- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
{Rhoma Terguncang!} JK: Dulu Dukung Rhoma Irama, Kok PKB Beralih Ke JK-Mahfud


TS
soipon
{Rhoma Terguncang!} JK: Dulu Dukung Rhoma Irama, Kok PKB Beralih Ke JK-Mahfud
Dulu Dukung Rhoma Irama, Kok PKB Beralih Ke JK-Mahfud
RAKYAT SULSEL (Jumat , 21/Desember/2012 13:26)
MAKASSAR – Wakil Presiden RI kesepuluh Jusuf Kalla masih pikir-pikir menanggapi rencana pengusungan dirinya bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Pilpres 2014 oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kandidat presiden di Pilpres 2007 lalu ini, tidak mau buru-buru menyatakan sikapnya soal dukungan tersebut. Bahkan, menurut JK–sapaan akrab Jusuf Kalla, dukungan PKB masih perlu dikaji lebih mendalam lagi. “Menurut saya, manuver PKB ini masih perlu dipelajari arahnya. Belum lama ini, mereka juga pernah nyatakan dukungan ke Rhoma Irama lalu tiba-tiba mewacanakan duet JK-Machfud,” kata JK yang didelegasikan ke Media Officernya, Husain Abdullah kepada Rakyat Sulsel, malam tadi.
Menurut JK, saat ini PKB memang masih dalam posisi mencari figur yang akan diusung di PIlpres 2014 nanti. Untuk itulah, JK tidak terkejut saat PKB mencuatkan namanya. “Kalau demikian maka biar saja menggelinding seperti itu. Toh tidak ada salahnya berwacana,” lanjut ketua Palang Merah Indonesia ini.
Meski enggan menanggapi, JK sendiri menilai ada sesuatu hal yang bisa dipetik dari PKB. Parpol yang didirikan oleh bekas Presiden RI, Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur itu, telah memberi pelajaran politik kepada masyarakat. “Mereka melakukan rekruitmen politik dengan cara mempertimbangkan kompetensi dan kapasitas figur, sekalipun figur tersebut dari luar partainya. Ini sesuatu yang menarik, mereka tidak mau paksakan mengusung figur internal kalau memang tidak ada yang memiliki kemampuan untuk diusung jadi capres-cawapres,” urai JK.
Saat disinggung jika ada partai selain PKB yang akan mengusungnya, JK lagi-lagi memberi jawaban bijak. Tokoh nasional ini hanya menganggap semua itu merupakan dinamika politik semata. “Ya semua kemungkinan bisa saja dalam politik. Lagian kan sekarang masih cair semua,” tandasnya.
Keinginan PKB mengusung paket JK-Mahfud sejalan dengan hasil survei yang dirilis Lembaga Survei indonesia (LSI). Survei yang dilakukan sepanjang tahun 2012 itu, menempatkan dua figur ini memiliki integritas kemampuan memimpin bangsa ini. “Kita telah lakukan survei integritas calon presiden sepanjang tahun ini, dan hasilnya masih menempatkan Jusuf Kalla (JK) dan Mahfud MD sebagai figur yang memiliki integritas tinggi,” ungkap peneliti LSI Dr Kuskridho Ambardi dalam diskusi Menakar Presiden 2014 di Aula Fakultas Kedokteran Prof Amiruddin, Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea, kemarin.
Diskusi yang dihadiri beberapa pengamat dan pakar politik, dari kalangan akademisi, Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Salim Said, Dekan FISIP Unhas Hamka Naping, Wakil Dekan FISIP Unhas Prof Dr Armin Arsyad, Dosen HI Unhas Pusparida Syahdan MA, Nasir Badu MA, Baruhanuddin MA, serta akademisi Unhas dan para mahasiswa seluruh jurusan di Unhas. “Dari segi integritas calon presiden, yang masuk lima besar kualitas personal atas yakni, Mahfud MD (79%), JK (77%), Dahlan Iskan (76%), Sri Mulyani Indrawati (72%), dan Hidayat Nurwahid (71%),” tambahnya.
Prof Dr Salim Said yang juga putra Sulsel mengatakan, ada beberapa indikator menjadi patokan dalam memilih figur calon pemimpin di antaranya; kandidat yang tidak pernah mengalami kasus hukum utamanya kasus korupsi yang menjadi musuh bersama bangsa ini. Ditambah lagi kategori, tidak adanya melanggar HAM atau kriminal, jujur, amanah, mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan.
Sementara itu, Adi Suryadi Culla, mengatakan dari hasil pemaparan survei yang dilansir LSI, semuanya itu merupakan bagian utama dalam menakar pemimpin 2014, karena masyarakat sudah jenuh dengan berbagai kasusu korupsi yang melibatkan orang-orang terdekat sang presiden.
Kalaupun beberapa partai politik telah bulat mengusung kadernya maju di Pilpres juga diperlukan sebuah elektabilitas yang tinggi, karena itu bagian dari indikator melihat kekuatan politik. “Semua calon pastinya harusnya memiliki integritas dan kemampuan memimpin bangsa dan bersih dari segala bentuk kasus yang merusak citra bangsa ini,” tuntasnya. (RS2-RS6)
Source
JK memang cerdas dan dingin dalam menanggapi wacana yang dikeluarkan PKB, berbeda dengan Rhoma Irama yang langsung besar kepalanya ketika didukung oleh PKB merasa dia sudah jadi capres.
Inilah perbedaan kenegarawan antar JK dan Rhoma, dimana JK sudah memiliki pengalaman dalam politik sebagai pemimpin, sedangkan Rhoma pengalaman dalam dunia politiknya sebatas juru kampanye.
Dan menariknya, JK dalam pernyataannya juga secara tidak langsung menyinggung golkar yang memaksakan mengusung capres dari internal golkar yang tidak punya kemampuan. (you know who).

RAKYAT SULSEL (Jumat , 21/Desember/2012 13:26)
MAKASSAR – Wakil Presiden RI kesepuluh Jusuf Kalla masih pikir-pikir menanggapi rencana pengusungan dirinya bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Pilpres 2014 oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kandidat presiden di Pilpres 2007 lalu ini, tidak mau buru-buru menyatakan sikapnya soal dukungan tersebut. Bahkan, menurut JK–sapaan akrab Jusuf Kalla, dukungan PKB masih perlu dikaji lebih mendalam lagi. “Menurut saya, manuver PKB ini masih perlu dipelajari arahnya. Belum lama ini, mereka juga pernah nyatakan dukungan ke Rhoma Irama lalu tiba-tiba mewacanakan duet JK-Machfud,” kata JK yang didelegasikan ke Media Officernya, Husain Abdullah kepada Rakyat Sulsel, malam tadi.
Menurut JK, saat ini PKB memang masih dalam posisi mencari figur yang akan diusung di PIlpres 2014 nanti. Untuk itulah, JK tidak terkejut saat PKB mencuatkan namanya. “Kalau demikian maka biar saja menggelinding seperti itu. Toh tidak ada salahnya berwacana,” lanjut ketua Palang Merah Indonesia ini.
Meski enggan menanggapi, JK sendiri menilai ada sesuatu hal yang bisa dipetik dari PKB. Parpol yang didirikan oleh bekas Presiden RI, Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur itu, telah memberi pelajaran politik kepada masyarakat. “Mereka melakukan rekruitmen politik dengan cara mempertimbangkan kompetensi dan kapasitas figur, sekalipun figur tersebut dari luar partainya. Ini sesuatu yang menarik, mereka tidak mau paksakan mengusung figur internal kalau memang tidak ada yang memiliki kemampuan untuk diusung jadi capres-cawapres,” urai JK.
Saat disinggung jika ada partai selain PKB yang akan mengusungnya, JK lagi-lagi memberi jawaban bijak. Tokoh nasional ini hanya menganggap semua itu merupakan dinamika politik semata. “Ya semua kemungkinan bisa saja dalam politik. Lagian kan sekarang masih cair semua,” tandasnya.
Keinginan PKB mengusung paket JK-Mahfud sejalan dengan hasil survei yang dirilis Lembaga Survei indonesia (LSI). Survei yang dilakukan sepanjang tahun 2012 itu, menempatkan dua figur ini memiliki integritas kemampuan memimpin bangsa ini. “Kita telah lakukan survei integritas calon presiden sepanjang tahun ini, dan hasilnya masih menempatkan Jusuf Kalla (JK) dan Mahfud MD sebagai figur yang memiliki integritas tinggi,” ungkap peneliti LSI Dr Kuskridho Ambardi dalam diskusi Menakar Presiden 2014 di Aula Fakultas Kedokteran Prof Amiruddin, Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea, kemarin.
Diskusi yang dihadiri beberapa pengamat dan pakar politik, dari kalangan akademisi, Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Salim Said, Dekan FISIP Unhas Hamka Naping, Wakil Dekan FISIP Unhas Prof Dr Armin Arsyad, Dosen HI Unhas Pusparida Syahdan MA, Nasir Badu MA, Baruhanuddin MA, serta akademisi Unhas dan para mahasiswa seluruh jurusan di Unhas. “Dari segi integritas calon presiden, yang masuk lima besar kualitas personal atas yakni, Mahfud MD (79%), JK (77%), Dahlan Iskan (76%), Sri Mulyani Indrawati (72%), dan Hidayat Nurwahid (71%),” tambahnya.
Prof Dr Salim Said yang juga putra Sulsel mengatakan, ada beberapa indikator menjadi patokan dalam memilih figur calon pemimpin di antaranya; kandidat yang tidak pernah mengalami kasus hukum utamanya kasus korupsi yang menjadi musuh bersama bangsa ini. Ditambah lagi kategori, tidak adanya melanggar HAM atau kriminal, jujur, amanah, mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan.
Sementara itu, Adi Suryadi Culla, mengatakan dari hasil pemaparan survei yang dilansir LSI, semuanya itu merupakan bagian utama dalam menakar pemimpin 2014, karena masyarakat sudah jenuh dengan berbagai kasusu korupsi yang melibatkan orang-orang terdekat sang presiden.
Kalaupun beberapa partai politik telah bulat mengusung kadernya maju di Pilpres juga diperlukan sebuah elektabilitas yang tinggi, karena itu bagian dari indikator melihat kekuatan politik. “Semua calon pastinya harusnya memiliki integritas dan kemampuan memimpin bangsa dan bersih dari segala bentuk kasus yang merusak citra bangsa ini,” tuntasnya. (RS2-RS6)
Source
JK memang cerdas dan dingin dalam menanggapi wacana yang dikeluarkan PKB, berbeda dengan Rhoma Irama yang langsung besar kepalanya ketika didukung oleh PKB merasa dia sudah jadi capres.
Inilah perbedaan kenegarawan antar JK dan Rhoma, dimana JK sudah memiliki pengalaman dalam politik sebagai pemimpin, sedangkan Rhoma pengalaman dalam dunia politiknya sebatas juru kampanye.
Dan menariknya, JK dalam pernyataannya juga secara tidak langsung menyinggung golkar yang memaksakan mengusung capres dari internal golkar yang tidak punya kemampuan. (you know who).

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 140 suara
Siapakah yang layak jadi pemimpin negara kita?
Jusuf Kalla
76%
Rhoma Irama
24%
Diubah oleh soipon 22-12-2012 09:26
0
6.5K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan