- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
( Sungguh Terlaluuu ) Rhoma Irama Anggap Enteng Jabatan Presiden !
TS
okayudhi
( Sungguh Terlaluuu ) Rhoma Irama Anggap Enteng Jabatan Presiden !
Quote:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Deklarasi Rhoma Irama yang menyatakan diri siap menjadi calon presiden memang sempat mengundang kontroversi beberapa waktu lalu. Rhoma pun dipandang terlalu menganggap enteng posisi menjadi Presiden. Hal ini diungkapkan Wartawan senior harian Kompas, Budiarto Shambazy, Selasa (18/12/2012), dalam diskusi Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) di Hotel Four Seasons, Jakarta.
"Rhoma Irama muncul menjadi capres ini terbilang nekat. Ini menunjukkan bahwa jadi capres sekarang terlihat mudah. Padahal, Soekarno dan Soeharto saja sempat menolak menjadi Presiden," ujar Budiarto.
Jurnalis yang kerap menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini mengulang kembali bagaimana proses jatuh bangunnya pemerintahan di era Soekarno. Dalam masa pemerintahannya, Soekarno harus banting tulang selama tujuh tahun menyebarkan paham ke-Indonesia-an. Sementara Soeharto sempat mempertanyakan diri apakah ia mampu memimpin bangsa ini atau tidak.
"Memimpin Indonesia ini bukan sembarangan. Sekarang kita malah dikejutkan dengan ksatria bergitar yang dengan enteng bilang saya mampu jadi presiden. Ini sungsang," kata Budiarto.
Ia mengaku tidak meremehkan Rhoma lantaran si Raja Dangdut itu memang memiliki basis massa yang mendukung pencalonannya menjadi presiden. Pencalonan Rhoma ini menjadi puncak peristiwa politik di tahun 2012. "Jabatan presiden dianggap enteng oleh Rhoma dan tidak ada patokan yang kredibel," ucap Budiarto.
Lebih lanjut, ia melihat tantangan ke depan bagi para calon presiden adalah tingkat apatisme masyarakat yang tinggi. Budiarto pun tak berharap banyak perubahan yang terjadi di 2014 selama calon yang diusung partai masih tokoh-tokoh lama.
Sebelumnya, para ulama yang tergabung dalam Wasilah Silaturahim Asatidz Tokoh dan Ulama (Wasiat Ulama) mendaulat Rhoma Irama sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. Dukungan tersebut diklaim merupakan hasil kesepakatan satu juta anggota Wasiat Ulama di seluruh Indonesia. Rhoma Irama pun sudah menyatakan kesanggupannya maju menjadi kandidat RI-1.
Rhoma mengatakan akhirnya dirinya memberanikan maju setelah desakan berbagai ulama tanah air. "Saya maju ini karena desakan ulama dan umat. Saya bahkan sempat katakan apakah tidak ada figur lain selain saya kepada ulama-ulama itu," tutur Rhoma dalam wawancara dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.
Para ulama itu, lanjut Rhoma, mengatakan tidak ada lagi sosok pemimpin bangsa ini yang merepresentasikan umat Islam. "Anda telah jadi ikon dari umat, hanya Anda yang bisa persatukan umat Islam, dan hanya Anda yang bisa bawa visi dan misi umat Islam," kata Rhoma menirukan ucapan salah seorang ulama.
Dengan desakan itu, Rhoma pun kemudian mempertimbangkan dengan serius usulan ini. Kemudian, Rhoma mengaku akhirnya hatinya terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk negeri ini.
"Rhoma Irama muncul menjadi capres ini terbilang nekat. Ini menunjukkan bahwa jadi capres sekarang terlihat mudah. Padahal, Soekarno dan Soeharto saja sempat menolak menjadi Presiden," ujar Budiarto.
Jurnalis yang kerap menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini mengulang kembali bagaimana proses jatuh bangunnya pemerintahan di era Soekarno. Dalam masa pemerintahannya, Soekarno harus banting tulang selama tujuh tahun menyebarkan paham ke-Indonesia-an. Sementara Soeharto sempat mempertanyakan diri apakah ia mampu memimpin bangsa ini atau tidak.
"Memimpin Indonesia ini bukan sembarangan. Sekarang kita malah dikejutkan dengan ksatria bergitar yang dengan enteng bilang saya mampu jadi presiden. Ini sungsang," kata Budiarto.
Ia mengaku tidak meremehkan Rhoma lantaran si Raja Dangdut itu memang memiliki basis massa yang mendukung pencalonannya menjadi presiden. Pencalonan Rhoma ini menjadi puncak peristiwa politik di tahun 2012. "Jabatan presiden dianggap enteng oleh Rhoma dan tidak ada patokan yang kredibel," ucap Budiarto.
Lebih lanjut, ia melihat tantangan ke depan bagi para calon presiden adalah tingkat apatisme masyarakat yang tinggi. Budiarto pun tak berharap banyak perubahan yang terjadi di 2014 selama calon yang diusung partai masih tokoh-tokoh lama.
Sebelumnya, para ulama yang tergabung dalam Wasilah Silaturahim Asatidz Tokoh dan Ulama (Wasiat Ulama) mendaulat Rhoma Irama sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. Dukungan tersebut diklaim merupakan hasil kesepakatan satu juta anggota Wasiat Ulama di seluruh Indonesia. Rhoma Irama pun sudah menyatakan kesanggupannya maju menjadi kandidat RI-1.
Rhoma mengatakan akhirnya dirinya memberanikan maju setelah desakan berbagai ulama tanah air. "Saya maju ini karena desakan ulama dan umat. Saya bahkan sempat katakan apakah tidak ada figur lain selain saya kepada ulama-ulama itu," tutur Rhoma dalam wawancara dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.
Para ulama itu, lanjut Rhoma, mengatakan tidak ada lagi sosok pemimpin bangsa ini yang merepresentasikan umat Islam. "Anda telah jadi ikon dari umat, hanya Anda yang bisa persatukan umat Islam, dan hanya Anda yang bisa bawa visi dan misi umat Islam," kata Rhoma menirukan ucapan salah seorang ulama.
Dengan desakan itu, Rhoma pun kemudian mempertimbangkan dengan serius usulan ini. Kemudian, Rhoma mengaku akhirnya hatinya terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk negeri ini.
Quote:
Quote:
mau dibawa kemana masa depan bangsa ini,
gimana pendapat aga-agan semua?
gimana pendapat aga-agan semua?
0
9.2K
Kutip
90
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan