JAKARTA - Jumlah pengendara sepeda motor yang tewas dilindas truk kontainer di wilayah Jakarta Utara (Jakut) terus melonjak. Setiap bulan rata-rata ada dua pemotor tewas dilindas kontainer. Data Indonesian Police Watch (IPW) mengungkapkan sepanjang 2012 ada 27 pemotor yang tewas dilindas truk kontainer di Jakarta Utara.

Bahkan,  IPW melansir pada Oktober dan Nopember 2012, setiap pekan ada satu pemotor tewas dilindas kontainer. 

"Ironisnya, tidak ada upaya maksimal dari Ditlantas Polda Metro Jaya maupun Polres Jakarta Utara untuk mengantisipasi dan menekan angka korban tewas tersebut," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulis kepada Okezone, Minggu (16/12/2012).

Padahal, pada 2011 hanya ada 15 orang yang tewas. Memang, kata Neta, secara umum jumlah korban kecelakaan lalu lintas di Jakarta Utara pada 2012 ini menurun, yakni 130 orang tewas dibanding 2011 yang korban tewasnya mencapai 158 orang. Namun untuk pemotor yang tewas dilindas kontainer justru meningkat.

"Bahkan, saat operasi Zebra Jaya dilakukan pada November 2012, setiap satu minggu satu pemotor tewas dilindas kontainer," ungkapnya.

Hari rawan kematian bagi pemotor adalah Kamis. Pada hari tersebut frekuensi kontainer yang menuju Pelabuhan Tanjung Priok memang meningkat, seiring pengiriman peti kemas ke luar negeri.

Sedangkan kawasan rawan bagi pemotor dilindas kontainer adalah Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jalan Raya Cilincing, Jalan RE Martadinata, Jalan Pelabuhan, dan Jalan Yos Sudarso.

Menurut Neta, dari berbagai peristiwa yang ada sebenarnya Ditlantas Polda Metro dan Polres Jakarta Utara bisa memetakan masalah, untuk kemudian membuat langkah-langkah antisipasi agar para pemotor tidak terus menerus tewas dilindas kontainer.

"Sayangnya langkah-langkah tersebut tidak dilakukan dengan maksimal sehingga korban tewas dilindas kontainer terus berjatuhan," pungkasnya.

Bersabar dalam berkendara dan sikap bertoleransi juga mengedepankan Safety Ride dapat mencegah kecelakaan