Beragam penyakit ternyata bisa disembuhkan dengan terapi gigitan ular. Bisa ular adalah antibodi yang sangat baik untuk sistem kekebalan tubuh...


Terapi gigitan ular..Ular selama ini dikenal banyak orang sebagai binatang yang berbahaya karena bisanya yang mematikan. Namun, sesungguhnya, bisa dari gigitan ular justru sangat menyehatkan bagi manusia. Di balik bisanya, ternyata juga mengandung obat. Menarik bukan?

Nah, kini ada satu metode penyembuhan dengan cara digigit ular. Meski, sebenarnya telah berkembang lama sejak sekitar tahun 1964. Cara terapi penyembuhan semacam ini justru ditemukan oleh para prajurit dari barak militer tentara Indonesia. Dahulu, pengobatan dengan metode seperti ini diajarkan untuk pelajaran wajib pasukan militer.

Oleh para tentara, gigitan ular ini sering dipergunakan untuk meningkatkan antibodi alias kekebalan tubuh seorang prajurit. Terutama agar kebal dari digigit ular dan hewan berbisa lainnya dalam menghadapi situasi mempertahankan diri jika suatu saat hidup di hutan.

Sebagai bentuk pengobatan...Dalam pengembangannya, pengobatan semacam ini kini tak hanya terbatas untuk kalangan militer saja, masyarakat umum pun mulai mengembangkan metode terapi semacam ini, yaitu terapi gigitan ular. Tak hanya untuk sekedar kebal terhadap gigitan ular atau binatang berbisa saja, namun juga untuk pengobatan penyakit.

“Pengobatan dengan cara digigit ular secara langsung seperti ini cukup beresiko tinggi, bahkan nyawa taruhannya. Maka terapi digigit ular ini tidak bisa sembarangan untuk dipraktekkan, tetap harus dibawah pengawasan orang yang telah menguasainya,” terang Ir. Iriawan Djatiasmoro (43), ahli pengobatan terapi bisa ular dari Karangrejek, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Dikatakan Iriawan, secara umum dalam bisa ular itu selain mengandung racun, ternyata juga mengandung anti bisa ular itu sendiri. Selain itu, dalam bisa ular akan terkandung ribuan unsur-unsur kandungan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan makhluk hidup.

Terapi HIV/AIDS


Terapi ular...Terapi penyembuhan dengan cara pasiennya digigitkan ular secara langsung ini, segala jenis ular dapat dipergunakan. Dari ular yang memiliki kadar bisa yang rendah, sampai ular yang berkadar bisa tertinggi seperti ular Kzobra, semuanya boleh digigitkan kepada manusia untuk pengobatan.

“Setiap ekor ular itu akan memiliki kandungan bisa ular yang berbeda-beda antara ular satu dengan ular yang lainnya. Ini artinya, setiap penyakit juga akan memiliki obat penawar dari bisa jenis ular yang berbeda-beda pula. Antara ular satu dengan ular yang lainnya memiliki khasiat beda-beda untuk tiap-tiap penyakit,” katanya.

Ditambahkan oleh ayah dua anak yang telah membuka prakteknya selama 5 tahun ini, bahwa sebelum menggigitkan bisa ular ke pasiennya, seorang terapis (ahli) harus terlebih dahulu mempelajari karakteristik dari bisa dari masing-masing ular itu sendiri.

Seperti bisa ular dari jenis ular Dumung Macan dan Tali Wongso. Bisa ular jenis ini efektif untuk menyembuhkan penyakit maag, asam urat dan beberapa penyakit yang masih tergolong penyakit ringan.

Bisa ular Weling dan ular Puspa Kajan, sangat cocok untuk membantu proses kesembuhan penyakit yang berhubungan dengan darah, misalnya penyakit diabetes, animea, leukimia.

Tingkatan bisa ular diatasnya sekaligus tingkatan bisa ular paling tinggi adalah bisa ular dari ular King Cobra. Bisa ular dari jenis ini dapat menyembuhkan penyakit HIV AIDS, virus penyakit yang sampai saat ini secara medis masih belum diketemukan obatnya.

“Secara keseluruhan, bisa ular cocok untuk penyakit-penyakit yang kronis. Hampir segala penyakit berbahaya tersebut dapat disembuhkan oleh bisa ular ini. Pernah pula ada pasien yang terkena HIV AIDS, dengan rutin mengikuti tahapan demi tahapan terapi pengobatan bisa ular ini, akhirnya bisa sembuh,” terang Iriawan.

Selain itu, terapi kesehatan dengan cara digigit ular ini tak hanya berguna bagi mereka yang memiliki gangguan kesehatan saja. Bagi mereka yang tergolong normal pun bahkan dianjurkan oleh Iriawan untuk melakukan terapi digigit ular ini secara rutin pula.

“Gigitan ular itu mampu meningkatkan kekebalan tubuh seorang manusia. Semakin banyak seorang manusia itu digigit ular yang berbisa, maka semakin baik pula sistim pertahanan tubuhnya. Orang tersebut akan menjadi lebih tahan dari serangan penyakit karena antibodi-nya menjadi kuat,” imbuhnya.

Dalam perkembangannya, khasiat dari bisa ular ini akan terus berkembang. Karena dari penelitian yang dilakukan Iriawan, belum semua bisa ular tersebut habis diteliti kandungan-kandungannya.

“Kandungan yang terdapat dalam bisa ular itu banyak sekali. Penelitian kandungan bisa ular akan terus berkembang, bukan tidak mungkin suatu saat akan ditemukan lagi khasiat-khasiat lainnya yang terdapat dalam bisa ular mendukung bagi kesehatan manusia,” jelasnya.

10 Kali Gigitan Ular


King Cobra bisanya mematikan...Sebelum terapi digigit secara langsung oleh ular ini dilakuan, terlebih dahulu pasien harus melalui tahapan awal, yaitu meminum serum bisa ular. Yang dimaksud dengan serum bisa ular adalah bisa ular yang telah dilemahkan kadarnya, sehingga tidak berbahaya untuk masuk ke aliran darah makhluk hidup.

Serum bisa ular diperoleh dari serangkaian proses. Pertama-tama, bisa ular diambil setiap dua minggu sekali. Dalam pengambilannya, bisa ular dikeluarkan dengan cara menekan taring ular dengan menggunakan gelas kaca, setiap ekor ular akan menghasilkan bisa ular sedikitnya satu sendok teh setiap ekornya.

Setelah bisa ular di dapat, kemudian bisa ular tersebut dikeringkan dengan cara dijemur langsung di bawah paparan panas sinar matahari sampai nantinya bisa ular tersebut menjadi kering dan mengkristal. Dalam kondisi tersebut maka bakteri, racun dan virus yang terkandung dalam bisa ular akan melemah.

Setelahnya, bisa ular yang telah mengkristal tersebut diramu dengan cara dicampur dengan empedu, pankreas, hati, sunsum, dan beberapa organ dalam ular lainnya. Setelah tahapan itu, maka jadilah serum bisa ular yang dapat diminum oleh manusia.

“Meminum serum bisa ular ini berfungsi sebagai adaptasi awal kepada pasien agar tubuh pasien siap untuk menerima bisa ular secara langsung dari gigitan ular. Kalau tanpa diawali dengan meminum serum ini, maka tubuh pasien tidak akan kuat menerima racun dari gigitan ular tersebut, malah nanti akan berakibat fatal,” Iriawan mengingatkan.

Setelah serum diminumkan ke pasien, sekitar 15 menit kemudian tubuh si pasien siap untuk dilakukan terapi, yaitu digigitkan ular secara langsung. Bagian tubuh yang akan digigitkan kepada ular tersebut adalah pada bagian tangan pasien, karena pada bagian ini aliran darah mampu bersirkulasi dengan cepat.

Sebelum digigitkan ke tangan pasien, ular tersebut terlebih dahulu dipegang oleh terapis pada bagian kepalanya dan dibuat agar ular tersebut menjadi marah sehingga ular menjadi agresif dan mau menyerang bagian tangan pasien. Jika telah terpancing agresifitas ular, maka ular akan menggigit tangan pasien dengan kedua taringnya.

Taring dari ular ini akan menggigit tangan pasien selama kurang lebih 15 sampai 20 detik, selama itu ular akan terus memompa bisanya untuk dialirkan ke dalam tubuh pasien melalui gigitan ular di tangan pasien. Setelah itu, dengan sendirinya ular akan melepaskan cengkraman gigitannya.

Jika ingin mencapai kesembuhan, setidaknya pasien harus rutin melakukan 10 kali terapi setiap satu bulan sekali. Pada setiap satu bulan sekali, dilakukan 1 kali gigitan ular. Setiap tahapan, nantinya tingkatan bisa ularnya akan ditingkatkan lagi dengan jenis ular yang bisanya lebih tinggi lagi.

“Pada permulaan, maka ular yang digigitkan ke pasien adalah ular yang memiliki kadar bisa yang rendah terlebih dahulu. Lama kelamaan kemudian ditingkatkan dengan ular yang memiliki kadar bisa yang lebih tinggi lagi sampai pada puncaknya nanti untuk digigitkan ke ular Kobra,” tandasnya. (sumber KRjogja)

terapi ular

kalo bisa minta
donk!
tapi jangan di yah Thx