Kaskus

Entertainment

ferrykurniawan1Avatar border
TS
ferrykurniawan1
Haruskah kehilangan ini membuat harapanku hanyut dlm kebimbangan tak bertepl?
Haruskah kehilangan yang kurasakan ini membuat harapanku hanyut dalam kebimbangan tak bertepi? Aku tak mengerti, mengapa kisah ini harus terputus hanya karena dan oleh tujuan kita yang berbeda; titik nalar yang tak bisa kita satukan. Aku tahu kau sangat membutuhkan aku, bahkan aku merasakan lebih dari yang kau rasakan.
Disaat kau melepas kepergianku, kata hatimu seakan menggoyahkan batinku. Aku telah mengucapkan kata perpisahan yang mungkin sulit untuk kau terima. Air matamu tampak berderai ketika kusujud di kakimu dengan kata memohon maaf tuk meninggalkanmu.
Permohonan maaf dalam kepergianku, menjadikan ragaku gontai. Aku tahu berat bagimu, aku tahu tersiksa batinku karena perpisahan ini seakan membuat jiwaku tak bisa menemukan wujud baru dari kebahagiaan yang pernah kudapatkan darimu.
Dalam hitungan detik, sang waktu kian tertidur lelap dalam lorong kegelapan. Aku terpaku dalam kehampaanku; menatap cakrawala alam nan kelam; menyebrangi kebengisan malam yang kerap menggubah pesona asmara sang rembulan.
Mampukah aku? Kuasakah aku? Amat besarkah dosaku padamu? Terlampau dalamkah luka di hatimu karena keegoisanku? hingga DIA tak mengindahkan doa-doaku.
*
Ribuan mata bertambah galau menatap roman duka di wajahku, sementara aku masih bertanya-tanya, peran apa yang harus kita mainkan? Sunggingkanlah senyummu! maka aku akan merasakan kau ada diantara yang tak ada. Bukalah pintu maafmu! maka aku akan menjumpai setitik terang di setapak keyakinan yang pernah meyakinkanku ada diantara yang ada.
Aku merindukan hati nuranimu nan murni, yang dulu kau berikan tanpa kau syaratkan pamrih ataupun menghendaki ucapan terima kasih yang tak pernah aku lisankan. Aku patut dijuluki sebagai manusia pendusta karena aku telah menampik dekap-dekap hangatmu dengan penghianatanku; aku telah berijab untuk berupaya menjalani kehidupan tanpa naungan cintamu.
Ya Tuhan, sampai kapan kepedihan nasib ini menjelma menjadi kebahagiaan hakiki? Daku ingin dia hadir kembali dalam wujud kebahagiaan seperti saat terakhir aku menatap cerminan kesedihan dari tatapan matanya.
*
Untuk melarikan kehilangan ini, mungkin aku harus menyandarkan kepedihan dalam buah pikiranku : betapa peliknya merekacipta sebuah perubahan; menjadikan diriku berperan lebih daripada apa yang kau harapkan.
Aku adalah ranting cintamu; selamanya aku akan terlekat erat di tiap batang pohon hatimu, walaupun pagi itu aku tak sanggup memangkalkan harapanmu diantara harapanku. Mimpi kebahagiaan yang kubawa, terpaksa harus kuaduk dengan bumbu beraroma durjana karena aku terlanjur menyeduh sisa-sisa waktuku yang belum terungkap.
Peran yang aku mainkan ini, hanya dan karena untuk menyempurnakan satu jenjang di hidupku; menggapai kembali tujuanku yang sempat dirajam kegagalan. Aku tentu tak ingin menunggu karena hidup senantiasa menuntut jawaban atas pembuktian di jalan yang telah ditentuan. Maafkan aku jika kata-kataku belum jua cukup untuk menyulut harapanmu mengarifi harapanku.
Aku disini akan selalu mendoakanmu dalam wujud kasih sayang. Semoga kau disana mendengar dan merasakan ucapan hati kecilku yang berbentuk doa dan pengharapan tak henti kepada sang Kholik.
Kau telah mengajariku banyak hal tentang sisi baik-buruknya kehidupan, namun tak ada yang lebih hangat dari semua itu selain dekapan cintamu. Ya Robbi, beri aku kekuatan baru untuk mengembalikan hatiku yang hilang. Jika KAU menginginkan jadi, maka niscaya jadilah. Sampaikanlah permintaanku ini padanya : aku ingin merasakan kembali mukjizat dari dekap hangat Bundaku
0
741
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan