TS
jhony300
(lagi dan lagi) Rabu Malam, Giliran Radar Hasanuddin Padam
Rabu Malam, Giliran Radar Hasanuddin Padam
Published on Wednesday, 19 December 2012 09:32 | Hits: 419
Baru selang dua hari setelah UPS pemasok listrik cadangan radar ATC Bandara Soekarno-Hatta rusak, Rabu malam (19/12) giliran radar ATC Bandara Hasanuddin, Makassar, padam selama sekitar satu jam. Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi terkait kerusakan itu dari pihak PT Angkasa Pura dan Ditjen Perhubungan Udara. Apa pun itu, kekesalan mendalam telah dilontarkan pilot-pilot yang akan mendarat dan lepas-landas dari bandara-bandara yang ruang udaranya dikendalikan radar Hasanuddin, termasuk di antaranya yang tengah bersiap lepas landas dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
“Kami sampai harus menunggu satu jam di taxy-way sebelum akhirnya diizinkan lepas landas dari Ngurah Rai. Banyangkan dengan mesin pesawat hidup, berapa bahan bakar terbuang percuma selama satu jam? Kami kan tidak bisa mematikan mesin begitu saja di taxy way? Selain kesal dan buang bahan bakar percuma, penumpang juga dirugikan atas ketidaknyamanan di pesawat,” ujar seorang pilot maskapai dalam negeri yang mengeluhkan kejadian tersebut ke redaksi Angkasa. Pesawat yang ia terbangkan akhirnya baru bisa terbang sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Angkasa mencatat, padamnya radar ATC merupakan kejadian yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan dan tak boleh terulang di masa datang. Khususnya bagi pesawat-pesawat yang sedang berusaha mendarat atau baru saja lepas landas. Pada saat paling kritis dalam proses penerbangan ini, ATC harus memberi tuntunan yang akurat karena dalam operasi penerbangan tak boleh ada kesalahan sekecil apa pun. Untuk mencegah tabrakan di udara, pesawat-pesawat dari Ngurah Rai dan bandara-bandara di sekitarnya alhasil diminta lepas-landas secara manual (tanpa panduan radar) dengan separasi waktu 10 menit.
Padamnya radar Hasanuddin dan UPS Bandara Soekarno-Hatta ini harus diartikan sebagai peringatan keras bagi PT Angkasa Pura -- selaku pengelola bandara-bendara besar, dan Ditjen Perhubungan Udara -- selaku regulator, untuk segera mengatasi permasalahan serius yang terjadi di ATC Indonesia, khususnya di seputar kelayakan infrastruktur bandara. Kejadian ini bukan tak mungkin akan kembali mencoreng reputasi keselamatan penerbangan di Indone sia di mata dunia, terlebih karena di antara lima pesawat yang semalam mengantri di taxy-way Ngurah Rai, ada pesawat milik Singapore Airlines. (adr)
sumber http://www.angkasa.co.id/
mantap,,,,,,,,kemajuan pesat bagi dirgantara udara RI
Published on Wednesday, 19 December 2012 09:32 | Hits: 419
Baru selang dua hari setelah UPS pemasok listrik cadangan radar ATC Bandara Soekarno-Hatta rusak, Rabu malam (19/12) giliran radar ATC Bandara Hasanuddin, Makassar, padam selama sekitar satu jam. Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi terkait kerusakan itu dari pihak PT Angkasa Pura dan Ditjen Perhubungan Udara. Apa pun itu, kekesalan mendalam telah dilontarkan pilot-pilot yang akan mendarat dan lepas-landas dari bandara-bandara yang ruang udaranya dikendalikan radar Hasanuddin, termasuk di antaranya yang tengah bersiap lepas landas dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
“Kami sampai harus menunggu satu jam di taxy-way sebelum akhirnya diizinkan lepas landas dari Ngurah Rai. Banyangkan dengan mesin pesawat hidup, berapa bahan bakar terbuang percuma selama satu jam? Kami kan tidak bisa mematikan mesin begitu saja di taxy way? Selain kesal dan buang bahan bakar percuma, penumpang juga dirugikan atas ketidaknyamanan di pesawat,” ujar seorang pilot maskapai dalam negeri yang mengeluhkan kejadian tersebut ke redaksi Angkasa. Pesawat yang ia terbangkan akhirnya baru bisa terbang sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Angkasa mencatat, padamnya radar ATC merupakan kejadian yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan dan tak boleh terulang di masa datang. Khususnya bagi pesawat-pesawat yang sedang berusaha mendarat atau baru saja lepas landas. Pada saat paling kritis dalam proses penerbangan ini, ATC harus memberi tuntunan yang akurat karena dalam operasi penerbangan tak boleh ada kesalahan sekecil apa pun. Untuk mencegah tabrakan di udara, pesawat-pesawat dari Ngurah Rai dan bandara-bandara di sekitarnya alhasil diminta lepas-landas secara manual (tanpa panduan radar) dengan separasi waktu 10 menit.
Padamnya radar Hasanuddin dan UPS Bandara Soekarno-Hatta ini harus diartikan sebagai peringatan keras bagi PT Angkasa Pura -- selaku pengelola bandara-bendara besar, dan Ditjen Perhubungan Udara -- selaku regulator, untuk segera mengatasi permasalahan serius yang terjadi di ATC Indonesia, khususnya di seputar kelayakan infrastruktur bandara. Kejadian ini bukan tak mungkin akan kembali mencoreng reputasi keselamatan penerbangan di Indone sia di mata dunia, terlebih karena di antara lima pesawat yang semalam mengantri di taxy-way Ngurah Rai, ada pesawat milik Singapore Airlines. (adr)
sumber http://www.angkasa.co.id/
mantap,,,,,,,,kemajuan pesat bagi dirgantara udara RI
0
1.1K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan