- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Museum Tertua di Solo Terima Koleksi Bernilai Miliaran Rupiah


TS
r.c.t.i.o.k
Museum Tertua di Solo Terima Koleksi Bernilai Miliaran Rupiah

Quote:
SOLO - Koleksi Museum Radya Pustaka Solo hasil sumbangan para pencinta warisan budaya di Nusantara terus bertambah. Kali ini, museum tertua di Kota Solo ini mendapatkan buku-buku, mulai dari sistem pemerintahaan kuno hingga sistem pemerintahaan negara-negara jajahan, termasuk Indonesia.
Di antara buku-buku yang disumbangkan ini juga terdapat sistem perekonomian kerajaan kuno di beberapa negara belahan dunia hingga sitem perekonomian modern. Ditaksir buku sumbangan seorang kolektor bernama Fuad, Mendungan asal Jebres, Solo, Jawa Tengah, ini bernilai miliaran rupiah.
“Buku-buku kuno itu berisi tentang sejarah-sejarah dunia, mulai dari undang-undang hukum, perekonomian, wilayah negara-negara sebelum terpecah-pecah seperti sekarang. Ditaksir, buku ini bernilai miliaran rupiah,” jelas pelaksana tugas (plt) museum Radya pustaka, Sanjaya, kepada Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2012).
Buku-buku kuno itu, kata Sanjaya, dihibahkan karena kecintaan Fuad terhadap museum. Sebenarnya, buku-buku kuno ini sudah ditaksir oleh kolektor buku dari Eropa. Namun, sang pemilik menolak dan condong menyerahkannya pada museum untuk dirawat.
“Kalau pemilik buku ini memikirkan materi semata, sudah ada kolektor buku dari Eropa yang bersedia membeli dengan harga cukup mahal, tapi ditolak dan condong menyerahkannya pada museum,” paparnya.
Diakui Sanjaya, koleksi naskah kuno Museum Radya Pustaka didominasi naskah para pujangga kuno, seperti Ronggowarsito. Koleksi pujangga Ronggowarsito bahkan mendominasi rak-rak buku museum. Meski demikian, naskah-naskah kuno yang berisi sejarah kerajaan dari aksara Jawa ejaan lama juga masih bisa ditemukan.
“Sebelumnya, kita juga mendapatkan tambahan pemberian koleksi mata uang kuno juga buku-buku kuno yang berisi tentang perundang-undangan kolonial Belanda,” terangnya.
Semua buku kuno koleksi Museum Radya Pustaka, menurut Sanjaya, disimpan dalam ruangan khusus dan diberi pendingin khusus. Tujuannya agar seluruh koleksi, yang jumlahnya cukup banyak, tidak mudah rusak. link
Di antara buku-buku yang disumbangkan ini juga terdapat sistem perekonomian kerajaan kuno di beberapa negara belahan dunia hingga sitem perekonomian modern. Ditaksir buku sumbangan seorang kolektor bernama Fuad, Mendungan asal Jebres, Solo, Jawa Tengah, ini bernilai miliaran rupiah.
“Buku-buku kuno itu berisi tentang sejarah-sejarah dunia, mulai dari undang-undang hukum, perekonomian, wilayah negara-negara sebelum terpecah-pecah seperti sekarang. Ditaksir, buku ini bernilai miliaran rupiah,” jelas pelaksana tugas (plt) museum Radya pustaka, Sanjaya, kepada Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2012).
Buku-buku kuno itu, kata Sanjaya, dihibahkan karena kecintaan Fuad terhadap museum. Sebenarnya, buku-buku kuno ini sudah ditaksir oleh kolektor buku dari Eropa. Namun, sang pemilik menolak dan condong menyerahkannya pada museum untuk dirawat.
“Kalau pemilik buku ini memikirkan materi semata, sudah ada kolektor buku dari Eropa yang bersedia membeli dengan harga cukup mahal, tapi ditolak dan condong menyerahkannya pada museum,” paparnya.
Diakui Sanjaya, koleksi naskah kuno Museum Radya Pustaka didominasi naskah para pujangga kuno, seperti Ronggowarsito. Koleksi pujangga Ronggowarsito bahkan mendominasi rak-rak buku museum. Meski demikian, naskah-naskah kuno yang berisi sejarah kerajaan dari aksara Jawa ejaan lama juga masih bisa ditemukan.
“Sebelumnya, kita juga mendapatkan tambahan pemberian koleksi mata uang kuno juga buku-buku kuno yang berisi tentang perundang-undangan kolonial Belanda,” terangnya.
Semua buku kuno koleksi Museum Radya Pustaka, menurut Sanjaya, disimpan dalam ruangan khusus dan diberi pendingin khusus. Tujuannya agar seluruh koleksi, yang jumlahnya cukup banyak, tidak mudah rusak. link


nona212 memberi reputasi
1
1.1K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan