- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Kreatif yang tak layak tiru!] Jebol Atap, 5 Tahanan Lapas Ambarawa Kabur
TS
girl.in.rain
[Kreatif yang tak layak tiru!] Jebol Atap, 5 Tahanan Lapas Ambarawa Kabur
Quote:
AMBARAWA, KOMPAS.com-- Lima tahanan Lapas Kelas II A, Ambarawa, Rabu (2/1/2013) dinihari diketahui kabur dengan cara membobol atap tembok. Menurut Kepala Satuan Pengamanan Lapas Ambarawa, Achmad Widodo, tahanan yang kabur adalah dari kamar 3 blok II.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi antara pukul 01.45 hingga pukul 02.00 dinihari. Pasalnya sekitar pukul 01.45, petugas masih mengontrol tahanan dan keadaan masih aman.
“Kaburnya kelima tahanan tersebut diketahui sekitar pukul 02.00, ketika itu tahanan kamar 3 blok 2, memanggil-manggil petugas dan memberitahukan ada tahanan kabur lewat atap," ungkap Achmad.
Kelima tahanan yang kabur tersebut, jelas Achmad, adalah Puput Dian Riyadi (19), warga Desa Ngandung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, terpidana kasus pencurian dengan pemberatan; Tarmuji (44), warga Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahanan kasus kekerasaan dalam rumah tangga; Prayitno (25), warga Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, tahanan kasus pencurian; Tarjono (34), warga Kelurahan Silirejo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan, tahanan kasus pencurian dengan kekerasan dan; Stevanus Hengki (36), warga Kelurahan Jatingaleh, Kota Semarang dalam kasus pencurian.
Lebih lanjut Achmad mengatakan, setelah mengetahui ada tahanan kabur melalui atap yang terbuat dari tembok setebal 20 centimeter, pihaknya langsung menghubungi Polsek Ambarawa dan Polres Semarang.
Dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara, polisi menemukan lubang berdiameter sekitar 50 centimeter di atap yang berbahan tembok bata. Lubang tersebut berada di atas kamar mandi. Selain itu, ditemukan betel dan drei yang diduga digunakan untuk membongkar tembok tersebut. Juga ada 2 drum besar yang ditumpuk untuk menggapai atap setinggi 3 meter dari lantai.
“Dari lokasi kami temukan barang bukti yang diduga digunakan oleh tahanan yang kabur yaitu betel dan drei. Pelaku kabur dengan cara mendodos tembok atap, karena bangunan tua dan rapuh sehingga sangat mudah untuk dibongkar,” tutur Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Pradana Aditya.
Hingga berita ini ditulis, petugas dari Polres Semarang maupun LP Ambarawa masih mengejar kelima tersangka tahanan yang kabur.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi antara pukul 01.45 hingga pukul 02.00 dinihari. Pasalnya sekitar pukul 01.45, petugas masih mengontrol tahanan dan keadaan masih aman.
“Kaburnya kelima tahanan tersebut diketahui sekitar pukul 02.00, ketika itu tahanan kamar 3 blok 2, memanggil-manggil petugas dan memberitahukan ada tahanan kabur lewat atap," ungkap Achmad.
Kelima tahanan yang kabur tersebut, jelas Achmad, adalah Puput Dian Riyadi (19), warga Desa Ngandung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, terpidana kasus pencurian dengan pemberatan; Tarmuji (44), warga Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahanan kasus kekerasaan dalam rumah tangga; Prayitno (25), warga Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, tahanan kasus pencurian; Tarjono (34), warga Kelurahan Silirejo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan, tahanan kasus pencurian dengan kekerasan dan; Stevanus Hengki (36), warga Kelurahan Jatingaleh, Kota Semarang dalam kasus pencurian.
Lebih lanjut Achmad mengatakan, setelah mengetahui ada tahanan kabur melalui atap yang terbuat dari tembok setebal 20 centimeter, pihaknya langsung menghubungi Polsek Ambarawa dan Polres Semarang.
Dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara, polisi menemukan lubang berdiameter sekitar 50 centimeter di atap yang berbahan tembok bata. Lubang tersebut berada di atas kamar mandi. Selain itu, ditemukan betel dan drei yang diduga digunakan untuk membongkar tembok tersebut. Juga ada 2 drum besar yang ditumpuk untuk menggapai atap setinggi 3 meter dari lantai.
“Dari lokasi kami temukan barang bukti yang diduga digunakan oleh tahanan yang kabur yaitu betel dan drei. Pelaku kabur dengan cara mendodos tembok atap, karena bangunan tua dan rapuh sehingga sangat mudah untuk dibongkar,” tutur Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Pradana Aditya.
Hingga berita ini ditulis, petugas dari Polres Semarang maupun LP Ambarawa masih mengejar kelima tersangka tahanan yang kabur.
Spoiler for update terkini:
Tahanan Kabur, Petugas Lapas Ambarawa Diperiksa
Semarang, ANTARA Jateng- Enam petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Beteng Ambarawa, Kabupaten Semarang, masih menjalani pemeriksaan intensif terkait dengan kaburnya lima tahanan dari lapas setempat.
"[Pemeriksaan yang kami lakukan tersebut di antaranya untuk mengetahui bagaimana alat seperti palu, obeng, dan 'betel' itu bisa masuk ke sel tahanan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Soewarso di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan jika dalam pemeriksaan terhadap para petugas Lapas Ambarawa itu ditemukan unsur kelalaian atau kesengajaan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, sanksi terberat yang akan diberikan berupa pemecatan.
"Yang pasti tetap akan ada hukumannya bagi petugas lapas yang terbukti melakukan kesalahan dalam bertugas dan kami berusaha menjatuhkan sanksi yang proporsional sesuai kesalahannya karena pada intinya kami menghukum sekaligus membina," katanya.
Terkait dengan kondisi Lapas Ambarawa yang dinilai kurang aman karena memungkinkan tahanan melarikan diri, Soewarso mengatakan akan segera merenovasi sejumlah bagian lapas yang merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda itu.
"Salah satu yang direnovasi adalah plafon di blok tahanan yang terlihat masih rapuh, sedangkan blok narapidana sudah cukup aman karena plafonnya sudah dicor beton," katanya.
Lima tahanan yang ditahan di sel nomor tiga blok dua Lapas Beteng Ambarawa kabur pada Rabu (2/1) dini hari.
Kelima tahanan yang kabur tersebut adalah Puput Dian Riyadi (19), warga Dusun Ngroyen, Desa Ngandung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, yang ditahan karena terlibat kasus pencurian, Tarmudji (44), warga Dusun Pucung Krajan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, tahanan kasus kekerasan dalam rumah tangga, Prayitno (25), warga Dusun Talun, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, tahanan kasus pencurian.
Selain itu, Tarjono (34), warga Dusun Silirejo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan, tahanan kasus pencurian dengan kekerasan, dan Stevanus Hengki Oktavia (36), warga Kampung Sanggeng, Kelurahan Jatigaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, tahanan kasus pencurian.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kaburnya lima tahanan titipan kejaksaan negeri setempat itu diketahui pertama kali oleh petugas jaga bernama Sularmo, saat melakukan pengecekan tahanan di sel tahanan sekitar pukul 01.30 WIB.
Kelima tahanan tersebut melarikan diri dengan cara menyusun dua drum air hingga mencapai eternit setinggi tiga meter, kemudian membuat lubang berdiameter 50 centimeter di bagian atap dengan menggunakan alat yang telah disiapkan.
sumber 1
sumber 2
Quote:
Di dalam berita disebutkan bahwa pukul 01.45 WIB petugas masih mengecek kondisi tahanan dan aman, namun pukul 02.00 tahanan sudah tidak ada di tempat. Wowww cuman butuh waktu kurang dari 15 menit buat para tahanan itu kabur, perencanaan mereka pasti bener-bener mateng
Quote:
Buat yang merasa salah satu dari kelima tahanan yang kabur tersebut, harap segera menyerahkan diri
Kasian pertugas lapasnya bakal dipecat tuh
Kasian pertugas lapasnya bakal dipecat tuh
0
3K
Kutip
15
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan