- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Jangan Terbuai Ama Berita Besan] Keluarga Mallarangeng Kalap?


TS
guymaitOOT
[Jangan Terbuai Ama Berita Besan] Keluarga Mallarangeng Kalap?
Keluarga Mallarangeng Kalap?
![[Jangan Terbuai Ama Berita Besan] Keluarga Mallarangeng Kalap?](https://dl.kaskus.id/beritajatim.com/berita/brt802705852.jpg)
anjing kalo kejepit jelas gonggongnya lebih kenceng
![[Jangan Terbuai Ama Berita Besan] Keluarga Mallarangeng Kalap?](https://dl.kaskus.id/beritajatim.com/berita/brt802705852.jpg)
Quote:
Jakarta (beritajatim.com) - Hampir satu bulan Andi Mallarangeng menyandang status tersangka dalam kasus proyek Hambalang. Dalam kurun waktu itu pula, Rizal Mallarangeng menembak ke berbagai pihak.
Jurus dewa mabuk. Itulah gambaran yang dilakukan Rizal Mallarangeng, adik kandung Andi Mallarangeng, yang melakukan pembelaan kepada kakak kandungnya itu. Berbagai pihak, disebut Rizal Mallarangeng mengetahui dan bertanggungjawab dalam kasus proyek Hambalang. Mulai Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, Anas Urbaningrum, dan konsultan perencana proyek Hambalang Muhammad Arifin.
Yang terbaru, Rizal Mallarangeng juga menyebut peran mantan Menpora Adhyaksa Dault dalam proyek Hambalang. Dia meminta agar Adhyaksa berbicara jujur terkait proyek tersebut. Dia menyebutkan, program proyek Hambalang merupakan warisan dari Menpora sebelumnya.
"Pak Adhyaksa bisa lebih jujur. Karena kakak saya memang tidak pernah mengusulkan penambahan anggaran. Bisa dicek dokumen-dokumennya, ingat, ini temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," kata Rizal.
Merespons permintaan Rizal, Adhyaksa Dault mengatakan selama ini dirinya telah berbicara apa adanya. Secara yuridis-faktual, kata Adhyaksa, saat menjadi Menpora hanya mengajukan anggaran Rp125 miliar. "Itu pun single year," kata Adhyaksa kepada inilah..com di Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Menurut dia, proyek Hambalang menjadi bermasalah pada 2010 saat ia tidak lagi menjabat sebagai Menpora. "Masalah itu timbul ketika anggaran berubah menjadi Rp2,5 triliun dan menjadi multiyears pada Juni 2010. Itu bukan di era saya," tegas Adyaksa.
Terkait tudingan Rizal, Adhyaksa menyarankan agar Rizal fokus mensupport Andi Mallarangeng tanpa menyeret pihak lainnya apalagi menteri di era sebelum Andi Mallarangeng. "Kalau tidak puas, nanti pembuktian di pengadilan. Jangan sampai nanti saya melaporkan ke polisi dengan pencamaran nama baik," cetus Adhyaksa.
Sebelumnya, inner circle di Partai Demokrat menyebutkan pernyataan Rizal Mallarangeng memiliki tendensi menggiring opini keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Rizal memprovokasi KPK melalui konferensi pers dengan membentuk opini publik dengan mengarahkan keterlibatan Anas," sebut sumber tersebut.
Manuver Rizal Mallarangeng dengan menyebut berbagai pihak yang dikaitkan dengan kasus Hambalang justru memiliki makna lain. Mallarangeng bersuadara tampak panik dan kalap dengan penetapan tersangka Andi Mallarangeng. Tanpa penggiringan opini tersebut, KPK bekerja secara profesional. Langkah Mallarangeng tak ubahnya seperti upaya intervensi kepada lembaga penegak hukum? [mdr]
Sumber : berita
Jurus dewa mabuk. Itulah gambaran yang dilakukan Rizal Mallarangeng, adik kandung Andi Mallarangeng, yang melakukan pembelaan kepada kakak kandungnya itu. Berbagai pihak, disebut Rizal Mallarangeng mengetahui dan bertanggungjawab dalam kasus proyek Hambalang. Mulai Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, Anas Urbaningrum, dan konsultan perencana proyek Hambalang Muhammad Arifin.
Yang terbaru, Rizal Mallarangeng juga menyebut peran mantan Menpora Adhyaksa Dault dalam proyek Hambalang. Dia meminta agar Adhyaksa berbicara jujur terkait proyek tersebut. Dia menyebutkan, program proyek Hambalang merupakan warisan dari Menpora sebelumnya.
"Pak Adhyaksa bisa lebih jujur. Karena kakak saya memang tidak pernah mengusulkan penambahan anggaran. Bisa dicek dokumen-dokumennya, ingat, ini temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," kata Rizal.
Merespons permintaan Rizal, Adhyaksa Dault mengatakan selama ini dirinya telah berbicara apa adanya. Secara yuridis-faktual, kata Adhyaksa, saat menjadi Menpora hanya mengajukan anggaran Rp125 miliar. "Itu pun single year," kata Adhyaksa kepada inilah..com di Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Menurut dia, proyek Hambalang menjadi bermasalah pada 2010 saat ia tidak lagi menjabat sebagai Menpora. "Masalah itu timbul ketika anggaran berubah menjadi Rp2,5 triliun dan menjadi multiyears pada Juni 2010. Itu bukan di era saya," tegas Adyaksa.
Terkait tudingan Rizal, Adhyaksa menyarankan agar Rizal fokus mensupport Andi Mallarangeng tanpa menyeret pihak lainnya apalagi menteri di era sebelum Andi Mallarangeng. "Kalau tidak puas, nanti pembuktian di pengadilan. Jangan sampai nanti saya melaporkan ke polisi dengan pencamaran nama baik," cetus Adhyaksa.
Sebelumnya, inner circle di Partai Demokrat menyebutkan pernyataan Rizal Mallarangeng memiliki tendensi menggiring opini keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Rizal memprovokasi KPK melalui konferensi pers dengan membentuk opini publik dengan mengarahkan keterlibatan Anas," sebut sumber tersebut.
Manuver Rizal Mallarangeng dengan menyebut berbagai pihak yang dikaitkan dengan kasus Hambalang justru memiliki makna lain. Mallarangeng bersuadara tampak panik dan kalap dengan penetapan tersangka Andi Mallarangeng. Tanpa penggiringan opini tersebut, KPK bekerja secara profesional. Langkah Mallarangeng tak ubahnya seperti upaya intervensi kepada lembaga penegak hukum? [mdr]
Sumber : berita
anjing kalo kejepit jelas gonggongnya lebih kenceng

Diubah oleh guymaitOOT 03-01-2013 04:17
0
2.8K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan