Quote:
KEMBANGAN (Pos Kota) – Pasca hujan lebat, beberapa hari lalu,kini meninggalkan sampah terutama di saluran air maupun sungai (kali). Seperti di Kali Ciliwung yang membelah antara Jl.Gajah Mada-Jl.Hayam Wuruk. ”Kami juga bingung karena aliran Kali Ciliwung ini dari Istana Negara, bisa juga diduga sampah dari Istana Negara,” kata Budiman, satu warga Krukut,Kecamatan Tamansari, Kamis. (27/12)
Menurutnya, jika saluran air dari kali ke kali terpelihara, sampah tidak mungkin sampai ke kali. ”Kurangnya perawatan saluran air terutama di sepanjang Jl Gajah Mada- Jl.Hayam Wuruk, banyak saluran air yang tertutup menjadi bangunan hunian, garasi bahkan menjadi pertokoan, di wilayah ini saja puluhan saluran air yang hilang, sulit dicari karena tertutup bangunan,” tambah Budiman
Secara terpisah, Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat, H.Monang, pihaknya segera akan mengkoordinasikan dengan Dinas PU DKI Jakarta masalah sampah di Kali Ciliwung Jl.Gajah Mada-Jl.Hayam Wuruk. ”Karena kewenangan Dinas PU DKI, tapi kami siap untuk mengangkatnya,”ujarnya
Diakui dari 13 sungai yang mengaliri di Jakarta Barat, lima sungai besar kewenangan pemerintah pusat (Kementerian PU) dan provinsi DKI , yakni kali Mookervart, melintas wilayah Kecamatan Kali Deres, Cengkareng. Kali Angke, melintas Kecamatan Tambora, Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Cengkareng, dan Kecamatan Kembangan. Kali Pesanggrahan, melintasi Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Palmerah dan Kecamatan Kembangan. . Kali Grogol,melintasi Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Tambora,dan Kecamatan Palmerah, serta kali Banjir Kanal Barat, melintasi Kecamatan Grogol Petamburan dan Kecamatan Tambora.
Namun untuk tetap merawat kebersihan kali pihak wilayah tidak lepas tangan, seperti yang tengah dikerjakan sudah beberapa hari ini, pengangkatan sampah di Kali Banjir Kanal Barat (BKB) Jl.Prof.Dr.Latumenten dan di sekitar saluran air simpang empat Grogol. ”Kami sedang kerjakan sampai beberapa hari ini. Tapi untuk sampah di Kali Ciliwung Jl.Gajah Mada-Jl.Hayam Wuruk, segera kami tinjau untuk di atasi,” katanya.
Bahkan untuk membantu perawatan kali dari sampah Walikota Jakarta Barat sudah membuat 100 rakit bamboo (getek) di wilayah kelurahan yang di lintasi sungai,” jelasnya.
Siapa nih yang buang sampah sampe seigtu banyaknya? Dan juga ga usah deh mikirin gimana supaya air kali ciliwung bisa diminum, tapi gimana bersihin dulu tuh sampahnya