- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
"Pemain Bola Bukan Binatang, Tetapi Manusia"


TS
cepy_09
"Pemain Bola Bukan Binatang, Tetapi Manusia"
Quote:

Pemain klub sepak bola Persewangi Banyuwangi, Moukwelle Ebanga Sylvian, dirawat di Rumah Sakit Fatimah, Banyuwangi, sejak Jumat (28/12). Pemain asal Perancis itu menderita tifus dan menolak pulang ke negaranya karena menunggu gaji Rp 217,5 juta yang belum juga dibayar klub.
Photo: Kompas/Siwi Yunita Cahyaningrum
Quote:
KAKARTA, KOMPAS.com- Kiper Persewangi Banyuwangi, Sylvain Moukwelle Ebwanga, mengaku kecewa dengan perilaku manajemen klubnya yang terkesan tidak memedulikan pemainnya. Pasalnya, pemain asal Perancis tersebut hingga saat ini masih belum menerima tunggakkan gajinya selama tujuh bulan sebesar Rp 217.500.000, apalagi ia kini dalam kondisi sakit.
Moukwelle sendiri saat ini masih terkapar di kamar kostnya akibat terserang tifus beberapa waktu lalu. Ia hanya mengandalkan sumbangan dari sejumlah pendukung Persewangi untuk membiayai pengobatannya tersebut.
"Aku kecewa sekali apa yang aku lihat di sini. Kelihatannya mereka tidak punya hati. Padahal, aku selalu kerja keras di tim ini meskipun aku tidak dibayar. Aku tetap kerja keras sampai akhir kompetisi. Tapi, ketika aku sakit aku dibuang seperti anjing," ujar Moukwelle dalam pesan singkatnya kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang diterima Kompas.com, Senin (31/12/2012).
"Aku hanya bekerja selama satu musim di sini dan mendapatkan sakit. Tolonglah, kita bukan binatang, kita manusia," tambahnya.
Moukwalle mengaku dirinya sempat mendapat bantuan dari PT Liga Prima Sportindo Indonesia (LPIS) beberapa waktu lalu untuk berobat. Tetapi, menurutnya, yang lebih ia harapkan seluruh pihak terkait juga bertanggung jawab untuk melunasi seluruh hak-haknya agar bisa segera terselesaikan.
"Tim juga harus bertanggung jawab jangan suka lempar tanggung jawab atau masalah. Mereka kan sudah siap, sudah tahu ada dualisme. Aku sangat capek dan malu sekali atas masalah ini," keluh Moukwalle.
Moukwelle sendiri saat ini masih terkapar di kamar kostnya akibat terserang tifus beberapa waktu lalu. Ia hanya mengandalkan sumbangan dari sejumlah pendukung Persewangi untuk membiayai pengobatannya tersebut.
"Aku kecewa sekali apa yang aku lihat di sini. Kelihatannya mereka tidak punya hati. Padahal, aku selalu kerja keras di tim ini meskipun aku tidak dibayar. Aku tetap kerja keras sampai akhir kompetisi. Tapi, ketika aku sakit aku dibuang seperti anjing," ujar Moukwelle dalam pesan singkatnya kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang diterima Kompas.com, Senin (31/12/2012).
"Aku hanya bekerja selama satu musim di sini dan mendapatkan sakit. Tolonglah, kita bukan binatang, kita manusia," tambahnya.
Moukwalle mengaku dirinya sempat mendapat bantuan dari PT Liga Prima Sportindo Indonesia (LPIS) beberapa waktu lalu untuk berobat. Tetapi, menurutnya, yang lebih ia harapkan seluruh pihak terkait juga bertanggung jawab untuk melunasi seluruh hak-haknya agar bisa segera terselesaikan.
"Tim juga harus bertanggung jawab jangan suka lempar tanggung jawab atau masalah. Mereka kan sudah siap, sudah tahu ada dualisme. Aku sangat capek dan malu sekali atas masalah ini," keluh Moukwalle.
Quote:
Terkapar, Pemain Asing Persewangi Tuntut Gaji
JAKARTA, KOMPAS.com- Pemain Persewangi Banyuwangi, Sylvain Moukwelle Ebwanga, berharap agar klubnya bisa segera membayar tunggakan gajinya selama tujuh bulan sebesar Rp 217.500.000. Kiper asal Perancis tersebut mengaku hingga saat ini belum menerima haknya itu.
Moukwelle sendiri saat ini masih terkapar dalam kamar kostnya di Banyuwangi akibat terserang tifus beberapa waktu lalu. Ia sempat masuk rumah sakit dan untuk biaya hanya mengandalkan dari bantuan para penggemarnya yang memberikan sumbangan kepadanya untuk biaya berobat.
"Aku tidak minta penghargaan, tetapi hanya mau manajemen ini membayar hakku saja dan aku pulang ke Perancis untuk berobat dan bertemu dengan keluargaku juga," ujar Moukwelle dalam pesan singkatnya kepada Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) yang diterima Kompas.com, Senin (31/12/2012).
Moukwelle mengaku, selama bermain untuk Persiwangi dirinya selalu menghargai setiap keputusan manajemen klubnya tersebut. Bahkan, ia rela menerima gajinya tidak penuh, hanya selama dua bulan saat musim lalu dimulai.
"Tetapi, aku tetap profesional dan menghargai tim ini dan lihat hasilnya sekarang. Aku sakit dan dibuang. Tidak ada siapa-siapa dari pihak manajemen yang datang," kata Moukwelle.
"Aku hanya ingin mendapatkan hakku sebesar Rp 217. 500. 000. Itu saja. Kalau mereka kasih aku Rp 200 juta, aku ingin pulang ketemu keluarga daripada tambah parah badanku jika tinggal di sini saja," katanya lagi.
Manajer Persewangi Banyuwangi, Nanang Nur Ahmadi, sebelumnya mengakui klubnya masih menunggak gaji pemain, termasuk gaji Moukwelle. Akan tetapi, Nanang tidak bisa menjanjikan kapan pihak manajemen akan melunaskan kewajibannya itu karena klubnya sudah tidak ada kas sama sekali.
JAKARTA, KOMPAS.com- Pemain Persewangi Banyuwangi, Sylvain Moukwelle Ebwanga, berharap agar klubnya bisa segera membayar tunggakan gajinya selama tujuh bulan sebesar Rp 217.500.000. Kiper asal Perancis tersebut mengaku hingga saat ini belum menerima haknya itu.
Moukwelle sendiri saat ini masih terkapar dalam kamar kostnya di Banyuwangi akibat terserang tifus beberapa waktu lalu. Ia sempat masuk rumah sakit dan untuk biaya hanya mengandalkan dari bantuan para penggemarnya yang memberikan sumbangan kepadanya untuk biaya berobat.
"Aku tidak minta penghargaan, tetapi hanya mau manajemen ini membayar hakku saja dan aku pulang ke Perancis untuk berobat dan bertemu dengan keluargaku juga," ujar Moukwelle dalam pesan singkatnya kepada Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) yang diterima Kompas.com, Senin (31/12/2012).
Moukwelle mengaku, selama bermain untuk Persiwangi dirinya selalu menghargai setiap keputusan manajemen klubnya tersebut. Bahkan, ia rela menerima gajinya tidak penuh, hanya selama dua bulan saat musim lalu dimulai.
"Tetapi, aku tetap profesional dan menghargai tim ini dan lihat hasilnya sekarang. Aku sakit dan dibuang. Tidak ada siapa-siapa dari pihak manajemen yang datang," kata Moukwelle.
"Aku hanya ingin mendapatkan hakku sebesar Rp 217. 500. 000. Itu saja. Kalau mereka kasih aku Rp 200 juta, aku ingin pulang ketemu keluarga daripada tambah parah badanku jika tinggal di sini saja," katanya lagi.
Manajer Persewangi Banyuwangi, Nanang Nur Ahmadi, sebelumnya mengakui klubnya masih menunggak gaji pemain, termasuk gaji Moukwelle. Akan tetapi, Nanang tidak bisa menjanjikan kapan pihak manajemen akan melunaskan kewajibannya itu karena klubnya sudah tidak ada kas sama sekali.
Quote:
Spoiler for wishes:
Semoga ga ada lagi Diego ke dua dan seterusnya

Diubah oleh cepy_09 31-12-2012 18:55


tien212700 memberi reputasi
1
2.1K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan