Kalo agan-agan tinggal di perkampungan coba liat ke langit, dijamin kalo kampungnya rada gelap bisa melihat bintang yang banyak bertaburan di langit . Tapi, percaya gk kalo kita liat langit berarti kita liat ke masa lalu? Gk percaya? Cekidot gans

Agan-agan pasti udah tau kan cahaya itu apa? Yup, cahaya merupakan sinar putih yang bisa dilihat oleh mata. Kenapa putih? Karena memang warnanya putih (Gitu aja kok repot ), cuma kita bisa melihat banyak warna ketika cahaya dipantulkan oleh suatu benda gan.

Dalam teori relativitas Einstein, cahaya menempati urutan pertama dalam hal kecepatan. Dengan kecepatan 299.792,458 km/detik, kecepatan cahaya merupakan kecepatan tercepat di Alam Semesta ini, kalaupun ada yang lebih cepat berarti kita belum bisa mendeteksinya. Satu hal, Pengembangan Alam Semesta itu lebih cepat dari cahaya.

Uniknya, kecepatan cahaya itu konstan di ruang hampa, tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat. Jadi, cahaya bisa kita gunakan untuk pergi ke masa depan tapi gk bakal bisa balik lagi . Dan, selama suatu benda bergerak dalam kecepatan cahaya, maka benda tersebut tidak bakal menua sedikitpun karena waktu dalam kecepatan cahaya melambat sangat lambat bahkan dalam hitungan ratusan tahun kita cuma mengalami beberapa nanosekon. Karena sifatnya inilah, cahaya dijadikan patokan pengukuran Alam Semesta.

Satuan jarak Alam Semesta yang menggunakan kecepatan cahaya disebut tahun cahaya, alias jarak tempuh cahaya dalam waktu satu tahun, yaitu 9.454.254.955.488 km. Jadi, hitung sendiri jarak galaksi terjauh yang diketahui, UDFy-38135539, itu berjarak 13,12 miliar tahun cahaya.



Seperti yang disinggung tadi, apabila ada materi bergerak dalam kecepatan cahaya maka materi itu mengalami perlambatan waktu yang ekstrim sehingga apabila kita melihat bintang Alpha Centauriyang berjarak 4,3 tahun cahaya berarti yang kita lihat tersebut merupakan keadaan dan posisi bintang tersebut 4,3 tahun yang lalu. Nah, bagaimana kalo Galaksi Andromeda (Galaksi terdekat kita) yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari kita? Belum lagi, ada miliaran benda langit yang bisa diobservasi dan jaraknya juga sangat jauh (Kebayang luasnya Alam Semesta? )

Jadi? Sekarang percaya kan kalo kita lihat langit berarti kita lihat ke masa lalu?