Seorang istri menyambut suaminya pulang ngantor,dengan senyum mesra.
Istri : "Mas aku terlambat satu bulan,kita akan punya bayi. Tapi berhubung aku tadi test ke dokter, jangan kasih tau siapapun dulu yah, takut nya malu klo nggak jadi."
Besok pagi nya ada tukang tagih listrik mengetok pintu. Setelah dibukakan si tukang listrik bilang ke istri.....
Tukang listrik : "Bu, anda terlambat satu bulan."
Istri : "haahh !!!..dari mana anda tau ??"
Tukang listrik : "Ini ada catatannya di kami bu..."
Istri : "hhaah...masa sampe ada di catatanmu ????"
Besok paginya si suami peri ke kantor pembayaran listrik dengan marah2.
Suami : "Bagaimana ini, kok anda bisa tau klo istri saya terlambat satu bulan ??"
Tukang listrik : "Sabar,sabar pak....kalau anda ingin catatan ini dihapus,bapak tinggal bayar aja ke kami...."
Suami : "Lalu, kalau saya nekat ga mau bayar ??"
Tukang listrik : "Punya anda akan kami putus...!!"
Suami : "Wah...kalau punya saya diputus,istri saya dirumah mau pakai apa ??"
Tukang listrik : "yaaa...istri anda kan bisa pake lilin..."
Spoiler for Cerita 2 - anggota dewan yg sok:
Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk.
Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya.
Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. "Wah..., ini pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku...", pikirnya dalam hati.
Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon dia berkata: "Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini..."
Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' atau 'kepentingan rakyat' keras-keras. Setelah selesai sambil meletakan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb.
"Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai..."
Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: "Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak..."