Lupa kapan persisnya saya melihat/mendengar akan penghapusan bahan bakar 'Premium" di Jakarta, namun baru-baru ini Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama bercerita keinginan dirinya untuk menghapus premium dari kota Jakarta.

Wagup yang terkenal dengan sapaan Ahok juga menyampaikan bahwa, situasi tanpa bensin premium ini bisa dilakukan bila memang transportasi umum sudah benar-benar baik dan tersedianya transportasi massal.Lucunya, ketika saya membaca dari detik..com, DPRD DKI mengomentari cerita Ahok tersebut..


"Waduh itu keputusannya ada di pusat itu. Ya susahlah, jangan kita bikin provinsi yang eksklusif," kata Wakil Ketua DPRD DKI Inggard Joshua di kantor DPRD di Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (20/12/2012).

Menang menjadi pilihan rakyat pasangan JokoWi dan Ahok, memang selalu menjadi sorotan media. Tidak hanya terbebani hal itu, namun pembaruan yang di janjikan juga menjadi tuntutan yang harus terselesaikan. Criters, sebelum menuntut kepada pasangan ini harus ingat yaa kalau mereka rasanya belum sampai 3 bulan menjabat sebagai Gubenur dan Wagup DKI.

Satu yang saya setuju dari cerita ini, transportasi umum menjadi prioritas utama dalam perbaikan, hal serupa juga yang di ceritakan dengan Inggrid yang mengatakan:

"Karena transportasi massal belum tersedia. Itu harus diadakan dulu transportasi massal.."


Ahok bercerita kalau saat ini pemerintah telah menanggung subsidi premium yang cukup besar. Pemerintah juga dinilai mulai kesulitan untuk menanggung biaya subsidi premium sehingga menurutnya masuk akal untuk menghilangkan premium sama sekali. Woow, salut-salut buat Ahok... bila sesuatu permasalahan sudah berkali-kali dicoba untuk diselesaikan namun tidak menghasilkan, langkah selanjutnya yaitu menghilangkan core permasalahan..setidaknya ini pendapat saya yaa.

TKP