- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manisnya permen karet alam 'Gum Arabic' dari pohon akasia


TS
mcobratti
Manisnya permen karet alam 'Gum Arabic' dari pohon akasia
Permen karet alam yang tumbuh di pohon akasia ini selain dijadikan bahan pemanis rasa, juga diproduksi untuk industri. Gom (atau gum) arab, dikenal pula sebagai gum acacia adalah salah satu produk getah (resin) yang dihasilkan dari penyadapan getah pada batang tumbuhan legum (polong-polongan) dengan nama sama (nama ilmiah Acacia senegal). Nama "gom arab" (dari "gum arabic") secara harfiah berarti "getah arab". Kemungkinan besar tumbuhan ini berasal dari oasis padang pasir di Afrika utara, dan barangkali juga di Asia barat daya. Sudan merupakan penghasil 70% produksi gom arab sedunia. Gom arab banyak dipakai dalam industri makanan dan kimia lainnya. Ia digunakan sebagai campuran minuman untuk mengurangi tekanan permukaan (surface tension) air dan stabilizer. Nomor kode E tumbuhan ini adalah E-414.

Tangan warga memegang Gum Arabic usai memetiknya dari pohon akasia di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Gum arabic juga dikenal sebagai permen karet akasia, yaitu permen alami yang terbuat dari getah pohon akasia yang mengeras. Hanya dua spesies pohon akasia yang memilikinya, yakni akasia seyal dan akasia senegal.

Gum Arabic yang masih menempel di batang pohon akasia di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Gum arabic adalah campuran dari glikoprotein dan polisakarida yang merupakan sumber dari gula arabinosa dan ribosa. Permen karet alami ini dipanen secara komersial dan sudah dipasarkan di Arab dan Asia Barat.

Seorang pria memetik Gum Arabic dari pohon akasia yang tumbuh liar di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Gum arabic biasa digunakan dalam industri makanan sebagai stabilisator. Selain itu, buah yang juga biasa disebut Meska ini digunakan juga sebagai bahan utama dalam litografi tradisional, percetakan, produksi cat, lem, kosmetik dan berbagai aplikasi industri, termasuk kontrol viskositas dalam tinta dan industri tekstil.

Kumpulan Gum Arabic berada di kantong usai dipetik dari pohon akasia yang berada di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Karena manis akan rasa, sampai kini Gum Arabic diproduksi di seluruh Afrika dan di Timur Tengah. Warga Arab biasa menggunakan karet alam ini untuk membuat dessert atau pemanis rasa.

Seorang pria tengah memakan Gum Arabic usai memetiknya di Kordofan, El-Nahud, Sudan.
Sumber

Tangan warga memegang Gum Arabic usai memetiknya dari pohon akasia di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Gum arabic juga dikenal sebagai permen karet akasia, yaitu permen alami yang terbuat dari getah pohon akasia yang mengeras. Hanya dua spesies pohon akasia yang memilikinya, yakni akasia seyal dan akasia senegal.

Gum Arabic yang masih menempel di batang pohon akasia di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Gum arabic adalah campuran dari glikoprotein dan polisakarida yang merupakan sumber dari gula arabinosa dan ribosa. Permen karet alami ini dipanen secara komersial dan sudah dipasarkan di Arab dan Asia Barat.

Seorang pria memetik Gum Arabic dari pohon akasia yang tumbuh liar di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Gum arabic biasa digunakan dalam industri makanan sebagai stabilisator. Selain itu, buah yang juga biasa disebut Meska ini digunakan juga sebagai bahan utama dalam litografi tradisional, percetakan, produksi cat, lem, kosmetik dan berbagai aplikasi industri, termasuk kontrol viskositas dalam tinta dan industri tekstil.

Kumpulan Gum Arabic berada di kantong usai dipetik dari pohon akasia yang berada di Kordofan, El-Nahud, Sudan. Karena manis akan rasa, sampai kini Gum Arabic diproduksi di seluruh Afrika dan di Timur Tengah. Warga Arab biasa menggunakan karet alam ini untuk membuat dessert atau pemanis rasa.

Seorang pria tengah memakan Gum Arabic usai memetiknya di Kordofan, El-Nahud, Sudan.
Sumber
0
8.8K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan