- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pesepakbola yang pernah menjadi kiper dadakan


TS
orenazionale
Pesepakbola yang pernah menjadi kiper dadakan
Pesepakbola yang pernah menjadi kiper dadakan

Quote:
Mungkin keadaan ini sangat jarang terjadi di lapangan sepak bola. Tapi bukan berarti tidak mungkin seorang pemain menjadi kiper di tim nya saat kiper inti harus ditarik keluar dari lapangan akibat cedera ataupun kartu merah.
Peluang sebuah tim kehilangan dua kiper langsung di tengah pertandingan sejatinya sangat kecil. Namun, kenyataannya itu pernah terjadi, dengan cedera dan/atau kartu merah jadi penyebab munculnya situasi janggal tersebut.
John Terry dan Rio Ferdinand pernah menjalani peran tersebut. Juga Niall Quinn yang malah jadi pahlawan saat dia berhasil menghalau eksekusi penalti.
Meski jarang terjadi, sepakbola modern mencatat beberapa momen saat pemain 'dipaksa' berganti peran jadi kiper di tengah pertandingan. Berikut beberapa pemain outfield yang pernah 'dipaksa' menjadi kiper di tengah laga:

Agan2 terutama pendukung Inter ada yang nonton pertandingan coppa Italia tadi malam antara Inter vs Hellas Verona? ada kejadian unik di mana Inter yang telah melakukan 3 kali pergantian pemain terpaksa harus menunjuk salahsatu pemain yang tersisa di lapangan setelah kiper utama mereka Luca Castelazzi mengalami cidera di menit 75. Rodrigo Palacio tampil sebagai penyelamat dan berhasil mengamankan gawangnya dari kebobolan di sisa 15 menit akhir pertandingan

Nial Quinn bisa dibilang menjadi outfield player dengan hasil kerja paling baik saat harus berubah peran menjadi kiper. Di bawah mistar gawang dia tampil brilian saat memperkuat Manchester City.
Momen di mana Quinn harus berubah posisi menjadi kiper terjadi di musim 1990/1991, saat City menghadapi Derby County di Liga Inggris. Ketika itu Quinn didapuk jadi penjaga gawang menggantikan Tony Coton, yang dapat kartu merah menjelang akhir babak pertama. Quinn, yang aslinya adalah striker, ketika itu sudah menyumbang satu gol untuk The Citizens, yang merupakan gol ke-20-nya di musim tersebut.
Dengan postur 1,93 meter, Quinn punya 'tongkrongan' yang pas untuk jadi kiper. Dan dia membuktikan itu saat berhasil menghalau penalti yang dieksekusi Dean Saunders. Quinn dengan sangat baik membaca bola yang mengarah ke sisi kirinya. Di akhir pertandingan City menang 2-1, dan Derby County terdegradasi.

Piawai mengawal lini pertahanan Chelsea, di musim 2005/2006 John Terry terpaksa menjalankan peran baru sebagai kiper dalam laga Chelsea kontra Reading. Terry harus mengawal gawang timnya karena di pertandingan tersebut dua penjaga gawang The Blues yakni Pter Cech dan Carlo Cudicini ditandu keluar lapangan karena cedera.
Karena pertandingan tinggal tersisa beberapa menit, tak ada penyelamatan dibuat kiper Terry saat itu. Satu-satunya aksi yang dia lakukan hanya melakukan tendangan bebas dari dalam kotak penalti. Di bawah gawangnya, Terry tampil dengan memakai kostum bernomor punggung 40, milik kiper ketiga 'Si Biru', Henrique Hilario.

Saat menghadapi Portsmouth di perempatfinal Piala FA musim 2007/2008, Manchester United harus kehilangan dua kipernya di tengah pertandingan. Edwin van Der Sar harus out karena mengalami masalah pada pahanya, sementara Tomasz Kuszczak dapat kartu merah karena melanggar pemain lawan di kotak penalti, yang berujung pada keputusan wasit menunjuk titik putih.
Dalam momen tersebut, Rio Ferdinand ditunjuk sebagai kiper dadakan. Namun bek dengan tinggi badan 1,89 meter itu gagal jadi penyelamat 'Setan Merah'. Meski membaca dengan baik arah tembakan Sulley Muntari, Ferdinand tak mampu menghalau bola masuk ke gawangnya. MU kalah 0-1 dan gagal melangkah ke semifinal.

Menjalani laga kandang menghadapi Arsenal di musim 2005/2006, Phil Jagielka jadi pahlawan di lini belakang. Dia jadi bintang bukan sebagai bek, yang merupakan posisi naturalnya, tapi karena performa hebat yang dia tunjukkan saat percaya jadi kiper menggantikan Paddy Kenny, yang gagal menuntaskan laga karena mengalami cedera.
Jagielka berada di bawah mistar di 34 menit akhir pertandingan. Dan dalam kurun tersebut dia berhasil menghalau gempuran The Gunners yang mengarah ke gawangnya. Salah satu momen terbaik adalah ketika Jagielka menghalau upaya Robin van Persie, yang belakangan disebut defender Inggris itu sebagai penyelamatan terbaik sepanjang kariernya. Laga tersebut akhirnya dimenangkan Sheffield United dengan 1-0.
Terkait Jagielka, dia sebelumnya memang dikenal punya reflek yang sangat baik dan cukup teruji menjadi kiper. Atas alasan itulah pelatih Neil Warnock kerap hanya membawa satu kiper untuk pertandingan Liga Inggris, demi memberinya opsi yang lebih beragam untuk membawa pemain di posisi lain.

Rio Ferdinand bukan satu-satunya pemain Manchester United yang pernah ditugasi jadi kiper di tengah laga. Pada musim 2006/2007 di kandang Tottenham Hotspur, John O'Shea juga harus jadi pengganti Edwin van Der Sar yang dapat cedera. Saat itu The Red Devils sudah melakukan tiga pergantian, yang membuat Sir Alex Ferguson tak bisa memasukkan pemain lain.
Pada awalnya, kostum kiper dipegang oleh Ferdinand, namun jersey itu kemudian diserahkan pada O'Shea. Keputusan Fergie tersebut tak salah karena bek asal Irlandia itu berhasil menjaga gawang MU tetap bersih di sisa pertandingan. Sebagai catatan, ketika itu 'Setan Merah' sudah unggul 4-0 atas tuan rumah.
Meski pada awalnya terlihat kikuk dengan sarung tangan dan baju yang terlihat agak kebesaran, O'Shea membuat beberapa penyelamatan penting di pertandingan tersebut. Termasuk saat menghalau bola ketika berhadapan satu lawan satu dengan pemain Spurs.

Dalam satu pertandingan melawan Bayern Munich, Kiper Borussia Dortmund Jens Lehmann dikartu merah pada pertengahan babak kedua, dan Koller pindah dari posisi striker ke penjaga gawang setelah ia mencetak satu gol pada babak pertama. Dia berhasil melakukan clean sheet pada sisa pertandingan dengan menghalau peluang baik oleh Michael Ballack, dan menjadi kiper terbaik top of the week di Bundesliga.

Dalam pertandingan melawan Valencia, Farinos menggantikan Toldo yang dikartu merah. Farinos berhasil menahan dua peluang dari pemain Valencia,Inter berhasil mengalahkan Valencia dengan skor 1-0.

Dalam satu pertandingan, karena kartu merah yang diterima kiper Shin Hwa Yong dan sudah melakukan tiga pergantian pemain, Sergio Farias selaku pelatih menggantikan Denilson sebagai kiper. Dan pertandingan sempat terhenti selama beberapa menit, lantaran Denilson harus mencari kostum penjaga gawang. Beruntung, ofisial Pohang masih memiliki kostum cadangan milik Shin Hwa Yong. Alhasil, selama menjalankan tugasnya mengawal mistar, Denilson harus mengenakan kostum hitam nomor punggung 1, tapi tetap memakai celana nomor 10. Bomber berusia 33 tahun ini ternyata mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Paling tidak, selama 20 menit berdiri di bawah mistar, gawangnya tak kebobolan.
Bahkan, layaknya kiper betulan, dia berhasil melakukan dua kali penyelamatan gemilang. Kepiawaian Denilson ini langsung menimbulkan pertanyaan, apakah sebelumnya dia pernah menjadi penjaga gawang? ”Ya, saya memang pernah menjadi kiper. Ketika itu masih membela Al Shabab, situasinya tidak berbeda jauh dengan saat ini,” katanya.

Kejadiannya di pertandingan UEFA FC Basel melawan Nancy tahun 2006 ketika dia masih memperkuat FC Basel gan (sekarang bermain di Hamburg SV), kiper utama FC Basel, Franco Costanzo dikartu merah oleh wasit karena mengganjal pemain Nancy,Issiar Dia di dalam kotak penalti. Dan waktu itu Basel telah melakukan pergantian 3 pemain sehingga dia didaulat menjadi kiper menggantikan Costanzo. Petrić memakai baju Costanzo dan mengawal gawang Basel. Kemudian wasit memberikan tendangan penalti untuk Nancy, dan tak disangka, Petrić dengan cemerlang berhasil memblok tendangan Mickaël Chrétien dan menyelamatkan timnya dari kekalahan. Saat itu Basel berhasil menahan imbang Nancy 2-2.
Peluang sebuah tim kehilangan dua kiper langsung di tengah pertandingan sejatinya sangat kecil. Namun, kenyataannya itu pernah terjadi, dengan cedera dan/atau kartu merah jadi penyebab munculnya situasi janggal tersebut.
John Terry dan Rio Ferdinand pernah menjalani peran tersebut. Juga Niall Quinn yang malah jadi pahlawan saat dia berhasil menghalau eksekusi penalti.
Meski jarang terjadi, sepakbola modern mencatat beberapa momen saat pemain 'dipaksa' berganti peran jadi kiper di tengah pertandingan. Berikut beberapa pemain outfield yang pernah 'dipaksa' menjadi kiper di tengah laga:
Spoiler for 1. Rodrigo Palacio (Striker - Inter):


Agan2 terutama pendukung Inter ada yang nonton pertandingan coppa Italia tadi malam antara Inter vs Hellas Verona? ada kejadian unik di mana Inter yang telah melakukan 3 kali pergantian pemain terpaksa harus menunjuk salahsatu pemain yang tersisa di lapangan setelah kiper utama mereka Luca Castelazzi mengalami cidera di menit 75. Rodrigo Palacio tampil sebagai penyelamat dan berhasil mengamankan gawangnya dari kebobolan di sisa 15 menit akhir pertandingan

Spoiler for 2. Niall Quinn (Striker - Man.City):

Nial Quinn bisa dibilang menjadi outfield player dengan hasil kerja paling baik saat harus berubah peran menjadi kiper. Di bawah mistar gawang dia tampil brilian saat memperkuat Manchester City.
Momen di mana Quinn harus berubah posisi menjadi kiper terjadi di musim 1990/1991, saat City menghadapi Derby County di Liga Inggris. Ketika itu Quinn didapuk jadi penjaga gawang menggantikan Tony Coton, yang dapat kartu merah menjelang akhir babak pertama. Quinn, yang aslinya adalah striker, ketika itu sudah menyumbang satu gol untuk The Citizens, yang merupakan gol ke-20-nya di musim tersebut.
Dengan postur 1,93 meter, Quinn punya 'tongkrongan' yang pas untuk jadi kiper. Dan dia membuktikan itu saat berhasil menghalau penalti yang dieksekusi Dean Saunders. Quinn dengan sangat baik membaca bola yang mengarah ke sisi kirinya. Di akhir pertandingan City menang 2-1, dan Derby County terdegradasi.
Spoiler for 3. John Terry (Bek - Chelsea):


Piawai mengawal lini pertahanan Chelsea, di musim 2005/2006 John Terry terpaksa menjalankan peran baru sebagai kiper dalam laga Chelsea kontra Reading. Terry harus mengawal gawang timnya karena di pertandingan tersebut dua penjaga gawang The Blues yakni Pter Cech dan Carlo Cudicini ditandu keluar lapangan karena cedera.
Karena pertandingan tinggal tersisa beberapa menit, tak ada penyelamatan dibuat kiper Terry saat itu. Satu-satunya aksi yang dia lakukan hanya melakukan tendangan bebas dari dalam kotak penalti. Di bawah gawangnya, Terry tampil dengan memakai kostum bernomor punggung 40, milik kiper ketiga 'Si Biru', Henrique Hilario.
Spoiler for 4. Rio Ferdinand (Bek - Man.Utd):


Saat menghadapi Portsmouth di perempatfinal Piala FA musim 2007/2008, Manchester United harus kehilangan dua kipernya di tengah pertandingan. Edwin van Der Sar harus out karena mengalami masalah pada pahanya, sementara Tomasz Kuszczak dapat kartu merah karena melanggar pemain lawan di kotak penalti, yang berujung pada keputusan wasit menunjuk titik putih.
Dalam momen tersebut, Rio Ferdinand ditunjuk sebagai kiper dadakan. Namun bek dengan tinggi badan 1,89 meter itu gagal jadi penyelamat 'Setan Merah'. Meski membaca dengan baik arah tembakan Sulley Muntari, Ferdinand tak mampu menghalau bola masuk ke gawangnya. MU kalah 0-1 dan gagal melangkah ke semifinal.
Spoiler for 5. Phil Jagielka (Bek - Sheffield Wednesday):


Menjalani laga kandang menghadapi Arsenal di musim 2005/2006, Phil Jagielka jadi pahlawan di lini belakang. Dia jadi bintang bukan sebagai bek, yang merupakan posisi naturalnya, tapi karena performa hebat yang dia tunjukkan saat percaya jadi kiper menggantikan Paddy Kenny, yang gagal menuntaskan laga karena mengalami cedera.
Jagielka berada di bawah mistar di 34 menit akhir pertandingan. Dan dalam kurun tersebut dia berhasil menghalau gempuran The Gunners yang mengarah ke gawangnya. Salah satu momen terbaik adalah ketika Jagielka menghalau upaya Robin van Persie, yang belakangan disebut defender Inggris itu sebagai penyelamatan terbaik sepanjang kariernya. Laga tersebut akhirnya dimenangkan Sheffield United dengan 1-0.
Terkait Jagielka, dia sebelumnya memang dikenal punya reflek yang sangat baik dan cukup teruji menjadi kiper. Atas alasan itulah pelatih Neil Warnock kerap hanya membawa satu kiper untuk pertandingan Liga Inggris, demi memberinya opsi yang lebih beragam untuk membawa pemain di posisi lain.
Spoiler for 6. John O'Shea (Bek - Man.Utd):


Rio Ferdinand bukan satu-satunya pemain Manchester United yang pernah ditugasi jadi kiper di tengah laga. Pada musim 2006/2007 di kandang Tottenham Hotspur, John O'Shea juga harus jadi pengganti Edwin van Der Sar yang dapat cedera. Saat itu The Red Devils sudah melakukan tiga pergantian, yang membuat Sir Alex Ferguson tak bisa memasukkan pemain lain.
Pada awalnya, kostum kiper dipegang oleh Ferdinand, namun jersey itu kemudian diserahkan pada O'Shea. Keputusan Fergie tersebut tak salah karena bek asal Irlandia itu berhasil menjaga gawang MU tetap bersih di sisa pertandingan. Sebagai catatan, ketika itu 'Setan Merah' sudah unggul 4-0 atas tuan rumah.
Meski pada awalnya terlihat kikuk dengan sarung tangan dan baju yang terlihat agak kebesaran, O'Shea membuat beberapa penyelamatan penting di pertandingan tersebut. Termasuk saat menghalau bola ketika berhadapan satu lawan satu dengan pemain Spurs.
Spoiler for 7. Jan Koller (Striker - Dortmund):


Dalam satu pertandingan melawan Bayern Munich, Kiper Borussia Dortmund Jens Lehmann dikartu merah pada pertengahan babak kedua, dan Koller pindah dari posisi striker ke penjaga gawang setelah ia mencetak satu gol pada babak pertama. Dia berhasil melakukan clean sheet pada sisa pertandingan dengan menghalau peluang baik oleh Michael Ballack, dan menjadi kiper terbaik top of the week di Bundesliga.
Spoiler for 8. Francisco Javier Farinos (Gelandang - Inter):


Dalam pertandingan melawan Valencia, Farinos menggantikan Toldo yang dikartu merah. Farinos berhasil menahan dua peluang dari pemain Valencia,Inter berhasil mengalahkan Valencia dengan skor 1-0.
Spoiler for 9. Denilson Martins (Striker - Pohang Steelers):


Dalam satu pertandingan, karena kartu merah yang diterima kiper Shin Hwa Yong dan sudah melakukan tiga pergantian pemain, Sergio Farias selaku pelatih menggantikan Denilson sebagai kiper. Dan pertandingan sempat terhenti selama beberapa menit, lantaran Denilson harus mencari kostum penjaga gawang. Beruntung, ofisial Pohang masih memiliki kostum cadangan milik Shin Hwa Yong. Alhasil, selama menjalankan tugasnya mengawal mistar, Denilson harus mengenakan kostum hitam nomor punggung 1, tapi tetap memakai celana nomor 10. Bomber berusia 33 tahun ini ternyata mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Paling tidak, selama 20 menit berdiri di bawah mistar, gawangnya tak kebobolan.
Bahkan, layaknya kiper betulan, dia berhasil melakukan dua kali penyelamatan gemilang. Kepiawaian Denilson ini langsung menimbulkan pertanyaan, apakah sebelumnya dia pernah menjadi penjaga gawang? ”Ya, saya memang pernah menjadi kiper. Ketika itu masih membela Al Shabab, situasinya tidak berbeda jauh dengan saat ini,” katanya.
Spoiler for 10. Mladen Petric (Striker - FC Basel):


Kejadiannya di pertandingan UEFA FC Basel melawan Nancy tahun 2006 ketika dia masih memperkuat FC Basel gan (sekarang bermain di Hamburg SV), kiper utama FC Basel, Franco Costanzo dikartu merah oleh wasit karena mengganjal pemain Nancy,Issiar Dia di dalam kotak penalti. Dan waktu itu Basel telah melakukan pergantian 3 pemain sehingga dia didaulat menjadi kiper menggantikan Costanzo. Petrić memakai baju Costanzo dan mengawal gawang Basel. Kemudian wasit memberikan tendangan penalti untuk Nancy, dan tak disangka, Petrić dengan cemerlang berhasil memblok tendangan Mickaël Chrétien dan menyelamatkan timnya dari kekalahan. Saat itu Basel berhasil menahan imbang Nancy 2-2.
berlanjut di peki two gan

Diubah oleh orenazionale 19-12-2012 07:19
0
6.3K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan