- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rel Kereta Api jadi kasur sekaligus tempat wisata baru gan!! [+pic]
TS
azoraflavia
Rel Kereta Api jadi kasur sekaligus tempat wisata baru gan!! [+pic]
Ini thread kedua ane gan, semoga ane gak kena timpuk semoga juga ane gak tapi ane berharap di sama kalo ada yang mau kasih ane seneng banget gan hihihi...
Tentang terapi listrik yang lagi marak dilakukan warga nih. cekidot beritanya gan...
kayanya beliau pewe banget yah
Terapi rel listrik di sekitar Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat, mulai mendapat perhatian khusus PT Kereta Api (PT KA). Karena itu masyarakat diminta untuk menghentikan aktivitas yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit itu.
Menurut Humas PT KA, Mateta Rizalulhaq, aktivitas warga di atas perlintasan kereta selain akan membahayakan nyawa juga akan menggagu perjalanan kereta.
Tegangan listrik yang tinggi seringkali diabaikan warga. Tegangan listrik yang sebelumnya hanya sekitar 5-10 volt, akan berubah menjadi lebih besar setelah kereta melintas.
Perbuatan ini juga dinilai telah melanggar hukum sesuai UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, karena itu PT KA meminta aparat terkait untuk melakukan penindakan.
Tidak jelas apakah terapi rel kereta dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Harus dipastikan secara mendalam mengenai manfaatnya. Hingga kini, Kementerian kesehatan belum bisa memastikan apakah terapi itu bisa menyembuhkan.
Kabar itu mulai tersebar setelah warga sekitar memanfaatkan rel kereta untuk melakukan relaksasi setiap sore, sejak pukul 17.00 WIB. Setiap hari ada sekitar 20 orang yang tidur di atas rel dengan harapan bisa sembuh dari penyakit yang mereka alami.
Tidak hanya penyakit ringan, penyakit berat seperti stroke pun dipastikan berangsur hilang dengan bantuan listrik.
Aliran listrik dari rel kereta itu mulai menjalar ke seluruh tubuh, tangan dan kaki yang menyentuh rel akan bergetar hebat, dan getaran ini yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
sumber: vivanews
nah, ini menurut ilmu kesehatannya gan...
kalo dari foto-fotonya ini gan, bahaya banget kan
tapi rel kereta udah kaya tempat rekreasi keluarga gan sangking banyaknya yang dateng
gimana gan? ada yang berminat coba terapi ini?
hihihi. semoga berkenan ya sama thread ane
Tentang terapi listrik yang lagi marak dilakukan warga nih. cekidot beritanya gan...
Spoiler for Beritanya:
kayanya beliau pewe banget yah
Terapi rel listrik di sekitar Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat, mulai mendapat perhatian khusus PT Kereta Api (PT KA). Karena itu masyarakat diminta untuk menghentikan aktivitas yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit itu.
Menurut Humas PT KA, Mateta Rizalulhaq, aktivitas warga di atas perlintasan kereta selain akan membahayakan nyawa juga akan menggagu perjalanan kereta.
Tegangan listrik yang tinggi seringkali diabaikan warga. Tegangan listrik yang sebelumnya hanya sekitar 5-10 volt, akan berubah menjadi lebih besar setelah kereta melintas.
Perbuatan ini juga dinilai telah melanggar hukum sesuai UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, karena itu PT KA meminta aparat terkait untuk melakukan penindakan.
Tidak jelas apakah terapi rel kereta dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Harus dipastikan secara mendalam mengenai manfaatnya. Hingga kini, Kementerian kesehatan belum bisa memastikan apakah terapi itu bisa menyembuhkan.
Kabar itu mulai tersebar setelah warga sekitar memanfaatkan rel kereta untuk melakukan relaksasi setiap sore, sejak pukul 17.00 WIB. Setiap hari ada sekitar 20 orang yang tidur di atas rel dengan harapan bisa sembuh dari penyakit yang mereka alami.
Tidak hanya penyakit ringan, penyakit berat seperti stroke pun dipastikan berangsur hilang dengan bantuan listrik.
Aliran listrik dari rel kereta itu mulai menjalar ke seluruh tubuh, tangan dan kaki yang menyentuh rel akan bergetar hebat, dan getaran ini yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
sumber: vivanews
nah, ini menurut ilmu kesehatannya gan...
Spoiler for secara medis:
Di bidang ilmu kesehatan sering dibedakan antara terapi medis dan terapi alternatif. Terapi medis adalah penatalaksanaan atau pengobatan suatu penyakit atau kelainan yang berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan di bidang kedokteran. Penanganan di dalam ilmu kedokteran harus berdasarkan berbagai latar belakang ke ilmuan kedokteran seperti imunopatobiofisiologis atapun secara biomolekular. Dalam penerpannyapun harus berdasarkan penelitian medis berbasis pengalaman klinis.
Secara ilmiah berbagai terapi yang diberikan juga harus berdasarkan pengalaman klinis dengan berbasis pada penelitian ilmiah yang terukur. Dalam kurun waktu terakhir ini pemberian pengobatan di bidang kedokteran sudah beralih ke arah Evidance Base medicine (EBM) atau pengalaman klinis berbasis bukti. Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan
Sedangkan terapi alternatif adalah berdasarkan pendekatan pengobatan tradisional turun temurun baik dari mulut kemulut berbagai pengalaman diperoleh dari warisan nenek moyang yang tidak berdasarkan kaidah ilmiah atau bertentangan dengan ilmu kedokteran. Meskipun sebenarnya tidak semua terapi alternatif tidak bermanfaat. Saat ini ada juga terapi alternatif yang mulai disinergikan dengan terapi di bidang ilmu kedokteran seperti terapi akupuntur. Hal seperti inipun harus melalui proses penelitian secara ilmiah yang berlangsung lama, dan memang terbukti secara klinis. Mungkin saja kalau terapi rel kereta api ini bila diteliti secara klinis terbukti dapat digunakan sebagai terapi. Karena. Banyak juga terapi elektromagnetik dan terapik gelombang listrik yang sering digunakan terapi alternatif mulai diteliti.
Terdapat perbedaan mendasar lainnya untuk mengetahui keberhasilan terapi medis dan terapi alternatif. Di bidang medis alat ukur keberhasilan medis harus berdasarkan penelitian terukur dan sahih secara statistik. Misalnya dalam penggunaan obat asma, harus diketahui tingkat keberhasilan dari 100 pemakai sekitar 80 yang berhasil dengan memperhatikan dengan cermat berbagai faktor yang mempengaruhi pengobatan tersebut.
Sedangkan terapi alternatif, biasanya diukur berdasarkan pengakuan orang perorang dalam menentukan keberhasilannya. Sehingga akurasi dan validitas keberhasilannya tidak bisa diketahui secara pasti. Sering dilihat di televisi dalam acara terapi alternatif oleh seseorang bukan berlatar belakang nonmedis, bahwa pengakuan seorang sembuh karena terapi yang diberikan. Mungkin saja memang penderita tersebut berhasil dengan terapi alternatif tersebut, tetapi tidak diketahui apakah yang tidak berhasil juga lebih banyak lagi. Di bidang medis seorang dokter tidak boleh menyebutkan keberhasilan pengobatan berdasarkan kesaksian keberhasilan seorang pasien tetapi harus berdasarkan penelitian sebuah jurnal kesehatan yang kredibel atau jurnal yang dapat diakses di pubmed secara online.
Penggunaan terapi alternatif seperti terapi rel kereta listrik ini secara klinis masih belum dilakukan penelitian secara menyeluruh tentang manfaat dan efek sampingnya. Sehingga seringkali klinisi tidak bisa mengungkapkan kemungkinan bahaya penggunaan terapi alternatif.
Sampai saat inipun masih belum ada penelitian klinis yang dapat membuktikan efek samping terapi rel kereta api. Kalaupun nantinya mungkin pendekatan terapi tersebut tidak menimbulkan efek samping tetapi ternyata membuat penanganan penyakit lainnya semakin tidak jelas dan pemperburuk perjalanan penyakit dan timbulnya komplikasi dari penyakit yang tidak terkendali dengan baik.
Dalam kasus seperti ini, media masa juga sangat berperanan melakukan edukasi yang sebenarnya. Bukan malah menayangkan opini masyarakat yang mengatakan bahwa terapi kereta api itu bisa mengobati berbagai penyakit padahal belum ada bukti ilmiah yang menunjukkannya..
Atas dasar itu maka terapi rel kereta api termasuk salah satu jenis terapi alternatif non-medis. Memang harus diakui bahwa mungkin saja terdapat terapi alternatif yang bermanfaat. Sebaiknya masyarakat tetap harus berhati-hati, karena jumlah ketidakberhasilan, efek samping dan dampak bahaya terapi alternatif terhadap kesehatan belum diketahui secara pasti. Yang pasti terapi alternatif ini harus dilarang karena bukan karena efek samping bagi tubuh yang belum diketahui. Dilarang karena efek samping yang dapat terjadi adalah nyawa melayang karena tertabrak kereta api dan mengganggu ketertiban umum.
sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medi...is-382664.html
Secara ilmiah berbagai terapi yang diberikan juga harus berdasarkan pengalaman klinis dengan berbasis pada penelitian ilmiah yang terukur. Dalam kurun waktu terakhir ini pemberian pengobatan di bidang kedokteran sudah beralih ke arah Evidance Base medicine (EBM) atau pengalaman klinis berbasis bukti. Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan
Sedangkan terapi alternatif adalah berdasarkan pendekatan pengobatan tradisional turun temurun baik dari mulut kemulut berbagai pengalaman diperoleh dari warisan nenek moyang yang tidak berdasarkan kaidah ilmiah atau bertentangan dengan ilmu kedokteran. Meskipun sebenarnya tidak semua terapi alternatif tidak bermanfaat. Saat ini ada juga terapi alternatif yang mulai disinergikan dengan terapi di bidang ilmu kedokteran seperti terapi akupuntur. Hal seperti inipun harus melalui proses penelitian secara ilmiah yang berlangsung lama, dan memang terbukti secara klinis. Mungkin saja kalau terapi rel kereta api ini bila diteliti secara klinis terbukti dapat digunakan sebagai terapi. Karena. Banyak juga terapi elektromagnetik dan terapik gelombang listrik yang sering digunakan terapi alternatif mulai diteliti.
Terdapat perbedaan mendasar lainnya untuk mengetahui keberhasilan terapi medis dan terapi alternatif. Di bidang medis alat ukur keberhasilan medis harus berdasarkan penelitian terukur dan sahih secara statistik. Misalnya dalam penggunaan obat asma, harus diketahui tingkat keberhasilan dari 100 pemakai sekitar 80 yang berhasil dengan memperhatikan dengan cermat berbagai faktor yang mempengaruhi pengobatan tersebut.
Sedangkan terapi alternatif, biasanya diukur berdasarkan pengakuan orang perorang dalam menentukan keberhasilannya. Sehingga akurasi dan validitas keberhasilannya tidak bisa diketahui secara pasti. Sering dilihat di televisi dalam acara terapi alternatif oleh seseorang bukan berlatar belakang nonmedis, bahwa pengakuan seorang sembuh karena terapi yang diberikan. Mungkin saja memang penderita tersebut berhasil dengan terapi alternatif tersebut, tetapi tidak diketahui apakah yang tidak berhasil juga lebih banyak lagi. Di bidang medis seorang dokter tidak boleh menyebutkan keberhasilan pengobatan berdasarkan kesaksian keberhasilan seorang pasien tetapi harus berdasarkan penelitian sebuah jurnal kesehatan yang kredibel atau jurnal yang dapat diakses di pubmed secara online.
Penggunaan terapi alternatif seperti terapi rel kereta listrik ini secara klinis masih belum dilakukan penelitian secara menyeluruh tentang manfaat dan efek sampingnya. Sehingga seringkali klinisi tidak bisa mengungkapkan kemungkinan bahaya penggunaan terapi alternatif.
Sampai saat inipun masih belum ada penelitian klinis yang dapat membuktikan efek samping terapi rel kereta api. Kalaupun nantinya mungkin pendekatan terapi tersebut tidak menimbulkan efek samping tetapi ternyata membuat penanganan penyakit lainnya semakin tidak jelas dan pemperburuk perjalanan penyakit dan timbulnya komplikasi dari penyakit yang tidak terkendali dengan baik.
Dalam kasus seperti ini, media masa juga sangat berperanan melakukan edukasi yang sebenarnya. Bukan malah menayangkan opini masyarakat yang mengatakan bahwa terapi kereta api itu bisa mengobati berbagai penyakit padahal belum ada bukti ilmiah yang menunjukkannya..
Atas dasar itu maka terapi rel kereta api termasuk salah satu jenis terapi alternatif non-medis. Memang harus diakui bahwa mungkin saja terdapat terapi alternatif yang bermanfaat. Sebaiknya masyarakat tetap harus berhati-hati, karena jumlah ketidakberhasilan, efek samping dan dampak bahaya terapi alternatif terhadap kesehatan belum diketahui secara pasti. Yang pasti terapi alternatif ini harus dilarang karena bukan karena efek samping bagi tubuh yang belum diketahui. Dilarang karena efek samping yang dapat terjadi adalah nyawa melayang karena tertabrak kereta api dan mengganggu ketertiban umum.
sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medi...is-382664.html
kalo dari foto-fotonya ini gan, bahaya banget kan
tapi rel kereta udah kaya tempat rekreasi keluarga gan sangking banyaknya yang dateng
Spoiler for barang bukti:
gimana gan? ada yang berminat coba terapi ini?
hihihi. semoga berkenan ya sama thread ane
Spoiler for thread perdana:
Lampu Jalanan Pertama di Dunia [+pic]
kalo ada yang mau mampir hihihi
kalo ada yang mau mampir hihihi
0
12.1K
Kutip
154
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan