- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Survei membuktikan masyarakat Indonesia antikorupsi


TS
kolong61
Survei membuktikan masyarakat Indonesia antikorupsi
Jakarta - Kepala
Badan Pusat Statistik
(BPS) Suryamin
mengumumkan hasil Survei Perilaku
Anti Korupsi pada 2012 yang
menyebutkan sebagian besar
masyarakat Indonesia cenderung
antikorupsi.
"Hal tersebut terlihat dari Indeks
Perilaku Anti Korupsi (IPAK) yang
tercatat sebesar 3,55 dari skala 5,00,
yang berarti masyarakat Indonesia
cenderung anti korupsi," ujarnya di
Jakarta, Rabu.
Suryamin menjelaskan survei ini
dilakukan berdasarkan amanah
Perpres nomor 55 tahun 2012 tentang
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi serta
dilakukan pada bulan Oktober dengan
sampel 10.000 rumah tangga.
"Survei ini mengukur tingkat
permisifitas masyarakat Indonesia
terhadap perilaku korupsi. Data yang
dihasilkan berupa IPAK dan indikator
tunggal yang menggambarkan
perilaku anti korupsi," ujarnya.
Survei tersebut, lanjut dia, juga
menghasilkan indikator tunggal terkait
pendapat responden terhadap
kebiasaan di masyarakat dan
pengalaman yang berhubungan
dengan layanan publik terkait perilaku
penyuapan, pemerasan dan
nepotisme.
Menurut Suryamin, berdasarkan
survei maka IPAK di wilayah perkotaan
sedikit lebih tinggi 3,66 dibandingkan
wilayah pedesaan yang hanya
mencapai 3,46, dengan rataan sebesar
3,55.
"Apabila indeks berada pada kisaran
2,51-3,75 maka perilaku yang timbul
adalah anti korupsi, sedangkan
kisaran 3,76-5,00 maka berarti
perilaku yang timbul adalah sangat
anti korupsi," ujarnya.
Ia menjelaskan semangat anti korupsi
antara usia muda dan usia tua tidak
berbeda signifikan. Hal tersebut
terlihat dari IPAK penduduk usia
kurang dari 40 tahun sebesar 3,57,
usia 40 sampai 59 tahun sebesar 3,58
dan 60 tahun keatas sebesar 3,45.
"IPAK cenderung lebih tinggi pada
responden usia kurang dari 60 tahun
dibanding setelah usia 60 tahun ke
atas," ujarnya.
Survei juga menemukan semakin
tinggi pendidikan, semakin tinggi IPAK.
Hal itu terlihat dari IPAK responden
berpendidikan SLTP ke bawah sebesar
3,47, SLTA sebesar 3,78 dan di atas
SLTA sebesar 3,93.
"Pendidikan berpengaruh cukup kuat
pada semangat anti korupsi," ujar
Suryamin.
Berdasarkan pendapat responden
terhadap perilaku dalam lingkungan
keluarga, masih ada sekitar 32 persen
istri yang menerima uang yang
diberikan suami tanpa harus
mempertanyakan asal usulnya.
Sementara, berdasarkan perilaku di
tingkat komunitas, lebih dari separuh
responden menyatakan wajar untuk
memberi sesuatu kepada tokoh
informal atau tokoh masyarakat
setempat pada saat melaksanakan
hajatan.
[url="http:/m.antaranews.com/berita/351227/survei-membuktikan-masyarakat-indonesia-antikorupsi"]sumber[/url]
Sudah seharusnya koruptor harus dihukum mati dan dimiskinkan karena mereka adalah pengkianat bangsa
Badan Pusat Statistik
(BPS) Suryamin
mengumumkan hasil Survei Perilaku
Anti Korupsi pada 2012 yang
menyebutkan sebagian besar
masyarakat Indonesia cenderung
antikorupsi.
"Hal tersebut terlihat dari Indeks
Perilaku Anti Korupsi (IPAK) yang
tercatat sebesar 3,55 dari skala 5,00,
yang berarti masyarakat Indonesia
cenderung anti korupsi," ujarnya di
Jakarta, Rabu.
Suryamin menjelaskan survei ini
dilakukan berdasarkan amanah
Perpres nomor 55 tahun 2012 tentang
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi serta
dilakukan pada bulan Oktober dengan
sampel 10.000 rumah tangga.
"Survei ini mengukur tingkat
permisifitas masyarakat Indonesia
terhadap perilaku korupsi. Data yang
dihasilkan berupa IPAK dan indikator
tunggal yang menggambarkan
perilaku anti korupsi," ujarnya.
Survei tersebut, lanjut dia, juga
menghasilkan indikator tunggal terkait
pendapat responden terhadap
kebiasaan di masyarakat dan
pengalaman yang berhubungan
dengan layanan publik terkait perilaku
penyuapan, pemerasan dan
nepotisme.
Menurut Suryamin, berdasarkan
survei maka IPAK di wilayah perkotaan
sedikit lebih tinggi 3,66 dibandingkan
wilayah pedesaan yang hanya
mencapai 3,46, dengan rataan sebesar
3,55.
"Apabila indeks berada pada kisaran
2,51-3,75 maka perilaku yang timbul
adalah anti korupsi, sedangkan
kisaran 3,76-5,00 maka berarti
perilaku yang timbul adalah sangat
anti korupsi," ujarnya.
Ia menjelaskan semangat anti korupsi
antara usia muda dan usia tua tidak
berbeda signifikan. Hal tersebut
terlihat dari IPAK penduduk usia
kurang dari 40 tahun sebesar 3,57,
usia 40 sampai 59 tahun sebesar 3,58
dan 60 tahun keatas sebesar 3,45.
"IPAK cenderung lebih tinggi pada
responden usia kurang dari 60 tahun
dibanding setelah usia 60 tahun ke
atas," ujarnya.
Survei juga menemukan semakin
tinggi pendidikan, semakin tinggi IPAK.
Hal itu terlihat dari IPAK responden
berpendidikan SLTP ke bawah sebesar
3,47, SLTA sebesar 3,78 dan di atas
SLTA sebesar 3,93.
"Pendidikan berpengaruh cukup kuat
pada semangat anti korupsi," ujar
Suryamin.
Berdasarkan pendapat responden
terhadap perilaku dalam lingkungan
keluarga, masih ada sekitar 32 persen
istri yang menerima uang yang
diberikan suami tanpa harus
mempertanyakan asal usulnya.
Sementara, berdasarkan perilaku di
tingkat komunitas, lebih dari separuh
responden menyatakan wajar untuk
memberi sesuatu kepada tokoh
informal atau tokoh masyarakat
setempat pada saat melaksanakan
hajatan.
[url="http:/m.antaranews.com/berita/351227/survei-membuktikan-masyarakat-indonesia-antikorupsi"]sumber[/url]
Sudah seharusnya koruptor harus dihukum mati dan dimiskinkan karena mereka adalah pengkianat bangsa
0
1.5K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan