- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Falsafah Ki Hajar Dewantara sebagai Spirit Pendidikan Bangsa


TS
lonta
Falsafah Ki Hajar Dewantara sebagai Spirit Pendidikan Bangsa
Spoiler for “Pendidikan negeri ini telah kehilangan makna, dan ketika kehilangan makna itulah kita bukan memanusiakan manusia, melainkan merobotkan manusia”:

Quote:
Pendidikan kehilangan makna, tentunya tak terlepas dari sistem kurikulum yang diterapkan oleh instansi pendidikan saat ini. Kurikulum seharusnya terlahir karena adanya kebutuhan dan bukan karena landasan ikut-ikutan, bangsa ini penulis lihat hanya bisa menjiplak kurikulum dari bangsa lain, sebut saja bangsa barat. Contohnya yaitu mengenai kurikulum /03/1891895_20130103111948.jpginternasional, yang secara gamblang diadopsi dan diadaptasi oleh bangsa ini sehingga lahirlah sekolah RSBI (rintisan sekolah bertaraf internasional). “ tuntutan akan teknologi yang berkembang sangat pesat, menyebabkan pemerintah juga jadi kerepotan dan akhirnya mengubah kurikulum pendidikan di Indonesia disesuaikan dengan tuntutan era globalisasi”. Benar saja, kurikulum bangsa ini memang telah diarahkan terhadap globalisasi dan berujung pada kapitalisasi. Pantas saja kemiskinan di bangsa ini tidak pernah ada kata end, jika pendidikan terus berlandaskan pada sistem kapitalisasi, maka sama halnya sekolah menjadi pasar, “yang beli yang dilayani”.
Quote:
Kenapa bangsa ini sampai mengadopsi sistem pendidikan dari luar? Sejatinya bangsa Indonesia telah memiliki tokoh yang mencanangkan pendidikan berlandaskan lokalitas Indonesia. Salah satu tokohnya yaitu Ki Hajar Dewantara yang telah mencetuskan pancadarma perguruan taman siswa, ada lima asas yang diciptakan oleh beliau. Asas tersebut meliputi:
1. Asas kemerdekaan
2. Asas kodrat alam
3. Asas kebudayaan
4. Asas kebangsaan
5. Asas kemanusiaan
1. Asas kemerdekaan
2. Asas kodrat alam
3. Asas kebudayaan
4. Asas kebangsaan
5. Asas kemanusiaan
Quote:
Asas kemerdekaan yang dimaksudkan oleh beliau yaitu bangsa ini tidak hanya merdeka dari kekuasaan dan perintah penguasa, melainkan kita harus bisa berdikari dan tidak bergantung terhadap bantuam orang lain. Dalam hal ini anak atau siswa diberikan kebebasan dalam menumpuh proses pendidikan, dia (siswa) dijadikan subyek oleh sistem pendidikan bukan sekedar hanya dijadikan objek belaka. Kebebasan disini bukan bebas secara liar dan tanpa aturan, tapi mereka (siswa) bebas sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku tentunya. Secara laten ki hajar dewantara ingin menerapkan kurikulum yang berbasis kebutuhan dan tidak mengekang atau fleksibel, dalam asas ini tentunya siswa dijadikan subyek yang aktif dan kreatif sehingga siswa tidak tereduksi kemampuannya dalam proses belajar, dan pendidikan tidak lagi menciptakan robot-robot baru setelah kelulusan. Namun, melahirkan manusia yang memiliki jiwa seutuhnya dalam bidang pendidikan.
Quote:
Asas kodrat alam lebih memfokuskan terhadap kesadaran akan budi pekerti atau pikiran, rasa dan kemauan menjadi acuan kehidupan. Pokok pemikiran ini dipengaruhi oleh pemikiran dari seorang yang bernama JH. Pestalozzi yang mencuatkan bahwa setiap usaha-usaha pendidikan harus diadopsi dan diadaptasi dengan perkembangan anak menurut kodrat alamnya. Disini pendidikan tidak dijadikan beban oleh para siswa, melainkan menjadi penolong bagi siswa supaya mereka dapat menolong dirinya sendiri sehingga mereka dapat berbahagia dikodrat alamnya. Asas kebudayaan, dalam hal ini Ki Hajar Dewantara menjadikan “peran pendidikan sebagai pemberi pengaruh batin terhadap masyarakat agar mereka dapat memelihara, memajukan, mengembangkan nilai-nilai kebudayaan kepada nilai-nilai kebduyaan universal”. Walaupun bangsa ini terus mengalami perubahan, akan tetapi janganlah budaya dari bangsa ini kian memudar. Karena dengan menjaga dan memajukan kebudayaan, maka bangsa ini akan tetap berada dalam keteraturan sosial dan tetap menunjukan jati diri. Asas kebangsaaan, dalam asas ini beliau mengatakan bahwa asas kebudayaan saja tidak cukup untuk mencapai titik klimaks dari kebahagiaan manusia. Perlu ada pemersatuan atas keanekaragaman kebudayaan yang telah tercipta, disinilah peran asas kebangsaan ditugaskan. Menyatukan multikultural menjadi sebuah kebudayaan yang Tunggal Ika”. Asas kemanusiaan, disini pokok unsur utama yaitu mengenai moralitas yang harus dimiliki oleh masyarakat. Dalam hidup berkebangsaan tentunya kita mau tidak mau sukat tidak suka “kudu” menghormati serta meghargai segala perbedaan dan jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk menjalin pertikaian antar sesama. Gotong royong, cinta kasih, dan peduli terhadap sesama merupakan kunci dari persatuan bangsa. untuk merekatkan persatuan oleh karena itu nilai-nilai moral harus tetap dipertahankan. “Moral harus dipertahankan karena masyarakat adalah tatanan moral yang menentukan bagaimana cara bertindak, berpikir, dan merasa” .
0
3.3K
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan