r.c.t.i.o.kAvatar border
TS
r.c.t.i.o.k
Agar Tak "Dijajah" Asing, Indonesia Perlu Pemimpin Berintegritas Tinggi
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Isran Noor menyatakan, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin berintegritas tinggi untuk memimpin bangsa dan negara yang besar serta sumber daya alam yang melimpah agar tidak dijajah oleh bangsa lain. "Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki sumber daya yang melimpah. Untuk mengoptimalkan dan menjaga kebesaran bangsa, dibutuhkan pemimpin yang memilliki integritas," tegas Isran dalam dialog akhir tahun DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bertajuk "Reorientasi Visi Kepemimpinan Nasional untuk Kemandirian Bangsa" di Jakarta, Jumat, (21/12).

Dikatakan, meski Indonesia merupakan negara besar, namun mengalami pasang surut akibat bangsa ini belum bisa mengelola kebesarannya. “Indonesia memiliki geopolitik yang sangat strategis, sumberdaya alam yang sangat luar biasa, dan punya modal besar untuk tetap menjadi bangsa yang besar,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini, persaingan Amerika dan China semakin kentara di wilayah Asia Pasifik. Untuk itu, Indonesia harus memiliki pemimpin masa depan yang mampu memainkan peranan strategis dan taktis di antara dua kepentingan dua negara besar tersebut. Terlebih, lanjut Isran, Indonesia memimliki penduduk terbesar nomor 4 di dunia dan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. "Kata kunci keberhasilan pengelolaannya adalah integritas," ujar Isran.

Bangsa ini harus dipimpin oleh seorang yang memiliki visi masa depan dan indepedensi. Untuk memulainya, seluruh rakyat Indonesia harus menjaga integritas diri, keluarga, dan bangsa. “Sebagai contoh, bahwa betapa sumber daya alam kita dikuasai oleh asing, saat ini, saya selaku Bupati Kutai Timur sedang berhadapan dengan perusahaan tambang asal Inggris bernama Churchill Mining Plc, yang menggugat Indonesia di abritrase internasional, karena saya selaku Bupati Kutai Timur mencabut izin usaha pertambangannya," ungkap Isran.

Mereka menggugat pemerintah Indonesia sebesar US$ 2 milyar atau setara Rp 19 trilyun. Isran mengaku diajak bernegosiasi untuk menyelesaikan sengketa hukum di pengadilan internasional itu. "Ada bisikan pada saya untuk bernegosiasi. Namun saya tolak mentah-mentah dan memilih bertarung secara hukum untuk mempertahankan harkat dan martabat Bangsa Indonseia yang sedang coba diinjak dan dimanfaatkan oleh perusahaaan Inggris itu," tegasnya.



Bayangkan saja, imbuh Isran, hanya berbekal selembar izin yang diberikannya, Churchill Mining Plc mendaftarkan beberapa perusaahaannya di pasar modal sekunder Inggris dan berhasil menaikkan harga sahamnya hingga 300%, padahal Churchill belum memulai kerja apapun di Kutai Timur. "Mereka hanya menjajakan potensi dan mimpi saja, itulah kenapa saya merasa yakin akan menang dalam abritrase internasional ini," tegas Isran.

Sementara itu, pembicara lainnya, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Tjatur Sapto Edy menegaskan, IMM harus mencari pemimpin bangsa yang berani memanfaatkan kebesaran Indonesia dan berinisiatif mengumpulkan capres untuk mendengarkan visi mereka untuk bangsa ini. "Saya yakin, orang berani seperti Isran Noor. Ini merupakan bagian dari calon pemimpin masa depan yang harus dielaborasi oleh IMM," nilai Tjatur yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI.link
0
1.5K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan