Foto: Yerusalem (IST)

KUALA LUMPUR - Malaysia menghapuskan larangan dan kota bagi warga Kristiani di negaranya yang ingin berkunjung ke Yerusalem yang saat ini masih dijaga Israel. Kebijakan ini merupakan hasil dari tuntutan warga Kristen di Negeri Jiran.

Sejauh ini, Pemerintah Malaysia menerapkan larangan bagi warga yang ingin pergi ke wilayah yang dikuasai Israel. Dan Malaysia pun menetapkan kuota bagi 700 jemaat Kristen yang ingin ke Yerusalem. Masing-masing gereja hanya diperbolehkan mengirim 40 orang jemaatnya.

Menurut Federasi Kristen Malaysia (CFM), kunjungan itu hanya diperbolehkan selama 10 hari. Para jemaat juga hanya mengunjungi tempat itu maksimal satu kali dalam tiga tahun.

Namun Perdana Menteri Najib Razak menyurati Presiden CFM NgMoon Hing pada 28 November lalu. Raza mengatakan bahwa aturan-aturan itu sudah tidak lagi berlaku. Para jemaat Malaysia diperbolehkan untuk mengunjungi Yerusalem selama 21 hari.

"Saya rasa, Israel tidak akan mengizinkan kami berkunjung dalam waktu yang cukup lama. Ini masih dalam proses konsultasi," ujar Sekretaris Eksekutif CFM Tan Kong Beng, seperti dikutip AFP, Rabu (19/12/2012).

Sekretaris politik Najib, Wong Nai Chee, mengkonfirmasi adanya penandatanganan surat itu namun belum ada penjelasan lanjut mengenai masalah ini. Keputusan itu merupakan keputusan dari Kabinet Malaysia.

"Dengan mempertimbangkan kebutuhan warga Kristen Malaysia, Kementerian Dalam Negeri mengamandemen aturan yang melarang jemaat Kristen ke Israel," ujar Wong.

Oke Zone

akhirnya, tercapai juga tujuan utk memenuhi perintah majikan