Hotel ini menyiapkan iPad2 sebagai gadget untuk mengatur semuanya. Tablet itu tidak hanya mengontrol alat pemanas, lampu, TV, waktu bangun dan tirai tapi juga memungkinkan Anda memesan meja di restoran, janji pergi spa, bahkan waktu pengurus kebersihan datang.

Ushuaia Hotel sangat lekat dengan Facebook. Para tamu bisa check ini, mengunggah gambar dan membuat status di Facebook lewat sebuah gelang sensor.

Hotel ini mungkin mengingatkan kita pada markas penjahat di film James Bond tapi Peninsula merupakan satu-satunya hotel yang memiliki fasilitas pengembangan dan penelitian di antara semua hotel di dunia. Perangkat di dalamnya sangat canggih, contohnya ketika Anda mematikan lampu, lampunya secara perlahan meredup.

Tombol lampu malam menerangi jalan ke kamar mandi. Di ruangan itu, Anda akan menemukan tombol spa yang secara otomatis akan meredupkan cahaya, memainkan musik yang syahdu, mematikan dering telpon dan pada pengaturan cahaya terendah secara cerdas membuat jam digital pada cermin.

Kube mencerminkan suasana Paris yang klasik dan dengan teknologi tinggi dan suasana yang lebih fiksi ilmiah pada era 60-an. Meja resepsionisnya berbentuk kubus Plexiglas yang berkilau, liftnya menyerupai lokasi syuting ‘Doctor Who’, dalam bar restorannya, suara musiknya secara misterius keluar dari lentera merah dan terdapat Sony PS3 di setiap kamar. Namun, inovasi yang paling menonjol adalah sistem pintu masuknya. Lupakan kumpulan kunci dan kartu yang mudah hilang: Kube menggunakan teknologi sidik jari yang membuat para tamu masuk ke kamarnya, dan memungkinkan anda untuk benar-benar menikmati liburan.

Jaringan serat optik yang ditanam pada seluruh 4.004 kamar hotel (seperti pada hotel Vegas lainnya, hotel ini berukuran seperti sebuah kota kecil) merupakan daya tarik paling menonjol untuk Aria. Jaringan itu dibuat untuk otomatisasi kamar secara menyeluruh untuk membuka tirai, memainkan musik, menyalakan TV, mengatur suhu ruangan ketika tamu masuk. Segera setelah Anda pergi, ruangan akan dimatikan untuk menghemat listrik dan menjaga lingkungan.

Selain itu, Aria bisa menyimpan pengaturan Anda tanpa jangka waktu, jika Anda kembali ke Vegas lagi. Rencana inovasi selanjutnya hotel tersebut adalah agar kamar tersebut dapat sepenuhnya dioperasikan dengan smartphone.

Smartphone membantu kebutuhan para tamu di Blow Up Hall. Meja resepsionis? Tidak Diperlukan. Kunci? Lupakan tentang kunci. Nomor Ruangan? Bahkan perlengkapan dasar hotel sudah tidak lagi diperlukan dalam perkembangan eksperimen Polandia. Di sana, tamu menggunakan teknologi geo-recognition di iPhone untuk menemukan kamar mereka. Terinspirasi dari film klasik 60-an karya Antonini yang merupakan inspirasi namanya, Blow Up Hall juga memberikan komentar cerdas pada 2.400 gambar kecil kamera pengintai yang ditampilkan dari banyak kamera dalam hotel.

Inovasi multimedia yang canggih merupakan daya tarik Hi Hotel. Dalam 38 kamarnya, sebuah sofablaster terintegrasi dengan speaker dan headphone dan seluruh koleksi musik yang tersimpan di sandaran tangan. Layar komputer membentuk furnitur yang menampilkan foto dan video; sebuah TV layar besar membagi kamar tidur dan mandi yang bisa dilihat di kedua sisi. Hotel tersebut merupakan karya dari desainer terkenal Matali Crasset, secara logis menambahkan tema budaya teknologi untuk dekorasi di dalam kamar, dengan pixel besar di dinding dan light-box yang menggantikan jendela.

Hotel Seattle ini mungkin lebih baik disebut Hotel 3000 karena hotel ini mirip dengan film retro fiksi ilmiah yang mencoba menggambarkan masa depan yang jauh. Meja Microsoft Surface, yang dapat dikendalikan dengan hanya menggunakan gerakan tangan sangat mengesankan, karena pemindai infra merahnya akan memberitahu pelayan kamar apakah Anda sedang berada dalam kamar atau tidak. Hal itu menghindari ketukan pintu yang mengganggu dari pelayan kamar. Inovasi infra merah itu juga bisa mengendalikan suhu ruangan.

Seperti Ushuaia di Ibiza, Pod terkenal dengan revolusi media sosial pada lobi hotelnya. Hotel dengan harga terjangkau ini meiliki sebuah Pod Community Blog wadah para tamu untuk becerita tentang hotel dan suasan sekitarnya, serta tentang kehidupan secara umum. Tampaknya tanpa perlu penjelasan lagi akomodasi tamu di hotel ini juga disediakan wifi gratis dan dock iPod di kamar tamu.

Nine Zero mendapatkan tempat terakhir dalam daftar ini karena potensi besarnya sebagai perintis hotel masa depan. Anda mungkin harus sekaya selebritas untuk dapat menginap di suite Cloud Nine, dengan pemandangan kota yang indah, bath tub berukuran besar dan luas ruangan 92 meter persegi, bahkan fitur mewah itu bukan hal yang membuat hotel ini menonjol. Pelayan mungkin dapat membawakan kunci atau kartu kamar namun di suite ini, pelayan tidak perlu bekerja karena pintu masuknya menggunakan pemindai retina.