Dalam dua tahun terakhir ini, jumlah kasus kebakaran di DKI Jakarta terus meningkat. Bila pada tahun 2010, total jumlah kasus kebakaran mencapai 698 kasus, maka di tahun 2011 menjadi 948 kasus kebakaran.

“Setiap tahunnya arus listrik selalu menjadi pemicu utama penyebab kebakaran di Jakarta. Banyaknya penyambungan-penyambungan illegal atau pencurian listrik menjadi pemicu utama timbulnya arus pendek listrik,” kata Paimin di kantor Damkar dan PB DKI, Jakarta, Jumat (28/12).

Sepanjang tahun 2012, total jumlah kasus kebakaran meningkat hampir 6 % dari kasus kebakaran 2011. Kasus kebakaran mencapai angka mencapai 1.008 kasus.

Ironisnya lagi, jumlah korban yang tewas akibat kebakaran sepanjang tahun 2012 mencapai sekitar 30 jiwa.

Jumlah ini meningkat sangat tajam bila dibandingkan korban tewas akibat kebakaran di tahun 2011 yang mencapai 18 jiwa.

Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, kejadian kebakaran dari Januari hingga 27 Desember 2012 tercatat mencapai 1.008.

Jumlah kasus kebakaran yang paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Timur sebanyak 258 kasus.

Menyusul wilayah Jakarta Barat terjadi 218 kasus kebakaran, Jakarta Selatan sebanyak 212 kasus kebakaran, Jakarta Utara sebanyak 196 kasus dan Jakarta Pusat sebanyak 123 kasus. Sedangkan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tidak ada terjadi kasus kebakaran.

Total kerugian atas kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2012 ini diperkirakan mencapai Rp290 miliar. Meningkat dari tahun 2011, yang total kerugian kebakaran mencapai Rp217 miliar.

SUMBER

Arus Pendek Menjadi Sebab Dominan Kebakaran di Jakarta

Menurut Kepala Dinas Damkar dan PB DKI Paimin Napitupulu, penyebab kebakaran yang paling dominan adalah terjadi arus pendek listrik atau korsleting listrik. Sepanjang tahun ini, ada sebanyak 663 kejadian kebakaran disebabkan listrik.

Penyebab kebakaran lainnya adalah kompor meledak dengan 88 kejadian, 46 kejadian disebabkan rokok, 1 kejadian diakibatkan lampu dan 210 kejadian diakibatkan penyebab yang lain seperti mobil terbakar dan lainnya.

"Setiap tahunnya arus listrik selalu menjadi pemicu utama penyebab kebakaran di Jakarta. Banyaknya penyambungan-penyambungan illegal atau pencurian listrik menjadi pemicu utama timbulnya arus pendek listrik,” kata Paimin hari ini di kantor Damkar dan PB DKI, Jakarta.

"Atau seringkali warga lupa untuk mematikan peralatan listrik bila bepergian jauh dalam waktu yang lama. Sehingga peralatan rumah tangga tersebut akhirnya menyebabkan arus pendek, dan terjadi kebakaran yang tidak bisa dicegah lagi," lanjutnya.

Pihaknya terus memberikan sosialisasi melalui selebaran-selebaran informasi kepada warga melalui kelurahan di seluruh wilayah di DKI Jakarta.

Terus memberikan imbauan kepada warga agar tidak melakukan penyambungan ilegal dan mematikan listrik peralatan rumah tangga bila keluar rumah.

Selain itu, tenaga petugas Damkar dan PB DKI Jakarta sangat minim. Saat ini jumlah petugas damkar hanya mencapai 3.200 personel, sementara idealnya harus ada 6 ribu petugas damkar di Kota Jakarta.

Sebab, petugas damkar tidak hanya memadamkan kebakaran saja, tetapi juga melalukan tindakan penanggulangan bencana yang terjadi di DKI Jakarta seperti penanganan banjir, penanganan pohon tumbang dan kecelakaan lalu lintas.

Sepanjang tahun 2012 ini saja, lanjutnya, petugas Damkar dan PB DKI telah melakukan 31 kali penanganan banjir, 21 kali penanganan pohon tumbang dan 3 kali penanganan kecelakaan lalu lintas.

"Karena itu, kita merencanakan akan menambah petugas pemadam kebakaran setiap tahunnya, agar kebutuhan ideal itu tercapai. Dan penanganan kebakaran pun bisa cepat dilakukan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, sebagai upaya meminimalisirkan luasan kebakaran di suatu wilayah, Dinas Damkar dan PB DKI telah memberikan tiga peralatan kebakaran kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di daerah rawan kebakaran.

Peralatan tersebut berupa fire throwing, water foam mix back pack dan CAF system. Fire throwing berupa peralatan yang dilemparkan ke sumber api untuk segera memadamkannya sehingga tidak menyebar terlalu luas.

Water foam mix back pack berupa tabung berisi foam berkapasitas 12,5 liter untuk memadamkan kebakaran skala kecil dan tidak mudah membahayakan. Dan CAF system merupakan alat yang memberikan efek pendingin atau menyerap panas yang cepat.

“Peralatan tersebut akan membantu warga masyarakat dalam upaya memadamkan kebakaran tahap awal sebelum petugas kebakaran sampai ke lokasi kebakaran,” tuturnya.

SUMBER

TRIT ANE YG MASIH FRESH....

[HOT INFO] Kemenag Akan Hapus Biaya Nikah di KUA
Cerita Monas 20 Tahun Tidak 'Mandi' dan Emasnya Rontok
Makara-02, Kapal Pengintai Buatan TNI AL dan Mahasiswa UI
Damri Luncurkan Bus "Royal Class" Gambir - Lampung
Semen Gresik Akuisisi Produsen Semen Milik Orang Terkaya Vietnam
Soal Pelayanan Publik, Pemda dan Polri Paling Banyak Dikeluhkan Masyarakat
Halte dan Bus Transjakarta Tahun Depan Dirombak
Redenominasi, Sen Menjadi Satuan Rupiah Terkecil
Rahadewineta, Wasit Indonesia di Kejuaraan Dunia Taekwondo
2013, Lapan Luncurkan Roket dari Morotai
Aturan Ganjil-Genap Tidak Berlaku di Seluruh Jakarta
Mobil Listrik Nasional Akan Dirilis Mei 2013