TS
stevenzzzzz
Kehicap Boano Burung Langka yang terabaikan
Burung kehicap boano ini merupakan salah satu burung paling langka di Indonesia. Populasi burung endemik pulau Buano (sebuah pulau kecil di Maluku) ini, diperkirakan tidak lebih dari 200 ekor saja. Namun anehnya burung ini terabai dan tidak masuk dalam daftar hewan yang dilindungi di Indonesia.
Burung kehicap boano dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Black-chinned Monarch, mungkin lantaran mempunyai ciri khas dagu yang berwarna hitam. Sedangkan nama ilmiah burung ini adalah Monarcha boanensis yang mempunyai sinonim Symposiachrus boanensis.
Burung kehicap boano dikenal pertama kali dari spesimen tunggal yang ditemukan pada tahun 1918. Hingga bertahun-tahun kemudian, baru pada 1991 spesies burung endemik ini ditemukan kembali di Gunung Tahun, Buano. Catatan yang lebih spesifik mengungkap burung ini dilakukan pada 1994 dan 2011.
Tubuh burung kehicap boano (Monarcha boanensis) berukuran kecil, panjangnya sekitar 16 cm. Selain dagu, bagian atas, mulai kepala (sisi dan bagian atas), punggung, sayap, dan ekor bagian atas berwarna hitam. Sedangkan bulu di bagian dada, dan perut berwarna putih. Suara kicauan burung langka dan endemik pulau Buano ini terdengar jernih dengan suara seperti tjuuu-tjuuu yang diikuti dengan nada yang lebih lunak.
Daerah persebaran burung ini terbatas pada beberapa bagian di pulau Buano, pulau kecil di sebelah timur laut pulau Seram, Maluku Utara, Indonesia. Habitat burung kehicap boano (Monarcha boanensis) adalah hutan subtropis dan tropis dataran rendah hingga daerah semak-semak dengan ketinggian antara 150-200 meter dpl.
Populasi burung kehicap boano (Monarcha boanensis) cenderung mengalami penurunan akibat kerusakan hutan (deforestasi), baik penebangan liar untuk dieksploitasi kayunanya maupun alih fungsi hutan menjadi daerah pertanian dan perkebunan. Dengan populasi yang tinggal 200-an ekor dan daerah persebaran yang terbatas di satu pulau saja serta ancaman deforestasi membuat burung ini sangat rentan kepunahan.
Sumber : www.alamendah.wordpress.com
Semoga menambah pengetahuan gan
Ane menerima tapi kalo repsol jangan di ya gan
Burung kehicap boano dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Black-chinned Monarch, mungkin lantaran mempunyai ciri khas dagu yang berwarna hitam. Sedangkan nama ilmiah burung ini adalah Monarcha boanensis yang mempunyai sinonim Symposiachrus boanensis.
Burung kehicap boano dikenal pertama kali dari spesimen tunggal yang ditemukan pada tahun 1918. Hingga bertahun-tahun kemudian, baru pada 1991 spesies burung endemik ini ditemukan kembali di Gunung Tahun, Buano. Catatan yang lebih spesifik mengungkap burung ini dilakukan pada 1994 dan 2011.
Tubuh burung kehicap boano (Monarcha boanensis) berukuran kecil, panjangnya sekitar 16 cm. Selain dagu, bagian atas, mulai kepala (sisi dan bagian atas), punggung, sayap, dan ekor bagian atas berwarna hitam. Sedangkan bulu di bagian dada, dan perut berwarna putih. Suara kicauan burung langka dan endemik pulau Buano ini terdengar jernih dengan suara seperti tjuuu-tjuuu yang diikuti dengan nada yang lebih lunak.
Daerah persebaran burung ini terbatas pada beberapa bagian di pulau Buano, pulau kecil di sebelah timur laut pulau Seram, Maluku Utara, Indonesia. Habitat burung kehicap boano (Monarcha boanensis) adalah hutan subtropis dan tropis dataran rendah hingga daerah semak-semak dengan ketinggian antara 150-200 meter dpl.
Populasi burung kehicap boano (Monarcha boanensis) cenderung mengalami penurunan akibat kerusakan hutan (deforestasi), baik penebangan liar untuk dieksploitasi kayunanya maupun alih fungsi hutan menjadi daerah pertanian dan perkebunan. Dengan populasi yang tinggal 200-an ekor dan daerah persebaran yang terbatas di satu pulau saja serta ancaman deforestasi membuat burung ini sangat rentan kepunahan.
Spoiler for Penampakan:
Sumber : www.alamendah.wordpress.com
Semoga menambah pengetahuan gan
Ane menerima tapi kalo repsol jangan di ya gan
0
4.2K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan