Denpasar, Sigmanews- Denpasar Festival agenda tahunan, resmi telah dibuka. Dengan pertunjukkan jalanan dan menampilkan warisan kota tradisional serta kreativitas modern.

Namun, hujan deras menghantam kota yang cukup lama, membuat acara mundur satu jam untuk upacara pembukaan. Walaupun hujan, penduduk kota menyediakan waktu untuk berdatangan ke tempat pembukaan di persimpangan Muka Catur di pusat kota Denpasar.

Pada saat parade jalanan dimulai, ribuan orang ramai siap menempati, dan itu memaksa petugas keamanan bekerja ekstra keras untuk membersihkan jalan-jalan untuk prosesi warna-warni.

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, tidak menawarkan pidato pembukaan sama sekali. Sebaliknya, ia memilih untuk membuka festival, yang akan berlangsung sampai 31 Desember, dengan melepaskan beberap merpati ke udara.

"Saya ingin festival ini tumbuh menjadi media interaksi melalui Denpasar menampilkan yang terbaik dari kreativitas mereka," katanya.

Salah satu yang menarik dari parade jalanan adalah peragaan busana, menampilkan staf administrasi kota di berbagai gaun yang terbuat dari endek, tekstil tenun tradisional dikenal untuk pola geometris.

Mempromosikan endek dan meremajakan industri endek lokal telah menjadi prioritas utama bagi Rai Mantra dan istrinya Selly Mantra, yang menjabat sebagai ketua dewan kerajinan lokal.

Walikota yakin endek bisa menjadi contoh utama, bagaimana tradisi lokal berbasis industri kreatif dapat bertahan dan bahkan berkembang di era modern.

Rai Mantra pergi sejauh meluncurkan "Rebirth Endek" program, yang membuatnya wajib bagi karyawan administrasi dan mahasiswa di Denpasar untuk mengenakan kain tenun pada upacara resmi dan hari tertentu yang akan ditunjuk.

Program ini juga melihat beberapa desainer endek dikirim untuk berpartisipasi di tingkat nasional. Kota Badung menjadi pusat untuk endek, memiliki sekitar 100 produsen endek dan sebagian besar dari mereka masih berjuang untuk memasarkan bisnis mereka.

Selain fashion show jalanan, panitia festival mengadakan kontes untuk memilih duta endek kota. Sebuah kompetisi desain endek dan malam busana yang akan menampilkan karya-karya desainer terbaik Bali fashion.

"Saya berharap bahwa festival fokus pada endek akan merangsang desainer dan produsen untuk menciptakan endek yang kualitas lebih baik serta meningkatkan minat publik," kata Selly Mantra.

Festival, yang memasuki tahun kelima, memiliki tema "My City, My Home" dan akan menampilkan serangkaian pertunjukan kesenian, pameran, peluncuran buku dan kompetisi.

Sebanyak 272 kios telah didirikan di Jl. Gajah Mada dan Jl. Veteran menjadi tuan rumah aneka kerajinan, tekstil dan penjual perhiasan serta penjual makanan tradisional.

hayoo gan, bagi agan2 yang tinggal di Bali bisa datang ke Denpasar Festival ini


SUMBER