abuzuhairAvatar border
TS
abuzuhair
Renungan kecil tentang rokok di negeri tercinta
Setiap iklan produk tentu saja mengedepankan keunggulan dan kualitas yang dimiliki produk tersebut. Tetapi sadarkah agan ada satu jenis produk yang tidak demikian. Apa itu? Jawabnya rokok. Ya rokok. Mengapa? Coba perhatikan!:

- Djarum Super: "My Life, My Adventure"
- Sampoerna Hija: "Nggak Ada Loe Nggak Rame"
- Dji Sam Soe Filter: "Menembus Batas"
- Star Mild: "Bikin Hidup Lebih Hidup"
- A Mild: "Go Ahead"
- Gudang Garam Merah: "Nyalakan Merahmu!"

Dan masih banyak lagi, silahkan agan tambahkan sendiri. Sekarang, apa korelasi antara rokok dan tagline2 diatas. Tentu saja tak ada. Lantas apakah terjadi kesalahan pasang iklan? Tentu saja tidak. Lantas buat apa pasang iklan? Tidak lain dan tidak bukan melainkan untuk memperkuat brand (merek). Karena rokok sebenarnya tidak butuh iklan. Seorang perokok tetap akan mencari rokok walau tanpa iklan. Ya, hampir pasti. Karena seorang perokok tingkat lanjut sanggup tidak makan nasi 1 hari, tapi tidak akan sanggup tanpa rokok 1 hari.

"Indonesia surga perokok" merupakan istilah yang memang tepat dengan realita. Tidak ada satu peraturan nyata yang benar-benar menghambat penjualan rokok di indonesia. Tidak ada pembatasan jumlah rokok yang boleh dibeli seseorang. Mao beli berapa bungkus pun, monggo, silahkan. Juga tak ada pembatasan umur pembeli rokok. Anak kecil pun boleh membeli rokok. Hanya ada 1 peringatan kecil yang telah kita kenal bersama dan itupun diletakan di pinggir setiap bungkus rokok. Apa itu? "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin". Hanya itu? Ya hanya itu. Lantas seberapa ampuh dalam memberi edukasi bagi calon pembeli rokok? Hampir nol. Perokok semakin banyak dan perusahaan rokok semakin kaya.

Cobalah agan jalan2 dan beli rokok di luar negeri. Apakah ada rokok dijual di minimart atau warung semacamnya? Ya memang ada, tapi akan agan dapati bungkus rokok dihiasi gambar2 yang mengerikan akibat yang ditimbulkan rokok. Orang yang waras tentu akan berpikir 2x sebelum membelinya.

Mengapa negara kita seolah mendiamkan menjamurnya rokok di Indonesia. Mungkin penghasilan dari pajak rokok begitu besarnya, hingga membuat negara ini tidak sanggup untuk menindak tegas perusahaan rokok. Sulit memang? Seolah sudah terjadi simbiosis mutualiasme berkepanjangan. Satu indikasi nyata, siapa orang terkaya di negeri tercinta ini? Siapa lagi kalau bukan pemilik Djarum.

Sekian.

Spoiler for Kaskuser yang anti rokok:


Spoiler for Kaskuser yang pro rokok:


Spoiler for Kaskuser yang netral:
Diubah oleh abuzuhair 28-12-2012 03:00
0
3.8K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan