TS
wildcuber
Belajar Dari Kemelut Instagram
Selasa lalu ( 18 Des ) barangkali menjadi hari terburuk Insragram.
Bagaimana tidak , aplikasi fenomenal yang memulai debutnya untuk iPhone
tersebut sebelumnya telah sukses menarik minat Facebook sehingga berani
menggelontorkan dana $ 1 miliar untuk sebuah akuisisi . Tapi setelahnya,
campur tangan Facebook justru menjadikan Instagram banjir hujatan
bahkan terancam ditinggal penggunanya dan diboikot oleh grup hacker
Anonympus .
Semua itu tak lepas dari kebijakan baru Instagram yang menyebutkan
semua foto milik user di Instagram berhak dipakai untuk keperluan iklan
oleh Instagram ( baca : Facebook ). Meski keesokan harinya CEO Instagram
Kevin Systrom telah merevisi kebijakan itu dan mengatakan bahwa semua
hanya sebuah kesalahpahaman dan kesalahan tata bahasa yang ia buat ,
tapi keraguan pengguna Instagram telah terlanjur terbentuk . Bahkan
setelah Systrom meyakinkan semua penggunanya bahwa tidak ada niatnya
untuk 'mencuri ' foto -foto user , masih banyak akun yang berhenti posting
foto .
Jika bisa disebut sebagai kemelut terbesar di bidang social media , selalu
ada pelajaran berharga yang bisa diambil dan menjadi pembelajaran bagi
semu , antara lain :
1 . Periksa TOS dengan seksama
Tidak ada user yang membaca Terms of Service ( TOS ), setidaknya sedikit
sekali yang mau melakukannya. Selain membosankan , berlembar - lembar
TOS juga merupakan aturan yang menggunakan bahasa -bahasa hukum
yang memang disusun oleh tim pengacara sebuah perusahaan . Umumnya
user akan langsung scroll down , click accept dan langsung menggunakan
fitur -fitur yang diinginkan . Tapi , hal itu tidak terjadi di Instagram beberapa
waktu lalu . Kenapa?
Karena Instagram adalah fenomena . Karena Instagram baru berusia 2
tahun . Karena semua yang diinginkan user ada dalam Instagram . Karena
Instagram dibeli oleh Facebook dengan nilai fantastis. Karena Instagram
dibahas dimana-mana . Karena semua itulah , para jurnalis teknologi
meluangkan waktu untuk membaca satu per satu isi TOS Instagram .
Dan mereka tidak perlu membaca keseluruhan TOS karena ketika sampai
pada kalimat " Anda setuju bahwa bisnis Anda atau entitas lain bisa
membayar kami untuk menampilkan username , apa yang Anda like, foto . . . "
maka dimulailah kekecewaan masal yang berawal Selasa lalu .
2 . Jangan membawa user ke tempat baru saat mereka belum siap
Pada Oktober 2012 , genap 2 tahun usia Instagram . Meskipun memiliki
banyak user setia dalam waktu singkat tapi usia 2 tahun dianggap belum
cukup bagi pengguna untuk 100 % mempercayai Instagram , apalagi
membicarakan tetang iklan . Bahkan Mark Zuckerberg di tahun 2006 , saat
Facebook berusia 2 tahun , juga belum berpikir tentang iklan . Menurut
Zuck : Anda buat layananannya dulu, dalam skala sangat besar, setelahnya
baru Anda bisa bicara soal uang .
Artinya , rencana Instagram dan Facebook untuk memasukkan iklan dalam
Instagram dilakukan pada saat yang belum tepat. Saat ini user Instagram
belum siap untuk pergi ke tempat asing bernama slot iklan yang
memasukkan foto -foto pribadi mereka .
3 . Jangan arogan
Keberhasilan Instagram dalam waktu singkat barangkali menjadikan
pendiri Instagram sedikit Arogan . Dalam keterangannya kemarin , Systrom
mengatakan "banyak pengguna bingung. . . dokumen hukum ( TOS ) memang
mudah disalah-artikan. "
Ungkapan Systrom tersebut dinilai tidak mampu menengahi pengguna
Instagram yang sedang kalap . Bukannya menjadi pihak yang seharusnya
'mendengarkan ,' ungkapan Systrom justru terlihat angkuh yang secara
tidak langsung menyalahkan user karena 'tidak cerdas ' membaca TOS .
4 . Ketika salah , minta maaflah
Instagram melalui Systrom telah mengatakan akan membuang setiap kata
dalam TOS yang berkenaan dengan 'foto dalam iklan. ' Faktanya , seluruh
pengguna Instagram masih menunggu perubahan itu . Artinya , Systrom
secara tidak langsung mengakui adanya kesalahan dalam TOS tetapi
dalam revisinya, dia hanya membuat selembar klarifikasi bahwa Instagram
tidak berniat melakukan pengambilan foto user untuk keperluan iklan.
Dalam ranah hukum , TOS merupakan kontrak antara perusahaan dan user
sehingga setiap kata yang dicantumkan harus memiliki makna dan alasan
kenapa tertulis dalam TOS . Dan jika sebuah perusahaan telah menyusun
TOS lalu kemudian harus membuang sejumlah kata karena adanya
komplain dari user, maka artinya perusahaan itu telah membuat kesalahan
besar. Bukan hanya mengganti kata tetapi artinya telah mengubah layanan
yang diberikan kepada user. Untuk itu , perusahaan harus mengakui
kesalahannya sehingga kepercayaan user bisa didapatkan kembali . Dalam
hal ini Instagram tidak ( belum ) melakukannya.
5 . Jaga kepercayaan konsumen
National geographic adalah salah satu powerful user dengan layanan
fotografi dan jumlah follower 650 .000 . Dengan absennya @ NatGeo dari
Instagram , bisa Anda bayangkan betapa besar pengaruhnya bagi
komunitas fotografi dan bagi Instagram sendiri. Dan NatGeo tidak sendiri ,
ada sejumlah powerful user lain yang memilih untuk stop posting di
Instagram demi menunggu kejelasan TOS versi final . Jika tidak ada
perubahan , meninggalkan Instagram barangkali adalah jalan satu-
satunya . . .
*Seperti ditulis oleh Chris Taylor dari Mashable
sumber http : / / gpgo . in / pbj
Bagaimana tidak , aplikasi fenomenal yang memulai debutnya untuk iPhone
tersebut sebelumnya telah sukses menarik minat Facebook sehingga berani
menggelontorkan dana $ 1 miliar untuk sebuah akuisisi . Tapi setelahnya,
campur tangan Facebook justru menjadikan Instagram banjir hujatan
bahkan terancam ditinggal penggunanya dan diboikot oleh grup hacker
Anonympus .
Semua itu tak lepas dari kebijakan baru Instagram yang menyebutkan
semua foto milik user di Instagram berhak dipakai untuk keperluan iklan
oleh Instagram ( baca : Facebook ). Meski keesokan harinya CEO Instagram
Kevin Systrom telah merevisi kebijakan itu dan mengatakan bahwa semua
hanya sebuah kesalahpahaman dan kesalahan tata bahasa yang ia buat ,
tapi keraguan pengguna Instagram telah terlanjur terbentuk . Bahkan
setelah Systrom meyakinkan semua penggunanya bahwa tidak ada niatnya
untuk 'mencuri ' foto -foto user , masih banyak akun yang berhenti posting
foto .
Jika bisa disebut sebagai kemelut terbesar di bidang social media , selalu
ada pelajaran berharga yang bisa diambil dan menjadi pembelajaran bagi
semu , antara lain :
1 . Periksa TOS dengan seksama
Tidak ada user yang membaca Terms of Service ( TOS ), setidaknya sedikit
sekali yang mau melakukannya. Selain membosankan , berlembar - lembar
TOS juga merupakan aturan yang menggunakan bahasa -bahasa hukum
yang memang disusun oleh tim pengacara sebuah perusahaan . Umumnya
user akan langsung scroll down , click accept dan langsung menggunakan
fitur -fitur yang diinginkan . Tapi , hal itu tidak terjadi di Instagram beberapa
waktu lalu . Kenapa?
Karena Instagram adalah fenomena . Karena Instagram baru berusia 2
tahun . Karena semua yang diinginkan user ada dalam Instagram . Karena
Instagram dibeli oleh Facebook dengan nilai fantastis. Karena Instagram
dibahas dimana-mana . Karena semua itulah , para jurnalis teknologi
meluangkan waktu untuk membaca satu per satu isi TOS Instagram .
Dan mereka tidak perlu membaca keseluruhan TOS karena ketika sampai
pada kalimat " Anda setuju bahwa bisnis Anda atau entitas lain bisa
membayar kami untuk menampilkan username , apa yang Anda like, foto . . . "
maka dimulailah kekecewaan masal yang berawal Selasa lalu .
2 . Jangan membawa user ke tempat baru saat mereka belum siap
Pada Oktober 2012 , genap 2 tahun usia Instagram . Meskipun memiliki
banyak user setia dalam waktu singkat tapi usia 2 tahun dianggap belum
cukup bagi pengguna untuk 100 % mempercayai Instagram , apalagi
membicarakan tetang iklan . Bahkan Mark Zuckerberg di tahun 2006 , saat
Facebook berusia 2 tahun , juga belum berpikir tentang iklan . Menurut
Zuck : Anda buat layananannya dulu, dalam skala sangat besar, setelahnya
baru Anda bisa bicara soal uang .
Artinya , rencana Instagram dan Facebook untuk memasukkan iklan dalam
Instagram dilakukan pada saat yang belum tepat. Saat ini user Instagram
belum siap untuk pergi ke tempat asing bernama slot iklan yang
memasukkan foto -foto pribadi mereka .
3 . Jangan arogan
Keberhasilan Instagram dalam waktu singkat barangkali menjadikan
pendiri Instagram sedikit Arogan . Dalam keterangannya kemarin , Systrom
mengatakan "banyak pengguna bingung. . . dokumen hukum ( TOS ) memang
mudah disalah-artikan. "
Ungkapan Systrom tersebut dinilai tidak mampu menengahi pengguna
Instagram yang sedang kalap . Bukannya menjadi pihak yang seharusnya
'mendengarkan ,' ungkapan Systrom justru terlihat angkuh yang secara
tidak langsung menyalahkan user karena 'tidak cerdas ' membaca TOS .
4 . Ketika salah , minta maaflah
Instagram melalui Systrom telah mengatakan akan membuang setiap kata
dalam TOS yang berkenaan dengan 'foto dalam iklan. ' Faktanya , seluruh
pengguna Instagram masih menunggu perubahan itu . Artinya , Systrom
secara tidak langsung mengakui adanya kesalahan dalam TOS tetapi
dalam revisinya, dia hanya membuat selembar klarifikasi bahwa Instagram
tidak berniat melakukan pengambilan foto user untuk keperluan iklan.
Dalam ranah hukum , TOS merupakan kontrak antara perusahaan dan user
sehingga setiap kata yang dicantumkan harus memiliki makna dan alasan
kenapa tertulis dalam TOS . Dan jika sebuah perusahaan telah menyusun
TOS lalu kemudian harus membuang sejumlah kata karena adanya
komplain dari user, maka artinya perusahaan itu telah membuat kesalahan
besar. Bukan hanya mengganti kata tetapi artinya telah mengubah layanan
yang diberikan kepada user. Untuk itu , perusahaan harus mengakui
kesalahannya sehingga kepercayaan user bisa didapatkan kembali . Dalam
hal ini Instagram tidak ( belum ) melakukannya.
5 . Jaga kepercayaan konsumen
National geographic adalah salah satu powerful user dengan layanan
fotografi dan jumlah follower 650 .000 . Dengan absennya @ NatGeo dari
Instagram , bisa Anda bayangkan betapa besar pengaruhnya bagi
komunitas fotografi dan bagi Instagram sendiri. Dan NatGeo tidak sendiri ,
ada sejumlah powerful user lain yang memilih untuk stop posting di
Instagram demi menunggu kejelasan TOS versi final . Jika tidak ada
perubahan , meninggalkan Instagram barangkali adalah jalan satu-
satunya . . .
*Seperti ditulis oleh Chris Taylor dari Mashable
sumber http : / / gpgo . in / pbj
0
1.4K
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan