Kaskus

News

wongdjadoelAvatar border
TS
wongdjadoel
Warga Ramai-ramai Mendulang Emas di Dekat Batu Keramat
Quote:


Situbondo - Munculnya batu berbentuk peti mati (pandusa) di aliran Kali Demung Kecamatan Besuki, Situbondo, terus menjadi pusat perhatian warga. Hingga kini, banyak warga mengisi waktu luangnya mendulang keuntungan dengan mencari butiran emas di sekitar batu tersebut.

Berbekal peralatan sederhana berbahan pipa paralon yang dilengkapi kaca, warga 'meneropong' sela-sela bebatuan di dasar sungai. Lokasi pencarian butiran emas itu dilakukan warga di sekitar batu yang diyakini sebagai peninggalan Raja Majapahit Damar Wulan.

Warga yakin di balik batu yang kini terbelah menjadi dua bagian itu banyak menyimpan harta karun berupa emas dan benda-benda kuno lainnya. Sejak keberadaan batu tersebut, banyak warga menemukan emas dan benda kuno. Bentuknya macam-macam, ada yang berupa gelang, cincin, koin, cambuk, naga, uang kuno, dan lainnya.

"Apalagi musim liburan, banyak warga yang mencari emas di sini. Kebanyakan berasal dari kawasan sini saja. Dulu ada warga dari luar kota sampai 3 hari di sini, tapi tidak dapat apa-apa. Berarti tidak diizinkan yang 'empunya' batu itu," kata Misyadi (38), warga setempat, Kamis (27/12/2012).

Pantauan detiksurabaya.com, batu yang dikeramatkan warga itu berbentuk peti mati namun posisinya terbalik. Batu itu kini terbelah menjadi dua bagian. Lokasi dua belah batu itu berjarak sekitar 500 meter dan sama-sama berada di aliran sungai Kali Demung Kecamatan Besuki.

Di antara dua belah batu itulah banyak warga tampak mencari butiran emas. Menggunakan bahan paralon yang diujungnya dilengkapi kaca, mereka terus memelototi sela-sela batu di dasar sungai.

"Kalau rezekinya, emas itu muncul sendiri di atas batu. Kadang ya cuma dapat butiran kecil. Tapi saya juga sering menemukan emas beratnya 50 gram sampai 70 gram. Paling berat saya pernah dapat emas batangan 1 ons. Emasnya dijual hasilnya saya belikan pedet," timpal Rahmat, seorang pencari emas.

Dari cerita yang berkembang, batu berbentuk peti mati itu dulunya konon merupakan tiang pancang untuk mengikat kuda tunggangan raja Majapahit, Damar Wulan, setiap beristirahat di sekitar sungai setempat. Di sekitar batu itu juga biasa dijadikan lokasi pemandian kuda sang raja. Batu itu konon muncul ke permukaan sungai setelah adanya banjir besar di sungai tersebut beberapa tahu lalu.

Namun sebelum banjir terjadi, salah seorang warga sempat menemukan aneka perhiasan emas sebanyak satu timba di dasar sungai tersebut. Perhiasan itu konon muncul sendiri saat si warga sedang asyik mencuci. Sayang, begitu emas itu diangkat di dekatnya berjalan ular ukuran besar hingga emas terlepas lagi. Nah, emas yang dilepas itu kemudian berubah bentuk menjadi pelana kuda.

"Ini cerita nyata, bukan ngarang atau mimpi. Pelana kuda itu dibawa dan dipendam di dalam rumahnya yang menemukan tadi. Yang menemukan itu istrinya Wawan, sampai sekarang orangnya masih ada. Tak lama lalu muncul batu pandusa itu," tutur Udin.

Menurut warga, banyak keanehan yang terjadi pada dua belah batu yang dikeramatkan itu. Diantaranya, lokasi batu sering berpindah-pindah. Disebut aneh karena lokasi pindahnya melawan arus sungai, yakni ke bagian hulu dengan jarak 3 - 7 meter. Meski dengan tangan kosong bisa digoyang-goyang, batu yang beratnya diperkirakan 1 ton itu juga tidak bisa diangkat atau dibalik.

"Malah pernah dikatrol sama penambang emas dari luar daerah. Katrol yang digunakan itu kapasitasnya 15 ton, tapi rantai katrolnya malah putus. Di balik batu itu yang diyakini warga banyak menyimpan emas," sambung Misyadi.

[URL="http://surabaya.detik..com/read/2012/12/27/100619/2127591/475/warga-ramai-ramai-mendulang-emas-di-dekat-batu-keramat?y991101465"]soember chabar[/URL]

emas betoel memboewat kitaorang poesing toedjoe keliling en maboek kepajang ...

0
3.9K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan