Salah seorang mahasiswi yang menjadi korban pencabulan oleh oknum kepala desa (Kades) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan saat menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) beberapa bulan yang lalu.
kerja bener2 nyata
BONE, KOMPAS.com -- Tahun 2012 memang telah berlalu, beragam peristiwa kelam menghantui korbannya, sementara para pelaku ada yang tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, sebagian lainnya malah masih bebas berkeliaran.
Sebagaimana kasus kekerasan seksual maupun kekerasan fisik lainnya yang menimpa ratusan perempuan dan anak-anak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sejak tahun 2012 kemarin. Jumlah kasus kekerasan seksual dan fisik yang menimpa perempuan dan anak-anak pada tahun 2012 meningkat dari tahun 2011. Jika pada tahun 2011 silam, jumlah kasus kekerasan yang ditangani oleh Lembaga Pemerhati Perempuan dan Anak (LPPA) Bone hanya berjumlah 85 kasus, maka ditahun 2012 meningkat tajam menjadi 127 kasus.
Dari ratusan kasus tersebut kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur merupakan yang paling tertinggi denga mencapai 57 kasus, disusul dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDTR) sebanyak 43 kasus. Sementara selebihnya diikuti oleh kasus rudapaksaan dan pencabulan. Menurut pihak LPPA jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya.
"Selain dari kasus yang kami dampingi, sebagian data tersebut kami ambil dari pihak kepolisian. Berdasarkan yang kami himpun, banyak data kami yang tidak tercatat di kepolisian, hal ini dikarena korbannya enggan melapor," jelas Martian Madjid, Ketua LPPA Bone.