Kaskus

News

pacabanakAvatar border
TS
pacabanak
Berita Singgalang | Nasional Utang Indonesia Nyaris Rp2.000 Triliun
JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2012 mencapai Rp 1.992 triliun atau nyaris Rp 2.000 triliun hingga akhir tahun.
Berdasarkan data Debt Management Office (DMO) Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Jumat (16/11), yang dikutip detikfinance, jumlah tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 633 triliun atau 32% dan dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1.359 triliun atau 68%.
Realisasi total utang tersebut meningkat hampir Rp 200 triliun dari posisi di akhir tahun 2011 yang sebesar Rp 1.809 triliun. Hal ini sesuai dengan rencana pembiayaan dalam APBN-P 2012 di mana utang dalam negeri direncanakan sebesar Rp 194,5 triliun dan luar negeri hanya Rp 4,4 triliun.
Dengan realisasi utang ini, selisih antara utang dengan pendapatan negara pada tahun ini saja semakin besar. Dalam APBN-P 2012, pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 1.358 triliun dengan pendapatan dari perpajakan sebesar Rp 1.016 triliun dan pendapatan bukan pajak sebesar Rp 341 triliun, serta hibah Rp 800 miliar.
Tak mampu
Sementara itu anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Arif Budimanta, mengatakan tingkat pembayaran utang Indonesia mengkhawatirkan.
Dia menjelaskan keseimbangan primer menurun dan nilai belanja lebih besar dibanding penerimaan. Gejala ini, menurut Arif, menunjukkan turunnya kekuatan APBN dalam melakukan kem bali pembayaran utang.
“Kualitas pembayaran utang tidak menunjukkan perbaikan. Malah turun,” ujar Arif dalam diskusi publik terkait krisis global yang digelar Center for Information and Development Studies (CIDES) di Jakarta, belum lama ini.
Arif menjelaskan keseimbangan primer terus turun dari surplus Rp 50,791 triliun pada 2005 menjadi Rp 300 miliar pada 2011. Ia memperkirakan keseimbangan primer bakal minus Rp 72,3 triliun dan minus Rp 36,9 triliun pada 2013. Meski begitu, ia membenarkan bahwa rasio utang terhadap PDB membaik dari 30 persen menjadi 25-24 persen.
Besaran utang berpotensi membesar seiring dengan gejolak nilai tukar. Menurutnya, bila tidak diantisipasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi naik hingga Rp 12 ribu pada 2013.
Arif menilai euforia terhadap ekonomi makro Indonesia perlu dicegah.
0
857
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan