Kasus tawuran marak terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2012. Bahkan, kasus tawuran yang terjadi menyebabkan korban tewas. Tercatat sebanyak 82 pelajar tewas dalam tawuran. Dan Jakarta sebagai gudangnya tawuran dibandingkan kota lain di Indonesia.
Data yang didapat di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), mencatat, sepanjang tahun 2012 hingga 25 Desember 2012, telah terjadi sebanyak 147 tawuran. Peristiwa itu menyebabkan 82 pelajar tewas. Angka ini meningkat dibanding tahun 2011 yang hanya terjadi 128 kasus, dan menewaskan 30 pelajar.
Terkait banyaknya kasus tawuran yang menyebabkan korban meninggal, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengaku prihatin. Dia meminta pihak terkait untuk bersama-sama menekan angka tawuran pelajar dan jumlah pelajar tewas.
Salah satu caranya dengan mengajak siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. "Pelajar juga diberikan pemahaman nilai-nilai akhlak. Proses KBM di sekolah mengedepankan nilai-nilai karakter dan moral," ujar Taufik Yudi Mulyanto, Jumat (28/12/2012).
Selain itu, semua kepala sekolah wajib datang lebih awal, yakni pukul 06.00 WIB atau 06.15 WIB. Sehingga dapat berdiri di pintu gerbang utama, menyapa para siswa dan guru. Tak hanya itu, mulai pukul 06.30 WIB -07.00 WIB, siswa juga dibekali ilmu keagamaan secara khusus.
"Misalnya bagi siswa yang beragama Islam, mengikuti kegiatan pengajian, tadarus atau membaca Alquran, dan ceramah agama. Bahkan ada sekolah yang menggelar Salat Dhuha bersama sebelum belajar di kelas," kata Taufik Yudi.
(beritabatavia/29/12/12)


inilah sisi kelam Indonesia ... hadeuchhhhhh