Mari sejenak kita mempelajari sejarah panglima terbaik dalam sejarah umat islam ketika dia menaklukan konstantinopel.
Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW bersabda:
Suatu saat konstantinopel akan ditaklukan oleh umat muslim. Panglima yang akan menaklukannya adalah pimpinan terbaik dan pasukan yang berhasil menkalukannya adalah pasukan terbaik (HR Ahmaad)
Keberhasilah beliu untuk menaklukan Konstantinopel adalah sesuatu yang luar biasa. Selama 11 abad tidak ada yang berhasil menaklukan konstantinopel.
Konstantinopel dikelilingi oleh Benteng berlapis tiga yang membentang sepajang kota sehingga akan sangat menyulitkan pasukan manapun yang berminat menaklukannya.
Hal yang lebih luar biasa lagi adalah keberhasilannya menaklukan Konstantinopel ia lakukan ketika usianya masih 21 tahun.
Mari kita lihat faktor-faktor yang menunjang keberhasilan Muhammad Al Fatih dalam menaklukan Konstantinopel.
1. Kelurusan niat
Tujuan utama Ia dan pasukannya penaklukan Konstantinopel tentu saja adalah untuk meraih keridhaan Allah. Ia dan pasukannya mengejar keutamaan untuk menjadi panglima terbaik dan pasukan terbaik seperti yang disampaikan dalam bisyarah Nabi Muhammad saw.
Keteguahan niatnya itu ia buktikan dengan berkali-kali menolak tawaran harta yang dijanjikan oleh Kaisar Constantine apabila ia mau menarik pasukannya dari Konstantinopel.
Ia juga senantiasa meminta para ulama untuk selalu mengingatkan pasukannya dalam masalah kelurusan niat ini.

2. Keteguahan dalam berjuang
Selama peperangan yang berlangsung kurang lebih 3 bulan, berkali-kali pasukan Utsmani mengalami kekalahan. Puluhan ribu pasukan Utsmani syahid. Kekalahan terjadi baik di laut maupun di darat. Bala bantuan dari Genoa dan ..... behasil memberikan bantuan kepada Konstantinopel sehingga menambah kekuatan pasukan Konstantiopel.
Kekalahan-kekalahan tersebut tidak membuat pasukan Utsmani mundur dari konstantipel. Keteguhan ini membuahkan hasil setelah sekitar 3 bulan. Pada akhirnya pasukan Utsmani berhasil menaklukan benteng Konstantinopel dan mengalahkan pasukan bertahan Konstantinopel.

3. See beyond the eyes can see
Rahasia lain di balik kemenangan pasukan Utsmani adalah pola pikir Muhammad Al-Fatih yang mampu melihat peluang di luar pandangan masyarakat pada masa itu. Pada masa itu, penaklukan Konstantinopel adalah sesuatu yang hampir mustahil. Namun, dengan keyakinannya pada ucapan Nabi Muammad saw, ia yakin mampu menaklukan Konstantinopel dengan pertolongan Allah swt.
4. Inspirasi dari sejarah Nabi dan para sahabat
Kekuatan pribadi Muhammad Al-Fatih tidak lepas dari kegemarannya mempelajari sejarah Nabi, sahabat, tabiin, dan ulama-ulama sebelumnya. Sejarah perjuangan mereka menginspirasi Muhammad Al-Fatih untuk menjadi seorang yang taqwa dan memiliki keberanian yang luar bisa. Selain itu, metode perang yang ia gunakan tak lepas dari metode perang yang digunakan oleh Nabi dan para sahabat.

5. Ketaatan Kepada Allah
Muhammad Al Fatih adalah orang yang sangat tekun beribah. Hal ini terbukti ketika dilakukan shalat jumat pertama di Konstantinopel setelah ditaklukan oleh Pasukan Islam.
Ketika itu, tidak ada orang yang mau menjadi imam shalat Jumat. Kemudian ia menawarkan kepada para jamaah untuk memilih imam shalat jumat. Pertama, ia menyuruh para jamaah untuk berdiri. Kemudian ia bertanya kepada jamaah “siapa di antara kalian yang pernah meninggalkan shalat rawatib silahkan duduk”. Sebagian jamaah duduk ketika dilemparkan pertanyaan itu. Kenudian ia bertanya lagi kepada jamaah “siapa di antara kelian yang pernah meninggalkan shalat Tahajjud silahkan duduk. Sebagian sahabatpun duduk ketika di lemparkan pertanyaan itu dan masih ada beberapa yang berdiri. Kemudian terakhir ia bertanaya “siapa di antara kalian yang tidak pernah masbuk dalam shalat?”. Dan seluruh jamaah yang tersisa duduk, tinggal meninggalkan dirinya seorang diri.
Kisah ini menunjukan betapa Muhammd Al-Fatih adalah seorang yang sangat menjga ketaatannya kepada Allah swt.

Beberapa faktor tadi sangat mempengaruhi keberhasilan Muhammad Al-Fatih dan pasukannya dalam menaklukan Konstantinopel. Semoga kita bisa meneladaninya.

sumber : tarbiyahonline.com