- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rahadewineta, Wasit Indonesia di Kejuaraan Dunia Taekwondo
TS
ibnutiangfei
Rahadewineta, Wasit Indonesia di Kejuaraan Dunia Taekwondo
Quote:
Rahadewineta (kanan) bersama Presiden WTF
Quote:
Universal Taekwondo Indonesia (UTI) Profesional, mulai menapak ke jenjang Dunia, dengan mengirimkan Satu Orang Wasit Pomsae ke Kejuaraan Dunia Poomsae Taekwondo di Kolombia tanggal 6-9 Desember 2012.
Adalah Rahadewineta, mantan Atlet Taekwondo Nasional yang kini berprofesi sebagai Wasit Taekwondo.Tidak tanggung-tanggung, peraih medali Perak Amerika Serikat Terbuka di Oregon tahun 2008 itu mendapat kerpercayaan dari UTI Pro, untuk menjadi delegasi Indonesia di Kejuaraan Dunia Taekwondo di Kolombia, sebagai Wasit Poomsae.
Yang menarik bahwa Rahadewineta merupakan wasit termuda diantara 38 wasit yang memimpin di ajang Kejuaraan Dunia Poomsae, di usianya yang masih tergolong muda 29 tahun.
"Ini kebanggaan tersendiri bagi saya menjadi wasit di Kejuaraan Dunia di Kolumbia, apalagi saya merupakan satu satunya wasit wanita yang paling muda diantara 38 wasit yang hadiri di Kolumbia," ungkap Rahadewi Neta pemegang Sertifikat Wasit Internasional itu Ketika ditemui di UTI Pro Center di Kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta ,Minggu (16/12/2012).
Rahadewineta mengaku sangat gembira bisa memimpin pertandingan di level Kejuaraan Dunia.
"Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya, bisa menjadi wasit di ajang Kejuaraan Dunia Poomsae mengingat ada proses seleksi yang ketat sebelum dipercaya menjadi wasit di tingkat Dunia," jelasnya.
Menurutnya, untuk bisa memimpin di level Kejuaraan dunia tidaklah Mudah. Meski diutus langsung oleh UTI Pro, belum jaminan dapat langsung memimpin di tiingkat Kejuaraan Dunia.
"Ada tahapan yang harus diikuti seorang wasit di level Kejuaraan Dunia, antara lain megikuti seleksi yang ditentukan oleh WTF (World Taekwondo Federation)," jelasnya.
Dikatakan, Menjadi Wasit di tingkat Kejuaraan Dunia, memiliki pressure-nya cukup tinggi. Apalagi di level tingkat Kejuaraan Dunia.
"Berbeda dengan Kyorufi (Tarung) yang menggunakan sistem Protector Scoring System, PSS. Utuk Poomsae sistem scoring menggunakan Taekwonsoft jadi setiap wasit dituntut tingkat konsentrasi yang cukup tinggi," katanya lagi.
Neta berharap dengan tambahan ilmu yang didapat di Kejuaraan Dunia ini, dapat menambah jam terbang dan terlebih lagi untuk kemajuan UTI Pro.
"Mudah–mudahan ini bisa menjadi modal saya untuk kemajuan UTI Pro," ujar Rahadewineta.
SUMBER
Adalah Rahadewineta, mantan Atlet Taekwondo Nasional yang kini berprofesi sebagai Wasit Taekwondo.Tidak tanggung-tanggung, peraih medali Perak Amerika Serikat Terbuka di Oregon tahun 2008 itu mendapat kerpercayaan dari UTI Pro, untuk menjadi delegasi Indonesia di Kejuaraan Dunia Taekwondo di Kolombia, sebagai Wasit Poomsae.
Yang menarik bahwa Rahadewineta merupakan wasit termuda diantara 38 wasit yang memimpin di ajang Kejuaraan Dunia Poomsae, di usianya yang masih tergolong muda 29 tahun.
"Ini kebanggaan tersendiri bagi saya menjadi wasit di Kejuaraan Dunia di Kolumbia, apalagi saya merupakan satu satunya wasit wanita yang paling muda diantara 38 wasit yang hadiri di Kolumbia," ungkap Rahadewi Neta pemegang Sertifikat Wasit Internasional itu Ketika ditemui di UTI Pro Center di Kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta ,Minggu (16/12/2012).
Rahadewineta mengaku sangat gembira bisa memimpin pertandingan di level Kejuaraan Dunia.
"Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya, bisa menjadi wasit di ajang Kejuaraan Dunia Poomsae mengingat ada proses seleksi yang ketat sebelum dipercaya menjadi wasit di tingkat Dunia," jelasnya.
Menurutnya, untuk bisa memimpin di level Kejuaraan dunia tidaklah Mudah. Meski diutus langsung oleh UTI Pro, belum jaminan dapat langsung memimpin di tiingkat Kejuaraan Dunia.
"Ada tahapan yang harus diikuti seorang wasit di level Kejuaraan Dunia, antara lain megikuti seleksi yang ditentukan oleh WTF (World Taekwondo Federation)," jelasnya.
Dikatakan, Menjadi Wasit di tingkat Kejuaraan Dunia, memiliki pressure-nya cukup tinggi. Apalagi di level tingkat Kejuaraan Dunia.
"Berbeda dengan Kyorufi (Tarung) yang menggunakan sistem Protector Scoring System, PSS. Utuk Poomsae sistem scoring menggunakan Taekwonsoft jadi setiap wasit dituntut tingkat konsentrasi yang cukup tinggi," katanya lagi.
Neta berharap dengan tambahan ilmu yang didapat di Kejuaraan Dunia ini, dapat menambah jam terbang dan terlebih lagi untuk kemajuan UTI Pro.
"Mudah–mudahan ini bisa menjadi modal saya untuk kemajuan UTI Pro," ujar Rahadewineta.
SUMBER
wuih...mantabz...wanita dan masih muda lagi...
Quote:
TRIT ANE YG MASIH FRESH....
Redenominasi, Sen Menjadi Satuan Rupiah Terkecil
2013, Lapan Luncurkan Roket dari Morotai
Aturan Ganjil-Genap Tidak Berlaku di Seluruh Jakarta
Menyiasati Kebijakan Ganjil Genap di Jakarta
Mobil Listrik Nasional Akan Dirilis Mei 2013
[KABAR BAIK] Tiket Monorail Dipatok 9 Ribu Rupiah HT
Disiapkan, TransJakarta Khusus Perempuan
[KABAR GEMBIRA] Biaya Pendaftaran Seleksi Masuk PTN 2013 Digratiskan HT
Aturan Three in One Bakal Dihapus dari Seluruh Ruas Jalan DKI HT
[KISAH UNIK]Kisah Sinshe Spesialis Koruptor di Bareskrim
Redenominasi, Sen Menjadi Satuan Rupiah Terkecil
2013, Lapan Luncurkan Roket dari Morotai
Aturan Ganjil-Genap Tidak Berlaku di Seluruh Jakarta
Menyiasati Kebijakan Ganjil Genap di Jakarta
Mobil Listrik Nasional Akan Dirilis Mei 2013
[KABAR BAIK] Tiket Monorail Dipatok 9 Ribu Rupiah HT
Disiapkan, TransJakarta Khusus Perempuan
[KABAR GEMBIRA] Biaya Pendaftaran Seleksi Masuk PTN 2013 Digratiskan HT
Aturan Three in One Bakal Dihapus dari Seluruh Ruas Jalan DKI HT
[KISAH UNIK]Kisah Sinshe Spesialis Koruptor di Bareskrim
Diubah oleh ibnutiangfei 17-12-2012 00:01
0
3.6K
Kutip
21
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan