- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gelandang Persewangi 9 Bln Belum Digaji ~ Moukwelle "Pulangkan Aku dan Lunasi gajiku"
TS
valca
Gelandang Persewangi 9 Bln Belum Digaji ~ Moukwelle "Pulangkan Aku dan Lunasi gajiku"
NO REPOST
Spoiler for bukti no repost:
Quote:
Pemain Ini Hampir Bernasib Sama Dengan Diego Mendieta
BANYUWANGI, PESATNEWS- Nasib pemain sepakbola asing yang merumput di tanah air nampaknya makin memprihatinkan. Baru saja beberapa waktu lalu, pamian asal Paraguay, Diego mendieta wafat karena sakit dan tak punya biaya untuk berobat, kini pemain asing milik klub Persewangi Banyuwangi, Moukwelle Sylvain, harus mendapatkan pertolongan fans untuk berobat.
Harapan Moukwelle Sylvain untuk merayakan Natal bersama istri dan anaknya, tampaknya harus tertunda. Pasalnya, pemain Prancis berdarah Kamerun ini dalam keadaan sakit. Selain itu, uang kontrak ratusan juta yang menjadi haknya juga belum terbayar.
Dalam keadaan sakit dan tak punya uang, Sylvain hanya mampu berobat ke Puskesmas. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini check-up ke Puskesmas dengan dibonceng suporter Persewangi yang dengan ikhlas setiap hari merawatnya di sebuah kamar kost bougenvile, di Jalan Candi Jawi, Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam pemeriksaan dokter, Sylvain dinyatakan menderita Thypus. Dia harus banyak istirahat dan menu makannya pun harus dijaga. Selain didiagnosa mengalami Typhus, dokter juga mengatakan Sylvain mengalami tekanan pikiran. Untuk itu, apabila suhu panas badannya terus naik harus di opname.
Tekanan pikiran yang dialami Slylvain tak lepas dari tuntutan gajinya belum dibayarkan manajemen Persewangi yang bermain di kompetisi Divisi Utama PSSI. Sylvain kabarnya baru menerima uang Rp35 juta, dari nilai kontrak sebesar Rp400 juta.
Hingga kini, Slyvain berharap manajemen klub segera melunasi kontrak yang belum dibayarkan. Pasalnya, dia mengaku sudah kangen dan ingin merayakan Natal bersma istri dan anak semata wayangnya, Waren Moukwell (7) yang telah ditinggalkannya sejak tahun lalu. Jangan sampai Sylvain bernasib seperti Diego.[rvn/div]
SUMBER
Quote:
Moukwelle: Pulangkan Aku dan Lunasi Gajiku
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai upaya telah dilakukan Moukwelle Ebanga Sylvain untuk meminta haknya kepada Persewangi Banyuwangi. Namun, hanya janji-janji yang didapat hingga akhirnya ia tergolek lemas dan terkena sakit typus.
Pemain asal Prancis itu hidup serba kekurangan di tanah air. Jangankan untuk ke rumah sakit, untuk berobat ke Puskesmas pun Moukwelle harus menggantungkan bantuan dari orang lain.
Bukan tanpa alasan dirinya tak memiliki uang. Bagaimana tidak, sembilan bulan gaji saat membela Persewangi di kompetisi divisi utama Liga Prima Indonesia musim 2011/2012 belum ia dapatkan hingga saat ini.
"Gara-gara banyak pikiran aku jadi sakit seperti ini. Selalu telat tidur karena memikirkan gaji yang belum dibayar klub sebesar lebih dari Rp 200 juta," kata Moukwelle ketika dihubungi Republika, Kamis (20/12) pagi.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu membeberkan telah beberapa kali mendatangi manajemen Persewangi untuk meminta gajinya. Tapi, tak ada satupun lembar rupiah yang keluar, hanya janji belaka yang didapatkannya. "Bahkan, klub tidak pernah menjenguk saya selama sakit sejak dua minggu lalu," keluh Moukwelle.
Sebagai seorang pesepak bola, Moukwelle tidak ingin keringatnya tak dihargai. Dia mengaku sangat membutuhkan uang untuk membiayai istri dan satu anaknya yang berada di Prancis.
Di saat sakit seperti sekarang ini, Moukwelle pun tak kuasa menahan rasa rindu kepada keluarganya. Sayang, keinginannya itu belum bisa terwujud karena ia tak memiliki uang untuk kembali ke kampung halamannya. "Aku kangen keluarga. Aku ingin pulang dan membawakan mereka uang hasil kerja disini," ucapnya.
Moukwelle bukanlah satu-satunya pemain yang menjadi korban akibat masalah penunggakan gaji. Belum lama ini, sepak bola tanah air dibuat berduka dengan meninggalnya mantan pemain Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendieta. Mendieta meninggal dalam kondisi sakit parah karena tak mampu berobat lantaran gajinya selama empat bulan tak dibayarkan.
Moukwelle mengatakan, insiden Mendieta seharusnya bisa menjadi pelajaran berharga bagi para petinggi sepak bola Indonesia. Namun pada nyatanya, Moukwelle harus merasakan nasib yang sama seperti Mendieta. "Apa aku harus seperti Mendieta? tentu aku tidak mau. Pulangkan aku dan lunasi gajiku," ungkapnya.
Moukwelle juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada fans Persewangi yang selama ini merawatnya dan memberikan bantuan untuk berobat. Diungkapkan Moukwelle, dia juga telah mendapatkan bantuan dari PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
"Terima kasih kepada teman-teman suporter Persewangi. PT. LPIS juga sudah mengirim dana ke rekeningku. Tapi aku belum cek jumlahnya berapa," pungkas Moukwelle.
SUMBER
Quote:
Gelandang Persewangi Sembilan Bulan Belum Digaji
TEMPO.CO, Jakarta - Pesepak bola asal Prancis yang merumput di Persewangi Banyuwangi, Moukwelle Ebanga Sylvian, tidak ingin bernasib seperti pemain asal Paraguay, Diego Mendieta. Mendieta meninggal beberapa waktu lalu karena tidak maksimal menjalani pengobatan. Perawatan kesehatan yang minim itu disebabkan gajinya belum dibayar oleh Persis Solo. Pembayaran gaji dia terhenti selama empat bulan, ditambah uang muka kontrak.
Sedangkan Moukwelle, sejak dua pekan lalu menderita tipus. Lantaran tak memiliki dana, dia hanya berobat ke puskesmas. Rencana berobat ke rumah sakit, menunggu gaji selama sembilan bulan yang sebesar Rp 200 juta terbayar. "Saya tidak mau seperti Mendieta. Lebih baik saya dipulangkan dan gaji saya dibayar," kata Moukwelle, Kamis, 20 Desember 2012.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu mengaku telah menempuh banyak upaya agar bisa mendapatkan haknya. Ia mendatangi manajemen Persewangi beberapa kali, namun hanya dibalas dengan "janji manis." Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, dia mendapat bantuan dari kelompok suporter Persewangi Banyuwangi. "Klub bahkan tidak menjenguk saya selama sakit."
Moukwelle mengaku sangat ingin kembali ke Prancis dan bertemu dengan istri dan anaknya. Cita-cita itu kandas karena ia tidak memiliki uang. "Saya sebenarnya ingin pulang dan membawakan uang hasil kerja saya di sini," katanya.
Ia menyayangkan sikap manajemen Persewangi yang tidak kunjung membayarkan gajinya. Padahal, kata Moukwelle, kasus yang menimpa Mendieta seharusnya bisa menjadi pelajaran, dan klub bisa melunasi semua kewajiban kepada pemain. Terlebih kompetisi musim depan sudah akan kembali berlangsung.
Manajemen Persewangi belum menjelaskan masalah Moukwelle. Sebelumnya Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sudah mendesak pengelola Persewangi untuk melunasi kewajibannya kepada pemain. APPI bahkan mengancam akan melapor ke Federasi Sepak Bola Internasional andaikata klub yang berasal dari ujung timur Pulau Jawa itu tidak kunjung membayar tunggakan.
Sedangkan Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin, kemarin mengatakan akan melarang klub yang bermasalah dalam finansial untuk mengikuti kompetisi musim depan, jika tidak melunasi kewajiban musim lalu.
SUMBER
SEMOGA PERISTIWA TRAGIS YANG LALU TAK TERULANG !!
0
1.7K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan