- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menanggapi Trit Agan "kn19ht.88" dan "ajiseptiantoko"


TS
RiogazettE
Menanggapi Trit Agan "kn19ht.88" dan "ajiseptiantoko"
walaupun dua orang tapi tritnya sama, cuman beda judul dikit sih, ini tritnya
ane review lagi kasusnya biar nyambung ke penjelasan nanti
Yang udah tau kasusnya bisa langsung baca ke post ke 2
----------
Trit ane lainnya
Menanggapi Thread Agan "Frankenztein"
Menanggapi Thread Agan "kutangkutangkap"
Spoiler for trit:
ane review lagi kasusnya biar nyambung ke penjelasan nanti
Yang udah tau kasusnya bisa langsung baca ke post ke 2
Spoiler for Sejarah:
Kisahnya dimulai pada tahun 1724.
Pada tahun itu, seorang pria bernama James Elliot membangun sebuah makam bawah tanah yang besar. Pintu makam itu terbuat dari sebuah marmer besar yang berat dan dirancang dengan cara yang khusus. Saking beratnya batu itu, dibutuhkan sekitar 6-7 orang untuk menggesernya.
Ketika makam itu ditutup, celah pada marmer besar itu akan disemen sehingga tidak gampang untuk dibuka. Jika suatu hari pintu makam itu hendak dibuka kembali untuk menguburkan seseorang, maka semen tersebut harus dikikis kembali. Setelah proses pemakaman selesai, marmer itu digeser dan harus disemen kembali.
Demikianlah makam itu dirancang sedemikian rupa.
Walaupun telah bersusah payah membangunnya, Elliot tidak pernah dimakamkan di tempat itu. Tempat itu dibiarkan kosong hingga tanggal 31 Juli 1807 ketika Mrs.Thomasina Goddard dimakamkan di tempat itu. Jenazah Mrs.Goddard diletakkan di dalam sebuah peti mati kayu.
Pada tahun 1808, makam itu dibeli oleh keluarga Chase, salah satu keluarga yang kaya raya dan disegani di Barbados. Karena perubahan kepemilikan itu, makam itu itu kemudian diberi nama Chase Vault yang artinya Makam keluarga Chase.
Thomas Chase, pemimpin keluarga Chase, adalah salah seorang yang paling dibenci di Barbados. Menurut salah satu catatan di people's almanac:
"Kepala keluarga itu adalah seseorang yang memiliki tabiat yang jahat, ia begitu kejam terhadap budak-budaknya sehingga mereka sering mengancam akan membunuhnya."
Pada tanggal 22 Februari 1808, anak bungsu Thomas yang bernama Mary Ann Chase yang baru berusia 2 tahun meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke Chase Vault untuk dimakamkan.
Pintu makam itu dibuka, Peti mati Mary Ann yang terbuat dari timah yang berat kemudian dibawa masuk ke dalamnya dan ditaruh disamping peti mati Mrs.Goddard.
Pintu Chase Vault pun ditutup kembali dengan marmer besar itu dan disemen.
Setelah kematian Mary Ann, perlahan-lahan, Chase Vault mulai diisi oleh jenazah anggota keluarga Chase lainnya.
Pada tanggal 6 Juli 1812, hanya 5 tahun setelah kematian Mary Ann, Anak Thomas lainnya yang bernama Dorcas Chase, juga meninggal. Beberapa orang mengatakan kalau Dorcas telah bunuh diri dengan cara mogok makan karena depresi dengan ayahnya.
Mayat Dorcas dibawa ke Chase Vault dan peti matinya yang juga terbuat dari timah yang berat diletakkan di tempat itu bersama peti mati Mrs.Goddard dan Mary Ann.
Hanya beberapa minggu setelah penguburan Dorcas, Mr.Thomas Chase, sang kepala keluarga, meninggal dunia karena bunuh diri. Mayatnya ditaruh ke dalam peti timah seberat 108 kilogram dan dibawa ke Chase Vault.
Inilah awal dari misteri yang membingungkan.
Ketika pintu makam itu dibuka, para pengurus pemakaman kaget karena menemukan peti-peti mati yang sudah ada di dalamnya berada pada posisi yang tidak semestinya. Peti mati Mary Ann Chase telah bergeser ke sudut lainnya.
Anggota keluarga Chase yang melihat itu menjadi sangat marah dan mengira ada penjarah makam yang telah mengacaukan peti-peti mati itu. Namun, mereka tidak menemukan benda apapun yang hilang dari makam itu.
Peti mati Mary Ann kemudian dikembalikan ke posisi semula dan pintu Chase Vault kembali ditutup.
Tetapi, misteri itu tidak berakhir disini.
Pada tanggal 25 September 1816, empat tahun setelah pemakaman Thomas Chase, makam itu kembali dibuka. Kali ini untuk menampung jenazah Charles Brewster Ames yang berusia 11 tahun.
Sekali lagi, mereka menemukan semua peti mati telah berpindah tempat, termasuk peti mati Thomas Chase yang sangat berat. Satu-satunya peti mati yang tidak berubah posisi hanyalah peti mati kayu milik Mrs.Goddard.
Petugas pemakaman kemudian memerintahkan agar peti-peti mati itu dikembalikan ke posisinya yang semula. Saking beratnya peti mati Thomas Chase, dibutuhkan delapan pria untuk memperbaiki posisinya.
Pintu masuk Chase Vault kembali ditutup rapat.
52 hari kemudian, tepatnya tanggal 17 November 1816, pintu Chase Vault kembali dibuka. Kali ini untuk menerima jenazah Samuel Brewster Ames.
Sekali lagi, para pengurus pemakaman menemukan peti-peti mati di dalamnya telah berubah posisi. Dan sama seperti sebelumnya, peti mati kayu Mrs.Goddard adalah satu-satunya peti mati yang tidak berpindah tempat.
Jadi, untuk ketiga kalinya mereka mengembalikan semua peti mati itu kembali ke posisinya yang semula.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Juli 1819, makam itu kembali dibuka untuk menerima jenazah Thomasina Clark. Berbeda dengan peti mati sebelumnya, jenazah Clark ditaruh di dalam peti mati kayu.
Ketika pintu makam dibuka, mereka kembali menemukan peti-peti mati di dalamnya berada dalam posisi yang berantakan.
Empat kejadian misterius ini kemudian menarik perhatian gubernur Barbados, Lord Combermere, yang disebut-sebut turut menghadiri pemakaman Clark.
Sang Gubernur kemudian memerintahkan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap makam itu. Namun tidak ditemukan satupun tanda-tanda perusakan ataupun jalan rahasia menuju makam itu.
Jadi, peti-peti mati itu kembali disusun seperti semula.
Peti mati Mr.Goddard yang terbuat dari kayu telah mengalami lapuk yang luar biasa sehingga orang-orang mengikat peti itu dengan tali untuk mencegahnya lepas berantakan dan kemudian menaruhnya di sudut bersentuhan dengan dinding.
Setelah itu, pasir ditaburi ke lantai makam untuk mendeteksi adanya jejak kaki.
Lalu, pintu Chase Vault kembali ditutup. kali ini bukan hanya ditutup, Lord Combermere bahkan menyegel pintu makam itu dengan segel gubernur.
Tanggal 18 April 1820, delapan bulan setelah penguburan Thomasina Clark, Chase Vault kembali dibuka, bukan untuk menerima jenazah baru, melainkan untuk memenuhi permintaan Lord Combermere yang ingin tahu kondisi di dalam makam.
Ketika pintu makam dibuka, Sekali lagi, semua peti mati di dalamnya telah berpindah posisi. Dan sama seperti sebelum-sebelumnya, peti mati kayu Mrs.Goddard adalah satu-satunya yang tidak berpindah.
Tidak terlihat adanya jejak kaki di pasir di lantai makam.
Bagaimana peti-peti mati itu bisa berpindah?
Pada tahun itu, seorang pria bernama James Elliot membangun sebuah makam bawah tanah yang besar. Pintu makam itu terbuat dari sebuah marmer besar yang berat dan dirancang dengan cara yang khusus. Saking beratnya batu itu, dibutuhkan sekitar 6-7 orang untuk menggesernya.
Spoiler for Chase Vault:

Ketika makam itu ditutup, celah pada marmer besar itu akan disemen sehingga tidak gampang untuk dibuka. Jika suatu hari pintu makam itu hendak dibuka kembali untuk menguburkan seseorang, maka semen tersebut harus dikikis kembali. Setelah proses pemakaman selesai, marmer itu digeser dan harus disemen kembali.
Demikianlah makam itu dirancang sedemikian rupa.
Spoiler for Bagian Dalam:

Walaupun telah bersusah payah membangunnya, Elliot tidak pernah dimakamkan di tempat itu. Tempat itu dibiarkan kosong hingga tanggal 31 Juli 1807 ketika Mrs.Thomasina Goddard dimakamkan di tempat itu. Jenazah Mrs.Goddard diletakkan di dalam sebuah peti mati kayu.
Pada tahun 1808, makam itu dibeli oleh keluarga Chase, salah satu keluarga yang kaya raya dan disegani di Barbados. Karena perubahan kepemilikan itu, makam itu itu kemudian diberi nama Chase Vault yang artinya Makam keluarga Chase.
Thomas Chase, pemimpin keluarga Chase, adalah salah seorang yang paling dibenci di Barbados. Menurut salah satu catatan di people's almanac:
"Kepala keluarga itu adalah seseorang yang memiliki tabiat yang jahat, ia begitu kejam terhadap budak-budaknya sehingga mereka sering mengancam akan membunuhnya."
Pada tanggal 22 Februari 1808, anak bungsu Thomas yang bernama Mary Ann Chase yang baru berusia 2 tahun meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke Chase Vault untuk dimakamkan.
Pintu makam itu dibuka, Peti mati Mary Ann yang terbuat dari timah yang berat kemudian dibawa masuk ke dalamnya dan ditaruh disamping peti mati Mrs.Goddard.
Pintu Chase Vault pun ditutup kembali dengan marmer besar itu dan disemen.
Setelah kematian Mary Ann, perlahan-lahan, Chase Vault mulai diisi oleh jenazah anggota keluarga Chase lainnya.
Pada tanggal 6 Juli 1812, hanya 5 tahun setelah kematian Mary Ann, Anak Thomas lainnya yang bernama Dorcas Chase, juga meninggal. Beberapa orang mengatakan kalau Dorcas telah bunuh diri dengan cara mogok makan karena depresi dengan ayahnya.
Mayat Dorcas dibawa ke Chase Vault dan peti matinya yang juga terbuat dari timah yang berat diletakkan di tempat itu bersama peti mati Mrs.Goddard dan Mary Ann.
Hanya beberapa minggu setelah penguburan Dorcas, Mr.Thomas Chase, sang kepala keluarga, meninggal dunia karena bunuh diri. Mayatnya ditaruh ke dalam peti timah seberat 108 kilogram dan dibawa ke Chase Vault.
Inilah awal dari misteri yang membingungkan.
Ketika pintu makam itu dibuka, para pengurus pemakaman kaget karena menemukan peti-peti mati yang sudah ada di dalamnya berada pada posisi yang tidak semestinya. Peti mati Mary Ann Chase telah bergeser ke sudut lainnya.
Anggota keluarga Chase yang melihat itu menjadi sangat marah dan mengira ada penjarah makam yang telah mengacaukan peti-peti mati itu. Namun, mereka tidak menemukan benda apapun yang hilang dari makam itu.
Peti mati Mary Ann kemudian dikembalikan ke posisi semula dan pintu Chase Vault kembali ditutup.
Tetapi, misteri itu tidak berakhir disini.
Pada tanggal 25 September 1816, empat tahun setelah pemakaman Thomas Chase, makam itu kembali dibuka. Kali ini untuk menampung jenazah Charles Brewster Ames yang berusia 11 tahun.
Sekali lagi, mereka menemukan semua peti mati telah berpindah tempat, termasuk peti mati Thomas Chase yang sangat berat. Satu-satunya peti mati yang tidak berubah posisi hanyalah peti mati kayu milik Mrs.Goddard.
Petugas pemakaman kemudian memerintahkan agar peti-peti mati itu dikembalikan ke posisinya yang semula. Saking beratnya peti mati Thomas Chase, dibutuhkan delapan pria untuk memperbaiki posisinya.
Pintu masuk Chase Vault kembali ditutup rapat.
52 hari kemudian, tepatnya tanggal 17 November 1816, pintu Chase Vault kembali dibuka. Kali ini untuk menerima jenazah Samuel Brewster Ames.
Sekali lagi, para pengurus pemakaman menemukan peti-peti mati di dalamnya telah berubah posisi. Dan sama seperti sebelumnya, peti mati kayu Mrs.Goddard adalah satu-satunya peti mati yang tidak berpindah tempat.
Jadi, untuk ketiga kalinya mereka mengembalikan semua peti mati itu kembali ke posisinya yang semula.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 17 Juli 1819, makam itu kembali dibuka untuk menerima jenazah Thomasina Clark. Berbeda dengan peti mati sebelumnya, jenazah Clark ditaruh di dalam peti mati kayu.
Ketika pintu makam dibuka, mereka kembali menemukan peti-peti mati di dalamnya berada dalam posisi yang berantakan.
Empat kejadian misterius ini kemudian menarik perhatian gubernur Barbados, Lord Combermere, yang disebut-sebut turut menghadiri pemakaman Clark.
Sang Gubernur kemudian memerintahkan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap makam itu. Namun tidak ditemukan satupun tanda-tanda perusakan ataupun jalan rahasia menuju makam itu.
Jadi, peti-peti mati itu kembali disusun seperti semula.
Peti mati Mr.Goddard yang terbuat dari kayu telah mengalami lapuk yang luar biasa sehingga orang-orang mengikat peti itu dengan tali untuk mencegahnya lepas berantakan dan kemudian menaruhnya di sudut bersentuhan dengan dinding.
Setelah itu, pasir ditaburi ke lantai makam untuk mendeteksi adanya jejak kaki.
Lalu, pintu Chase Vault kembali ditutup. kali ini bukan hanya ditutup, Lord Combermere bahkan menyegel pintu makam itu dengan segel gubernur.
Tanggal 18 April 1820, delapan bulan setelah penguburan Thomasina Clark, Chase Vault kembali dibuka, bukan untuk menerima jenazah baru, melainkan untuk memenuhi permintaan Lord Combermere yang ingin tahu kondisi di dalam makam.
Ketika pintu makam dibuka, Sekali lagi, semua peti mati di dalamnya telah berpindah posisi. Dan sama seperti sebelum-sebelumnya, peti mati kayu Mrs.Goddard adalah satu-satunya yang tidak berpindah.
Spoiler for Posisi Awal:

Spoiler for Setelah Di Periksa:

Tidak terlihat adanya jejak kaki di pasir di lantai makam.
Bagaimana peti-peti mati itu bisa berpindah?
----------
Trit ane lainnya
Menanggapi Thread Agan "Frankenztein"
Menanggapi Thread Agan "kutangkutangkap"
Spoiler for sumber:
Diubah oleh RiogazettE 05-01-2013 19:54
0
2.5K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan