the September 2011 edition of Time Magazine
He was interviewed by Time Magazine.
Limbless Association
The Limbless Association (LA) set up a dedicated fund to assist those rendered amputees by the Iraq conflict. During a visit to Iraq LA Chairman Zafar Khan met Ahmad Hamza, a 14-year old boy who had also been injured in the Iraq conflict, resulting in his right leg and left hand being amputated. The Limbless Association pledged to use the Ali Fund to help both Ali and Ahmad. LA is the legal guardian for both Ali and Ahmad until they reach 18 years of age.[citation needed]
The Baghdad Bikers
Ali and his friends go on a publicity bike ride every year, called The Baghdad Bikers.[5]
Injury
During the attack, two American missiles landed on his family's home, killing his parents (whose mother was still pregnant with another child at the time), his brother and 13 other members of his family. Both of Ali's arms had to be amputated and third-degree burns covered at least 35 percent of his body. He was 12 years old at the time. He underwent treatment in Kuwait, and later in London, where he was fitted with robotic prosthetic arms, paid for by the Kuwaiti government. He no longer uses the arms, having found them too heavy and unwieldy, although he wears artificial arms while attending school so as not to draw attention to himself. He is currently attending the Hall School Wimbledon.[1]
Citizenship
On January 1, 2010, it was announced Ali Abbas would get a British passport.[2] Ali had offers from other countries, such as Canada and America, but he turned them down because they would not take his friend with him.[3]
Publicity
In 2004, The Ali Abbas Story was written about Ali by Jane Warren and published by Harper Collins.
He was featured on 60 Minutes on 13 May 2007.[4]
He was featured in the September 2011 edition of Time Magazine
He was interviewed by Time Magazine.
Limbless Association
The Limbless Association (LA) set up a dedicated fund to assist those rendered amputees by the Iraq conflict. During a visit to Iraq LA Chairman Zafar Khan met Ahmad Hamza, a 14-year old boy who had also been injured in the Iraq conflict, resulting in his right leg and left hand being amputated. The Limbless Association pledged to use the Ali Fund to help both Ali and Ahmad. LA is the legal guardian for both Ali and Ahmad until they reach 18 years of age.[citation needed]
The Baghdad Bikers
Ali and his friends go on a publicity bike ride every year, called The Baghdad Bikers.[5]
Spoiler for lapak ane gan:
Quote:
Source: pikiran-rakyat.com
0
1.8K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan