- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penangkaran Buaya Lo Than Muk, Medan
TS
sigobezz
Penangkaran Buaya Lo Than Muk, Medan
indahnya berbagi
Spoiler for dari ane:
Pernah membayangkan halaman belakang anda dijaga 2.800 ekor buaya? Tidak perlu dibayangkan, cukuplah datang ke lokasi penangkaran buaya milik Lo Than Muk di Asam Kumbang, Medan Selayang, Kota Medan.
Taman buaya Asam Kumbang, demikian biasa disebut dapat dicapai dari pusat Kota Medan dengan taksi atau kendaraan sewaan. Beberapa angkutan nampak berseliweran, tapi saya tidak tahu nomor dan jurusannya. Cobalah bertanya di terminal apabila hendak menggunakan angkutan umum.
Memberi makan buaya
Cukup membayar tiket masuk seharga Rp5000,-, anda sudah dapat melihat lebih dekat buaya di pekarangan belakang rumah. Tidak jinak tentu saja, karena bukan jenis hewan peliharaan biasa semacam kucing atau anjing. Konon penangkaran ini adalah yang terbesar di dunia. Saya tidak tahu apakah Steve Irwin, si penakluk buaya dari Australia itu sudah pernah mampir ke sini atau belum.
[IMG]http://i2.wp.com/ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/alie_buaya_02.jpg?w=875[IMG]
Buaya menyeringai
Buaya menyeringai
Halaman belakang rumah seluas dua hektar itu sudah disulap dengan bak-bak penampungan reptilia ganas ini. Sebuah kolam seukuran separuh lahan pun ada melengkapi wisata unik yang ditawarkan. Sayangnya, anda tidak dapat bersampan-ria sembari melemparkan sarapan. Salah-salah malah anda yang jadi sarapan!
Berbagai macam buaya ada di sini, kebanyakan dari jenis buaya muara. Dari buaya yang hitam legam hingga buaya albino alias buaya putih. Dari yang lengkap anggota tubuhnya sampai yang buntung alias tidak berekor pun ada.
Tanda bahaya
Usianya beragam, mulai dari balita hingga diatas 50 tahun. Saat saya datang berkunjung, dua ekor buaya berukuran jumbo berumur 38 tahun tampak tertidur pulas sementara seorang pawang tampak membersihkan kandangnya.
Jika cukup tega, cukup membayar Rp30.000,- untuk seekor itik atau ayam yang dapat anda lemparkan ke kolam tempat buaya-buaya berenang. Ini tentunya lebih menarik daripada hanya melihat buaya yang hilir-mudik, sesekali menguap, dan tertidur atau berenang perlahan. Di atas kolam, dua buah pohon rindang nampak dipenuhi kuntul berjubah putih.
Buaya-buaya bertumpuk
Membeli itik untuk memberi makan buaya
Meski ada banyak buaya di sini, tidak ada satupun yang nasibnya berakhir buruk menjadi tas kulit bermerek. Sang pemilik penangkaran tidak mengizinkan buaya-buaya peliharaannya diperlakukan demikian.
Jika ingin membawa cinderamata, anda bisa berfoto dengan buaya-buaya mini berusia muda atau membeli kerajinan kayu berbentuk buaya yang dijual di kios depan pintu masuk penangkaran.
sumbernya gan
indahnya berbagi
@cubbyknight
@cubby knight
@cubby knight
>>>>>private(0_0)area<<<<<
tien212700 memberi reputasi
1
3.9K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan