Sebetulnya ini berita agak lama, tentang pembunuhan yang dilakukan oleh TKW indonesia terhadap anak majikannya yang berumur 4 tahun.
Pelaku sudah ditangkap dan menjalani proses pengadilan disana.
Quote:
TKW Bunuh Anak Majikan di Yanbu
Jakarta, Wartakotalive.com
Sebuah berita mengejutkan datang dari Arab Saudi, yakni seorang tenaga kerja wanita (TKW) dari Indonesia membunuh anak majikannya dengan sadis. Gadis berusia 4 tahun itu ditemukan dalam keadaan kepala terpisah dari badannya, sementara TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu sedang memegang kapak berlumuran darah di tangannya.
Seperti dilaporkan laman arabnews.com, peristiwa itu terjadi di kota Yanbu, yang terletak di tepi Laut Merah, pada 28 September lalu. Namun media itu tidak menyebutkan nama TKI tersebut dan kota asalnya. Dia hanya disebutkan berasal dari Indonesia.
Korban disebutkan bernama Tala Al-Shehri, ayahnya bernama Khalid Al-Shehri, dan dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Korban dimakamkan pada Jumat (28/9). Peristiwa ini menghebohkan seluruh Arab, dan para ibu bekerja di negara itu meminta pemerintah menyediakan ruang penitipan anak.
Yang membuat berita ini tambah mengenaskan, saat mendengar istrinya menelepon bahwa ada masalah dengan anak mereka, Khalid bergegas pulang. Dia melarikan mobilnya dengan cepat dan menerjang lampu lalu lintas sehingga mengakibatkan kecelakaan, menyebabkan 1 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Khalid termasuk yang terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Pembunuhan ini diketahui saat ibu korban, yang berprofesi sebagai guru, pulang dan mendapati pintu apartemennya terkunci. Dia mengebel dan mengetuk-ngetuk pintu, karena seharusnya PRT-nya yang berasal dari Indonesia ada di rumah bersama putri bungsunya Tala. Namun pintu tak kunjung di buka sehingga ibu ini panik dan menelepon suaminya. Dia curiga telah terjadi sesuatu yang buruk terhadap putri mereka.
"Polisi dan petugas pertahanan sipil tiba di rumah itu, dan mendobrak pintunya dan bergegas menuju kamar PRT. Mereka terkejut dengan pemandangan yang dilihat," begitu diberitakan harian berbahasa Arab, Okaz. "
Polisi menangkap PRT itu, dan mulai menginterogasinya untuk mencari motif pembunuhan itu. Namun kepada Komisi Hak Asazi Manusia (HAM) yang mengunjunginya, sebagaimana dilansir arabnews, PRT itu mengatakan, "Majikan perempuan membenci saya." Tidak ada kata-kata lain dari TKW tersebut.
Ayah Tala Hundreds mengatakan kepada Okaz, dia baru mengetahui putri bungsunya telah tiada saat sadar di rumah sakit. "Saya tak menyangka akan mengalami hal ini dilakukan oleh perempuan yang bertahun-tahun bekerja untuk saya. Tapi saya percaya dengan Qadar (kehendak Allah)," katanya.
Ratusan orang menghadiri pemakaman Tala, termasuk Gubernur Madinah, Pangeran Abdulaziz bin Majed. Jenazah bocah ini disalatkan di Masjid Omar bin Abdulaziz. BK / av
namun permasalahan tidak sampai disitu, seperti yang disampaikan
disini
bahwa Raja Saudi amat geram akan kejadian tersebut dan melarang memakai pekerja informal dari Indonesia, bahkan pekerja Formal juga.
Quote:
Informasi yang masih belum banyak sampai kepada para TKI dan calon TKI di tanah air, bahwa kesempatan bekerja di Saudi kini sudah tertutup.
Telpon genggam saya masih sering berdering atau menerima sms dari para TKI, pertanyaannya sama : “Bunda masih bisakah saya bekerja kembali ke Saudi ?”
Saya ingin semua TKI dan calon TKI tahu bahwa kesempatan bekerja di Saudi sudah habis wahai para TKI sayangku….
Awalnya hanya sektor informal pembantu rumahtangga dan supir saja yang ditutup, namun kini bahkan sektor semi formal dan formal pun ditutup. Hal ini berlaku sejak Raja Saudi, YM Raja Abdullah Bn Abdul Aziz menurunkan titah umum bahwa Saudi tidak akan menerima lagi pekerja dari Indonesia menyusul kemarahan YM Raja atas kasus pembunuhan anak kecil berusia 4 tahun di Kota Yunbo Provinsi Madinah yang dilakukan oleh seorang TKI pada tanggal 26 September 2012 lalu. Titah Raja tidak spesifik menutup sektor informal sehingga pelan namun pasti titah itu juga diimplementasikan pada sektor formal.
Saya masih mengamati apa yang akan terjadi pada perusahaan multi nasional seperti Aramco dan Saudi Arabia Airlines yang memperkerjakan banyak tenaga profesional dari Indonesia, apakah dalam regenerasi pegawainya juga tak akan merekrut tenaga Indonesia lagi. Hal ini pernah saya diskusikan dengan Kompasianer Marrissa yang bekerja di oil company Schuemberger, bahwa masih terlalu dini untuk mendapatkan jawabannya.
Namun, untuk sektor informal dan semi formal dipastikan sudah tertutup sama sekali. Kedutaan Arab Saudi di Jakarta tak akan berani memberikan stamp pada visa pekerja lagi, atau mereka akan melawan titah rajanya sendiri. Jadi, sudahlah lupakanlah keinginan untuk bekerja di Arab Saudil Bila masih ingin mengadu nasib mencari nafkah di luar negeri, sudah saatnya melihat peluang di negara lain.
Dan, saran saya yang terbaik adalah menciptakan lapangan pekerjaan di tanah air semampu masing-masing. Saya mengerti betapa susahnya mencari pekerjaan yang sesuai, sehingga dorongan untuk mengadu nasib ke LN masih terus ada. Ya, kalau bisa, bekerjalah di tanah air itu saran saya. Untuk para wanita kalau mungkin janganlah tinggalkan anak dan suamimu untuk bekerja ke LN, demikian pula untuk yang pria. Saya mengharapkan pada gilirannya negara bisa memberikan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan bagi semua orang. Oh, sangat ideal sekali. Semoga dan semoga. amin.
Demikian dari saya untuk resolusi mencari pekerjaan di tahun 2013.
Bunda Khadijah,
Madinah, 31/12/2012
comen:
- menurut info TKW tersebut mengalami stress berat dan akhirnya gelap mata membunuh anak majikannya.
- Bagi sebagian orang merasa heran, kenapa kok masih suka ke saudi jadi TKI, padahal gajinya murah. bandingkan dengan negara lain. Ternyata, hanya Saudi yang mau menerima TKI tanpa standart keahlian dasar, bahkan yang tidak bisa baca tulis sekalipun. Inilah yang menarik kalangan bawah yang minim pendidikan.
Maaf kalau beritanya agak lama, karena kabar terakhir belum menjadi berita.