Untuk agan2 yang pernah tinggal/skdr visit keluar negeri mgkn uda pernah mengalami pengalaman2 ini. Tapi bagi agan2 yg belum pernah ke luar negeri, mgkn ane bs sdkt sharing ttg kondisi di luar negeri.
Memang tidak semua negara sama, tp kita ambil bbrp sampel aja. Ini mrupakan pengelaman sndri dan juga hasil obrolan bbrp teman di negara2 yang beda. Kebetulan saya tinggal di negara yg letaknya diantara Eropa dan Asia. Nah selain terkenal dengan budayanya yang religius bgt dimasa lalu, disisi lain sebagian generasi mudanya mengalami *metaforfosis* karena serangan hedonisme yg semakin tajam..
Mari kita liat ke10 hal yg bikin kaget itu:
Spoiler for "1. Berasa berada di planet lain":
Berasa berada di planet lain.
Saya mengalami sendiri pengalaman ini. Khususnya di negara yang sebagian besar penduduknya ga bisa bahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia. Ditambah lagi agan tidak ngerti bahasa setempat. Agan akan sangat membutuhkan bantuan teman kemanapun agan pergi dan kemanapun agan mau mengurus sesuatu.
Spoiler for "2. Ngomong sama Google Translate":
Ngomong sama Google Translate.
Komunikasi membutuhkan bahasa yang sama antara 2 orang/lebih. Namun disaat orang-orang yang butuh komunikasi tersebut tidak saling menggunakan bahasa yang sama, maka solusinya adalah GOOGLE TRASLATE. Beberapa kali saya dan teman saya mengalami peristiwa ini.
Suatu ketika kami sedang mengurus utk aktifasi nomor hp di sebuah counter. Nah si tukang jaga counter ga begitu ngerti bahasa Inggris dan hanya menggunakan bahasa setempat. Disaat yang sama ada komputer dan internet. Apa yg dilakukan? Tentu saja kita ngomong dengan cara mengetik ke komputer secara bergantian.
Spoiler for "3. Ngomong berantai":
Ngomong berantai
Pernah suatu ketika akan mengurus aktifasi di suatu bank ternama di negara XX. Yang membuat kaget pertama adalah ada petugas costumer service di bank ternama. Harriiii giniiii ga ngerti bhs Inggris? Apalagi pegawai bank ternama. Kelaut aja kaleeee.. Nah saat itu saya hanya memakai bahasa Inggris utk komunikasi. Sedangkan costumer service hanya memakai bahasa T. Karena bingungnya saya dan pegawai bank tersebut, untunglah ada 2 orang dibelakang saya yaitu orang Rusia yang bisa bahasa Rusia dan bahasa T dan orang Bulgaria yang bisa bahasa Inggris dan bahasa Rusia.
Jadi pada saat itu ketika ingin ngomong satu kalimat ke pegawai bank, butuh 4 orang buat bisa sampai ke pegawai bank. Jadi seperti ini: saya ngomong 1 kalimat ke orang Bulgaria dengan bahasa Inggtis. Orang Bulgaria ini nyambung ngomong ke orang Rusia dlm bhs Rusia. Setelah itu orang Rusia ngomong ke pegawai bank dengan bahasa T. So butuh 4 orang buat nyampein satu kalimat. Keren kan?
Spoiler for "4. Begitu banyaknya muka artis, sementara agan hanyalah…?":
Begitu banyaknya muka artis, sementara agan hanyalah…?
Kenapa seperti itu? Ini karena sebagian besar di negara kulit putih (sebut saja daratan Eropa, Jepang, Korena dan Amerika Serikat) di negar2 tersebut akan begitu banyak orang2 dng muka2 yang kita anggap artis di Indonesia. Nah agan kira2 akan menjadi apa ditengah2 mereka? Tak lain agan akan menjadi seperti penonton ditengah2 begitu banyaknya artis.
Spoiler for "5. Makanan rasa horor...":
Makanan rasa horor
Di Indonesia, begitu banyak restoran2 luar negeri. Sebut saja restoran Italia, restoran Perancis dll. Namun apakah restoran tersebut mmg benar2 enak menurut lidah orang Indonesaia? Mungkin jawaban kita masing2 beda. Tetapi dari beberapa orang yang pernah tinggal di luar negeri. Makanan di luar negeri sebenarnya ga seenak yang kita bayangkan. Paling banter bumbunya Cuma garem ama bawang Bombay. Apa rasanya? Gak jauh dari tawar tentunya. Kalau inget makanan Indonesia rasanya pengen banget makan seperti ayam goring, ayam bakar, gado-gado, tempe dll. Bukan berarti disini ga ada ayam goreang. Tapia yam disini rasanya horor yang tak jauh dari rasa tawar…
Spoiler for "6. Adegan TV di tempat umum yg menggoda iman":
Adegan TV di tempat umum yg menggoda iman
Tentu agan-agan mngerti ttg budaya Indonesia yang menamkan rasa malu dan tidak mengumbar ‘romantisme’ di jalan2, di bus apalagi di kelas. Namun akan berbeda dengan di negara2 lain. Mereka dengan entengnya menyatukan dua bi*** di jalanan, di bus dan bahkan di kelas. Apakah orang2 disekitarnya merasa risi dng adegan itu? Tidak, orang2 disekitar cuek aja. Mereka tidak akan pernah protes jika tdk menggangu dan ádegan menyatukan dua bi*** itu dianggap sebagai hak masing2.Di sebelah tempat duduk saya skrg aja lagi ada sepasang muda-mudi lagi .......? isi sendiri...