Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

suryapranaAvatar border
TS
suryaprana
Apakah Alam Semesta Adalah Simulasi Komputer?




Beberapa ahli fisika dan peneliti
universitas mengatakan kita bisa menguji
teori apakah seluruh alam semesta kita
berada di dalam simulasi komputer,
seperti dalam film “The Matrix” (1999).

Pada 2003, profesor filsafat University of
Oxford, Nick Bostrom, menerbitkan
sebuah makalah, “The Simulation
Argument” yang menyatakan bahwa, "kita
hampir pasti tinggal dalam simulasi
komputer." Sekarang, sebuah tim di
Cornell University mengatakan telah
menemukan metode yang layak untuk
menguji apakah kita semua hanya
serangkaian angka dalam permainan
komputer kuno atau tidak.

Para peneliti di University of Washington
setuju dengan metode pengujian
tersebut, dan mengatakan hal itu bisa
dilakukan. Sebuah proposal serupa
dikemukakan oleh ahli fisika Jerman pada
November.

Jadi bagaimana, tepatnya, kita bisa
menguji apakah kita nyata? Sederhananya,
para peneliti membangun model simulasi
mereka sendiri, dengan menggunakan
teknik yang disebut lattice quantum
chromodynamics. Dan meskipun model-
model itu saat ini hanya mampu
menghasilkan model yang hanya sedikit
lebih besar dari inti atom, profesor fisika
University of Washington, Martin Savage,
mengatakan prinsip yang digunakan dalam
menciptakan simulasi itu dapat diterapkan
pada skala yang lebih besar.

"Ini adalah pengujian pertama yang bisa
dilakukan untuk ide seperti itu," kata
Savage. "Jika Anda membuat simulasi
yang cukup besar, sesuatu seperti alam
semesta kita muncul."

Metode pengujian tersebut jauh lebih
kompleks. Menurut penjelasan Cornell
University: "Menggunakan sejarah
perkembangan teknologi teori lattice
sebagai panduan, kami asumsikan bahwa
alam semesta kita adalah sebuah simulasi
numerik awal dengan diskritisasi fermion
Wilson yang tidak berkembang dan
menyelidiki konsekuensi yang berpotensi
untuk diamati."

Untuk menerjemahkannya, jika tanda
energi dalam simulasi kita sesuai dengan
yang ada di alam semesta pada umumnya,
ada kemungkinan kita berada dalam
sebuah simulasi.

Menariknya, salah satu mahasiswa Savage
mengambil hipotesis lebih lanjut: Jika kita
mengetahui sifat dari keberadaan kita,
akankah kita kemudian mencari cara
untuk berkomunikasi dengan peradaban
yang menciptakan kita?

Mahasiswa University of Washington,
Zohreh Davoudi, mengatakan bahwa siapa
pun yang membuat simulasi alam
semesta kita mungkin juga telah
menciptakan alam semesta yang lainnya,
dan mungkin kita “hanya” harus berusaha
berkomunikasi dengan mereka.

"Pertanyaannya adalah, ‘Dapatkah Anda
berkomunikasi dengan mahluk hidup di
semesta lain jika mereka berada di
platform yang sama?’” ujarnya.

link: m.yahoo.com/w/legobpengine/news/apakah-alam-semesta-adalah-simulasi-komputer-104911138.html?orig_host_hdr=id.berita.yahoo.com&.intl=ID&.lang=id-ID
0
3.8K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan