- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
CERITA AKU TENTANG DIA


TS
fami29
CERITA AKU TENTANG DIA
Permisi agan and sista, ane cuma mau nge-share curhatan ane nih 
sebenaernya udah ane posting juga di blog ane dengan judul 'DIA'
so cekidot, moga berkenan
:
Sekian dan terimakasih

sebenaernya udah ane posting juga di blog ane dengan judul 'DIA'
so cekidot, moga berkenan

Quote:
Tak terasa sudah setengah tahun aku menjomblo. Membiarkan waktu membasuh luka hati yang ditinggalkan cinta yang telah mengkhianatiku. Sudahlah, aku tak ingin membahas luka warisan wanita yang telah mengisi hidupku selama 5 tahun lebih itu. Luka yang membuatku seakan tak percaya lagi akan indahnya cinta, indahnya sebuah hubungan asmara, semua seakan sebuah dongeng sebelum tidur yang dikemas begitu indah, bahagia agar yang mendengarkan tertidur dalam alam mimpi, alam imajinasi yang tak nyata.
Tetiba aku memori acak datang dalam pikiran, saat itu aku mengingat dia. Tepat saat aku baru menjalani hari pertamaku di bangku SMA. Sebuah masa bagi kebanyakan remaja adalah surga dunia, termasuk aku. Dia duduk tepat di bangku belakangku, dia juga adalah wanita pertama yang menyapaku. Parasnya cantik, tapi aku tak pernah memperhatikan.
Sampai suatu hari, dia secara mengejutkan memintaku keluar kelas karena hal yang ingin dia bicarakan. Dan kejutan pun tak sampai disitu, ternyata dia menyatakan perasaannya padaku. Rasa kaget dan tersanjung bercampur saat itu, jujur aku begitu tersanjung ada seorang wanita yang berani menyatakan suka padaku, seorang pria kuper, kutu buku menurut penilaianku dan kebanyakan wanita yang menolakku.
Sayangnya saat itu aku menolak dia dengan alasan bahwa teman priaku ada yang suka padanya, konyol memang. Saat aku yang selalu haus akan cinta, dan begitu penasarannya dengan yang namanya ‘pacaran’, justru aku menolak sebuah kesempatan itu.
Dan saat ini, setelah hampir 9 tahun sejak kejadian itu, aku menyesal. Sesal itu datang menghampiri karena aku telah menyianyiakan sebuah kesempatan, kesempatan yang aku damba kala itu. Terlebih melihat dia sekarang yang sungguh cantik, bahkan lebih cantik dari ‘gebetan’ ku waktu itu, dan juga lebih cantik dari mantanku. Tapi parasnya bukan lah masalah penting, karena sesal itu lebih dikarenakan arogansi seorang pria yang baru mengenal asmara.
Tapi sudahlah, apalah arti sesal itu. Yang lalu telah berlalu, dan tak mungkin waktu berputar kembali. Aku menjadi aku, dan dia tetaplah dia. Akan tetapi jika aku diberi kesempatan kedua dengan dia, apakah aku akan menjalani dengannya terlepas dari fisiknya yang semakin cantik. Maka akan aku jawab, ‘TENTU SAJA IYA’.
Untukmu @adrinalinrush sang ‘dia’
Tetiba aku memori acak datang dalam pikiran, saat itu aku mengingat dia. Tepat saat aku baru menjalani hari pertamaku di bangku SMA. Sebuah masa bagi kebanyakan remaja adalah surga dunia, termasuk aku. Dia duduk tepat di bangku belakangku, dia juga adalah wanita pertama yang menyapaku. Parasnya cantik, tapi aku tak pernah memperhatikan.
Sampai suatu hari, dia secara mengejutkan memintaku keluar kelas karena hal yang ingin dia bicarakan. Dan kejutan pun tak sampai disitu, ternyata dia menyatakan perasaannya padaku. Rasa kaget dan tersanjung bercampur saat itu, jujur aku begitu tersanjung ada seorang wanita yang berani menyatakan suka padaku, seorang pria kuper, kutu buku menurut penilaianku dan kebanyakan wanita yang menolakku.
Sayangnya saat itu aku menolak dia dengan alasan bahwa teman priaku ada yang suka padanya, konyol memang. Saat aku yang selalu haus akan cinta, dan begitu penasarannya dengan yang namanya ‘pacaran’, justru aku menolak sebuah kesempatan itu.
Dan saat ini, setelah hampir 9 tahun sejak kejadian itu, aku menyesal. Sesal itu datang menghampiri karena aku telah menyianyiakan sebuah kesempatan, kesempatan yang aku damba kala itu. Terlebih melihat dia sekarang yang sungguh cantik, bahkan lebih cantik dari ‘gebetan’ ku waktu itu, dan juga lebih cantik dari mantanku. Tapi parasnya bukan lah masalah penting, karena sesal itu lebih dikarenakan arogansi seorang pria yang baru mengenal asmara.
Tapi sudahlah, apalah arti sesal itu. Yang lalu telah berlalu, dan tak mungkin waktu berputar kembali. Aku menjadi aku, dan dia tetaplah dia. Akan tetapi jika aku diberi kesempatan kedua dengan dia, apakah aku akan menjalani dengannya terlepas dari fisiknya yang semakin cantik. Maka akan aku jawab, ‘TENTU SAJA IYA’.
***
Untukmu @adrinalinrush sang ‘dia’
Sekian dan terimakasih



anasabila memberi reputasi
1
877
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan