Kaskus

Entertainment

adiehvibizAvatar border
TS
adiehvibiz
CUTI MELAHIRKAN USAI, LANJUT KERJA ATAU.....?
ini untuk para wanita-wanita karier dan juga bisa untuk istri agan-agan nieh.. sedikit share aj.

ZAHWA (30) adalah seorang wanita karier yang bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional terkemuka. Dua pekan ini Zahwa kembali aktif bekerja setelah masa cuti melahirkannya usai. Kini kehidupan Zahwa tak lagi sama. Konsentrasi kerjanya terganggu, pikirannya kerap melayang memikirkan buah hati di rumah. Kadang terbersit untuk resign dari pekerjaan dan sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga. Namun sebagai wanita aktif yang memiliki kebutuhan beraktualisasi diri, keinginan tersebut tak mudah dilakukan. Zahwa bingung, baginya anak penting, begitu pula dengan karier. Kebimbangan Zahwa jamak dirasakan para ibu bekerja lainnya. Mundur dari pekerjaan tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Supaya Moms lebih yakin mengambil keputusan, ikuti ulasannya:

Karier atau Anak
“Kebingungan yang melanda sebenarnya didasari belum adanya kesungguhan untuk menelaah secara mendalam keinginan personal dalam diri yang mendasari keputusan yang akan diambil. Keberhasilan untuk memutuskan terkadang terjadi atas bantuan orang terdekat. Namun bantuan tersebut sifatnya hanya sebagai tambahan informasi, sehingga Anda memiliki alternatif keputusan. Apapun keputusan yang diambil, semua pasti memiliki kelebihan dan kekurangan!” ungkap Any Reputrawati Psi dari Rumah Sakit Jiwa Prof DR Soeroyo, Magelang, Jawa Tengah. Beberapa alasan di bawah ini mungkin dapat Anda gunakan untuk membuat keputusan. Sesuaikan mana yang paling cocok dengan kondisi Moms. Selebihnya, diskusikan bersama pasangan ya!

Alasan menjadi ibu rumah tangga
- Tuntutan suami untuk berhenti bekerja.
- Memiliki waktu yang fleksibel untuk keluarga.
- Anak-anak membutuhkan keberadaan sosok ibu di rumah.
- Tidak menyukai pekerjaan yang digeluti.
- Pendapatan suami sudah mencukupi.
- Lokasi bekerja jauh dari rumah.
- Malas terikat oleh aturan dan birokrasi kantor.
- Pengasuhan anak tidak memungkinkan diserahkan kepada orang lain karena anak mengidap penyakit tertentu.
- Demi alasan kesehatan Moms sendiri, karena menjalankan tanggung jawab kantor plus tanggung jawab rumah tangga membutuhkan kondisi kesehatan prima.

Alasan menjadi wanita karier
- Pendidikan Moms yang tinggi, sayang jika tidak dimanfaatkan.
- Penghasilan suami belum mencukupi.
- Bekerja adalah cara mengaktualisasi diri sekaligus sebagai ajang sosialisasi.
- Punya kebebasan finansial karena tidak harus bergantung sepenuhnya kepada suami.
- Untuk menunjang kebutuhan sendiri, misalnya membantu keluarga tanpa meminta dari suami.
- Bekerja membuat Moms merasa dihargai oleh suami dan orang sekitar.
- Bekerja dapat menambah wawasan, akan meningkatkan kualitas pola asuh Moms terhadap si kecil.

Konsisten terima konsekuensi
Menurut Any, setiap pilihan selalu disertai konsekuensi tertentu. Hal itulah yang harus Moms pertimbangkan dan perhitungkan. Pilihlah konsekuensi teringan dari setiap pilihan yang nantinya akan diambil. Salah satu konsekuensi memilih karier adalah Anda tidak dapat menyusui anak secara langsung, Anda juga tidak dapat sepenuhnya mengikuti tumbuh-kembang si kecil. Terimalah dengan besar hati saat si kecil harus diasuh orang lain. “Hal penting yang juga harus dipikirkan ialah menemukan pengasuh yang tepat bagi anak. Ketika sudah mengambil keputusan untuk mempertahankan karier, maka Anda harus konsisten memelihara kualitas pekerjaan. Konsentrasi antara urusan anak dengan pekerjaan memang akan terbagi, namun Anda harus profesional dan bisa memisahkan urusan keluarga dengan kantor!” Any mengingatkan.

Di sisi lain, jika Anda merasa menjadi individu yang bermakna dengan mengabdikan diri menjadi ibu sepenuhnya, maka konsekuensi terbesar yang harus diterima yakni kehilangan sumber penghasilan. “Moms harus menerima kenyataan bahwa menerima uang dari suami mungkin akan membatasi kebebasan membeli keperluan pribadi agar tidak mengganggu pengeluaran rumah tangga. Kebosanan yang melanda karena kebutuhan bersosialisasi dan mengaktualisasi diri yang terhambat harus diterima lapang dada!” tambah Any.

Persiapan menjadi ibu rumah tangga
Paling tidak dibutuhkan waktu berkisar 3 bulan untuk seorang wanita karier merasa nyaman dan menyesuaikan diri menjadi ibu rumah tangga. Lakukan persiapan:

- Mulailah bercerita dan menjelasakan kepada suami, orangtua dan keluarga terdekat bahwa Anda memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Paparkan pula alasan di balik keputusan tersebut.

- Siapkan diri menerima pertanyaan dari tetangga atau teman. Jawablah apa adanya. Jangan mengumbar kesedihan karena kesedihan Anda akan membuat orang lain membalasnya dengan belas kasihan yang membuat Anda tidak nyaman.

- Mulailah membangun komunikasi dengan beberapa teman di sekitar rumah yang memiliki anak sesusia dengan si kecil. Jika anak sudah bersekolah, ada baiknya Anda bersosialisasi dengan orangtua teman anak di sekolah.

- Mulai mengakrabi pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, membuat kue, dan pekerjaan domestik lain yang sebelumnya tak pernah dilirik. Kegiatan di dapur jangan dianggap remeh, siapa tahu jadi lahan usaha!

- Bergabung dengan klub hobi atau mengikuti kursus sesuai minat Anda. Misal klub memasak, kursus menjahit, kerajinan tangan, olahraga, dan lain-lain. Anda hanya perlu menyesuaikan waktu dengan si kecil, dengan demikian rasa percaya diri Moms akan tetap terjaga.

Investment Portfolio Management Academy
memberikan pengarahan dan pembelajaran yang melibatkan Anda dan keluarga Anda, juga Perlindungan Kekayaan untuk generasi masa depan.
0
1K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan