- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
News Corps dan Sport Data tertarik bekerjasama dengan PSSI, LPIS, dan PT LI
TS
accha
News Corps dan Sport Data tertarik bekerjasama dengan PSSI, LPIS, dan PT LI
Quote:
TRIBUN-TIMUR.COM--Dua perusahaan asing, News Corps dan Sport Data, tertarik bekerjasama dengan PSSI dan dua pengelola kompetisi di Indonesia, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan PT Liga Indonesia (PT LI), untuk bersama mengembangkan sepakbola Indonesia.
CEO PT LPIS, Widjajanto, mengatakan, dua perusahaan asing tersebut menawarkan kerjasama kepada PSSI, LPIS, dan PT LI, untuk mengembangkan sepakbola Indonesia.
"Kerjasama dengan News Corps lebih diproyeksikan sebagai mitra untuk mengembangkan kompetisi. Sedangkan Sport Data untuk melakukan penegakan integritas dalam sepak bola yang meliputi pengawasan terhadap praktek match fixing, suap, atau mafia judi yang mengatur skor pertandingan. Jadi semua akan dipantau dengan menggunakan teknologi dan kemampuan intelejen mereka," tuturnya saat dihubungi, Senin (17/12/2012).
Menurut Widjajanto, kedua perusahaan asing tersebut juga melakukan penawaran kepada PT LI selaku operator kompetisi ISL dan Divisi Utama. "PSSI dan LPIS menghormati isi dan diktum yang ada di dalam MoU. Dan penawaran dari News Corp juga sudah ada di tangan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono," katanya.
Widjajanto melanjutkan, PSSI dan LPIS dalam satu minggu ke depan akan melaksanakan finalisasi penawaran kepada kedua perusahaan tersebut. "Dalam satu minggu ke depan LPIS dan PSSI sedang melakukan finalisasi struktur penawaran kepada pihak News Corps dan Sport Data," ujarnya.
Apabila proses finalisasi berjalan lancar, maka menurut Widjajanto, kerjasama tersebut sudah dapat berjalan pada musim 2012-2013. "Kerjasama tersebut akan merupakan keuntungan bagi LPIS. Diharapkan kedua perusahaan tersebut mampu mengembangkan kegiatan sepakbola di Indonesia,"tambahnya.
News Corp adalah perusahaan milik taipan media, Rupert Murdoch. Di AS, perusahaan ini memegang Fox News, The Wall Street Journal, dan perusahaan film Twentieth Century Fox.
Sementara Sport Data merupakan perusahaan yang memiliki reputasi dalam mencari dan mengumpulkan data terkait kasus-kasus ilegal di bidang olahraga. Sport Data Group memiliki jaringan dan tenaga ahli di bidang ini.
[url]http://makassar.tribunnews.com/2012/12/17/taipan-media-amerika-ingin-beli-hak-siar-lpi-dan-lsi
[/url]CEO PT LPIS, Widjajanto, mengatakan, dua perusahaan asing tersebut menawarkan kerjasama kepada PSSI, LPIS, dan PT LI, untuk mengembangkan sepakbola Indonesia.
"Kerjasama dengan News Corps lebih diproyeksikan sebagai mitra untuk mengembangkan kompetisi. Sedangkan Sport Data untuk melakukan penegakan integritas dalam sepak bola yang meliputi pengawasan terhadap praktek match fixing, suap, atau mafia judi yang mengatur skor pertandingan. Jadi semua akan dipantau dengan menggunakan teknologi dan kemampuan intelejen mereka," tuturnya saat dihubungi, Senin (17/12/2012).
Menurut Widjajanto, kedua perusahaan asing tersebut juga melakukan penawaran kepada PT LI selaku operator kompetisi ISL dan Divisi Utama. "PSSI dan LPIS menghormati isi dan diktum yang ada di dalam MoU. Dan penawaran dari News Corp juga sudah ada di tangan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono," katanya.
Widjajanto melanjutkan, PSSI dan LPIS dalam satu minggu ke depan akan melaksanakan finalisasi penawaran kepada kedua perusahaan tersebut. "Dalam satu minggu ke depan LPIS dan PSSI sedang melakukan finalisasi struktur penawaran kepada pihak News Corps dan Sport Data," ujarnya.
Apabila proses finalisasi berjalan lancar, maka menurut Widjajanto, kerjasama tersebut sudah dapat berjalan pada musim 2012-2013. "Kerjasama tersebut akan merupakan keuntungan bagi LPIS. Diharapkan kedua perusahaan tersebut mampu mengembangkan kegiatan sepakbola di Indonesia,"tambahnya.
News Corp adalah perusahaan milik taipan media, Rupert Murdoch. Di AS, perusahaan ini memegang Fox News, The Wall Street Journal, dan perusahaan film Twentieth Century Fox.
Sementara Sport Data merupakan perusahaan yang memiliki reputasi dalam mencari dan mengumpulkan data terkait kasus-kasus ilegal di bidang olahraga. Sport Data Group memiliki jaringan dan tenaga ahli di bidang ini.
[url]http://makassar.tribunnews.com/2012/12/17/taipan-media-amerika-ingin-beli-hak-siar-lpi-dan-lsi
Quote:
Cegah Suap, PSSI Gandeng Sport Data Group
Maraknya pengaturan skor, suap, maupun perjudian dalam sepakbola, menjadi perhatian tersendiri bagi PSSI. Apalagi kondisi sepakbola di Indonesia beberapa tahun ini cukup berat. Hal ini juga diakui oleh Sekjen PSSI Halim Mahfudz.
"Beberapa program PSSI memang banyak hambatan, terutama masalah transparansi organisasi dan praktek-praktek peninggalan masa masa lalu, seperti pengaturan pertandingan, suap, dan perjudian. Ini yang menyebabkan PSSI kesulitan untuk fokus," ujar Halim Mahfudz di Marley Cafe, Jakarta Selatan, Selasa (20/11). Untuk menghadapi masalah-masalah ini, PSSI bekerja sama dengan Sport Data Group yang berpusat di Inggris.
Kerja sama Sport Data Group dengan PSSI ini merupakan yang pertama di Asia dalam bidang sepakbola. Selama ini klien perusahaan ini banyak berasal dari federasi berbagai cabang olahraga di dunia. Namun bidang sepakbola yang paling banyak mendapat perhatian perusahaan ini.
Alasan menggandeng perusahaan ternama ini karena mereka telah memiliki reputasi dan jaringan internasional. Menurut Halim, perusahaan ini sudah memiliki reputasi dalam mencari dan mengumpulkan data terkait kasus-kasus ilegal yang mencederai integritas dan sportivitas di bidang olahraga.
Menurut Halim, selama ini masih ada aksi-aksi yang memanfaatkan sepakbola untuk kepentingan diluar sepakbola, seperti perjudian, pengaturan skor, maupun suap. Hal inilah yang menjadi dasar PSSI untuk mengembalikan integritas sepakbola. Sport Data Group memiliki jaringan dan tenaga ahli yang menangani masalah-masalah ilegal terkait sepakbola.
Dalam kesempatan itu, Michael Pride yang mewakili Sport Data Group mengatakan bahwa perusahaannya memang fokus pada masalah integritas olahraga. "Kami berusaha untuk memperbaiki integritas sepakbola Indonesia," kata mantan polisi ini. Selama ini, perusahaannya mengumpulkan data mengenai korupsi dalam bidang olahraga di dunia. Mereka bekerja atas permintaan federasi.
Pria yang pernah menjalin kerja sama dengan Kepolisian RI ini mengungkapkan bahwa di perusahaannya terdapat para ahli, termasuk penyelidik dan intelijen. “Kami selama ini juga bekerja sama dengan FIFA,” jelas pria yang menjabat Regional Investigator South East Asia ini. Nantinya, perusahaan ini akan membantu mengindentifikasi permasalahan yang ada dalam sepakbola Indonesia. Mereka juga mengidentifkasi jaringan maupun kelompok kriminal yang mengatur sepakbola diluar kepetingan sepakbola. “Kami juga memetakan jaringan yang menghancurkan sepakbola Indonesia”
Selama ini Michael melihat sejak sepuluh tahun lalu memang ada bukti beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia ikut berperan dalam pengaturan skor di Indonesia.Mereka juga kerja sama dengan orang-orang Thailand dan Eropa. “Sampai saat ini mereka masih beroperasi dan mengancam integritas sepakbola di seluruh dunia,” ungkap pria yang fasih berbahasa Indonesia ini. Kebanyakan kasus yang ditangani adalah perjudian dalam bidang olahraga.
Prosedur kerja Sport Data Group adalah menyampaikan info ke federasi. Federasi sepakbola itulah yang menyampaikan ke polisi atau menjatuhkan tindakan disiplin. “Jadi kami bukan membongkar kasus tapi memasuk dan mengumpulkan informasi kepada federasi apabila diminta. Dan hak federasi yang akan mengungkap suatu kasus,” katanya.
Menurut Michael, perusahaannya juga akan mengawasi kompetisi dalam tubuh PSSI. Organisasi olahraga tertua di Indonesia ini memang bertekad untuk membangun atmosfer yang berbeda daripada masa lalunya. Bahkan Halim Mahfudz juga mengungkapkan, isu-isu maupun indikasi di dalam tubuh federasi pun terkait masalah ilegal dalam sepakbola bisa diselidiki oleh Sport Data Group.(*)
[url]http://premierleague.co.id/detil-berita/internasional/cegah_suap__pssi_gandeng_sport_data_group.htm
[/url]Maraknya pengaturan skor, suap, maupun perjudian dalam sepakbola, menjadi perhatian tersendiri bagi PSSI. Apalagi kondisi sepakbola di Indonesia beberapa tahun ini cukup berat. Hal ini juga diakui oleh Sekjen PSSI Halim Mahfudz.
"Beberapa program PSSI memang banyak hambatan, terutama masalah transparansi organisasi dan praktek-praktek peninggalan masa masa lalu, seperti pengaturan pertandingan, suap, dan perjudian. Ini yang menyebabkan PSSI kesulitan untuk fokus," ujar Halim Mahfudz di Marley Cafe, Jakarta Selatan, Selasa (20/11). Untuk menghadapi masalah-masalah ini, PSSI bekerja sama dengan Sport Data Group yang berpusat di Inggris.
Kerja sama Sport Data Group dengan PSSI ini merupakan yang pertama di Asia dalam bidang sepakbola. Selama ini klien perusahaan ini banyak berasal dari federasi berbagai cabang olahraga di dunia. Namun bidang sepakbola yang paling banyak mendapat perhatian perusahaan ini.
Alasan menggandeng perusahaan ternama ini karena mereka telah memiliki reputasi dan jaringan internasional. Menurut Halim, perusahaan ini sudah memiliki reputasi dalam mencari dan mengumpulkan data terkait kasus-kasus ilegal yang mencederai integritas dan sportivitas di bidang olahraga.
Menurut Halim, selama ini masih ada aksi-aksi yang memanfaatkan sepakbola untuk kepentingan diluar sepakbola, seperti perjudian, pengaturan skor, maupun suap. Hal inilah yang menjadi dasar PSSI untuk mengembalikan integritas sepakbola. Sport Data Group memiliki jaringan dan tenaga ahli yang menangani masalah-masalah ilegal terkait sepakbola.
Dalam kesempatan itu, Michael Pride yang mewakili Sport Data Group mengatakan bahwa perusahaannya memang fokus pada masalah integritas olahraga. "Kami berusaha untuk memperbaiki integritas sepakbola Indonesia," kata mantan polisi ini. Selama ini, perusahaannya mengumpulkan data mengenai korupsi dalam bidang olahraga di dunia. Mereka bekerja atas permintaan federasi.
Pria yang pernah menjalin kerja sama dengan Kepolisian RI ini mengungkapkan bahwa di perusahaannya terdapat para ahli, termasuk penyelidik dan intelijen. “Kami selama ini juga bekerja sama dengan FIFA,” jelas pria yang menjabat Regional Investigator South East Asia ini. Nantinya, perusahaan ini akan membantu mengindentifikasi permasalahan yang ada dalam sepakbola Indonesia. Mereka juga mengidentifkasi jaringan maupun kelompok kriminal yang mengatur sepakbola diluar kepetingan sepakbola. “Kami juga memetakan jaringan yang menghancurkan sepakbola Indonesia”
Selama ini Michael melihat sejak sepuluh tahun lalu memang ada bukti beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia ikut berperan dalam pengaturan skor di Indonesia.Mereka juga kerja sama dengan orang-orang Thailand dan Eropa. “Sampai saat ini mereka masih beroperasi dan mengancam integritas sepakbola di seluruh dunia,” ungkap pria yang fasih berbahasa Indonesia ini. Kebanyakan kasus yang ditangani adalah perjudian dalam bidang olahraga.
Prosedur kerja Sport Data Group adalah menyampaikan info ke federasi. Federasi sepakbola itulah yang menyampaikan ke polisi atau menjatuhkan tindakan disiplin. “Jadi kami bukan membongkar kasus tapi memasuk dan mengumpulkan informasi kepada federasi apabila diminta. Dan hak federasi yang akan mengungkap suatu kasus,” katanya.
Menurut Michael, perusahaannya juga akan mengawasi kompetisi dalam tubuh PSSI. Organisasi olahraga tertua di Indonesia ini memang bertekad untuk membangun atmosfer yang berbeda daripada masa lalunya. Bahkan Halim Mahfudz juga mengungkapkan, isu-isu maupun indikasi di dalam tubuh federasi pun terkait masalah ilegal dalam sepakbola bisa diselidiki oleh Sport Data Group.(*)
[url]http://premierleague.co.id/detil-berita/internasional/cegah_suap__pssi_gandeng_sport_data_group.htm
BOLD : Semoga mafia2 sepakbola di Indonesia dapat dihilangkan dan PSSI jaman NH diaudit...
0
2.4K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan