Bukan hal yang aneh jika kita melihat ada beberapa pemain yang memiliki hubungan darah bermain dalam sebuah kompetisi yang sama. Dalam hal ini, Liga Primer Inggris (EPL). Entah mereka satu tim atau berlawanan, dua atau tiga orang, membela tim nasional yang berbeda, atau apapun itu, mereka tetap bersaudara.
Spoiler for Bradley dan Clive Allen:
Keluarga Allen menyumbangkan keturunannya sebagai pemain profesional selama tiga generasi dalam sepakbola Inggris. Generasi kedua diwakili dua Allen, Clive dan Bradley.
Clive Allen memulai karirnya bersama Queens Park Rangers sebagai seorang striker. Clive mencetak hat-trick saat debut di usia 17 tahun dalam kemenangan 5-1 atas Coventry City. Karir tersuksesnya dicapai saat bermain untuk Tottenham Hotspur dengan mencetak 112 gol dalam 173 pertandingan, termasuk mencetak 49 gol selama musim 1986-1987.
Bradley Allen yang juga berposisi sebagai striker memulai karir di tempat yang sama. Bersama The R’s, ia menjalani musim yang sukses pada edisi perdana Liga Primer Inggris (EPL). Namun, cedera menghalanginya menjadi pencetak gol andalan klub dan gagal menjadi striker utama.
Spoiler for Ian dan David Brightwell:
Duo bersaudara ini adalah anak dari Robbie Brightwell, juara lari 400 m Eropa, dan Ann Packer, peraih medali emas Olimpiade cabang lari 800 m. Mereka berdua sama-sama berposisi sebagai defender dan dikenal saat membela Manchester City.
Namun, yang bertahan lama sebagai pemain The Citizens adalah Ian dengan tampil sebanyak 321 kali dan mencetak 18 gol selama 12 tahun. Adiknya, David, justru lebih sering dipinjamkan ke klub lain.
Spoiler for Adam dan James Chambers:
Kedua orang ini bermain bersama di divisi tertinggi Liga Inggris saat masih tergabung di West Bromwich Albion. Menariknya, mereka adalah pemain kembar pertama yang pernah sama-sama memperkuat The Baggies. Mereka lahir pada tanggal 20 November 1980.
Chambers bersaudara juga menjadi pemain kembar pertama yang bermain berdampingan di EPL saat diturunkan melawan Arsenal pada tanggal 26 Desember 2002.
Musim ini mereka reuni di Walsall yang berlaga di League One, divisi tingkat ketiga di Inggris. James menyusul Adam yang telah memperkuat klub ini sejak musim lalu.
Spoiler for Xabi dan Mikel Alonso:
Xabi Alonso memang lebih dikenal oleh para penikmat sepakbola. Tak banyak yang tahu dia memiliki seorang kakak seorang pesepakbola juga, Mikel Alonso. Dua Alonso ini merupakan didikan Real Sociedad. Belajar di tempat yang sama tak serta-merta membuat prestasi yang setara. Xabi jelas lebih benderang.
Xabi berhasil membawa Real Sociedad melaju hingga ke babak 16 besar Liga Champions 2003/2004. Musim selanjutnya ia pindah ke Liverpool dan kembali ke Spanyol bersama Real Madrid di musim 2009/2010.
Mikel menyusul adiknya pindah ke EPL untuk bergabung bersama Bolton Wanderers dengan status pinjaman pada musim 2007/2008. Opsi kontrak permanen di akhir musim ada dalam kesepakatannya namun tak pernah dimanfaatkan pihak Bolton. Mikel kembali ke Spanyol dan bermain untuk Tenerife.
Walau sama-sama pernah bermain di EPL, mereka baru melawan satu sama lain di lapangan pertandingan saat Real Madrid dan Tenerife bertemu. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Los Merengues dengan skor 3-0.
Spoiler for Gary dan Phil Neville:
Gary dan Phil menembus tim utama Manchester United pada pertengahan 1990-an. Mereka memulai musim 1995/1996 dengan kekalahan 3-1 atas Aston Villa pada pertandingan tandang. Pertandingan ini mendorong Alan Hansen untuk mengucapkan kata-kata terkenalnya: “You never win anything with kids”.
Namun Fergie mempertahankan kepercayaannya kepada kedua pemain belakang ini dan keduanya tumbuh sebagai bagian dari tim yang meraih gelar EPL dan FA Cup pada akhir musim.
Tiga tahun kemudian mereka memenangkan treble dan setelah bek kiri Dennis Irwin pergi pada tahun 2002, Phil bergabung dengan saudaranya menjadi pilihan utama dalam skuad reguler United.
Phil kemudian bergabung bersama Everton pada tahun 2005 hingga sekarang, sementara Gary menjadi kapren klub pada tahun yang sama dan menghabiskan seluruh karirnya bersama The Red Devils dan pensiun pada Januari 2011.
Spoiler for Rio dan Anton Ferdinand:
Mereka berdua adalah produk dari akademi West Ham United dan berposisi sebagai defender. West Ham terkenal dengan pembinaan pemain mudanya yang menghasilkan orang-orang seperti Paul Ince, Frank Lampard, Joe Cole, Jermaine Defoe, Glen Johnson dan Michael Carrick. Meski sama-sama didikan The Hammers, mereka berada pada masa yang berbeda dan tak pernah bermain dalam satu tim di EPL.
Rio lebih dahulu meninggalkan West Ham pada tahun 2000 menuju Leeds United. Sedangkan Anton, yang lebih muda 6 tahun dari Rio, baru memulai debutnya bersama klub London itu di tahun 2003. Rio hingga kini menjadi pilar pertahanan Manchester United dan Anton tengah bermain di musim keduanya bersama QPR.
Spoiler for Rafael dan Fabio Da Silva:
Pemain kembar berposisi bek sayap ini resmi pindah ke Manchester United dari Fluminense pada Januari 2008 setelah sebelumnya kesepakatan telah tercapai pada Februari 2007. Mereka tak dapat bermain hingga umur mereka mencapai 18 tahun di bulan Juli 2008.
Kepindahan ke Inggris membuat media Brasil menyebut mereka adalah jawaban Brasil terhadap duo Neville yang lebih dulu berada di United.
Kemiripan mereka pernah membuat wasit kesulitan. Fabio pernah mendapatkan kartu kuning akibat pelanggaran yang dilakukan Rafael saat melawan Barnsley di Carling Cup 2009, namun akhirnya wasit memberikan kartu kuning kepada orang yang benar.
Ferguson punya cara tersendiri untuk membedakan kembar identik ini, yakni dengan melihat cincin nikah yang ada di jari Fabio. Ya, Fabio telah menikah di usia 18 tahun. Namun kini Rafael juga telah menikah pada awal tahun 2012. Bagaimana membedakan mereka?
Well, Fergie tak perlu ambil pusing sekarang karena Fabio masih berada di Queens Park Rangers untuk menjalani masa peminjamannya hingga akhir musim.
Spoiler for Kevin-Prince dan Jerome Boateng:
Kedua pemain ini lahir di Jerman dari ayah yang berkewarganegaraan Ghana dan ibu yang memiliki paspor Jerman. Jerome, yang lebih muda, kini bermain di Bayern Munich sebagai bek, sedangkan Kevin-Prince berposisi sebagai gelandang untuk AC Milan.
Kevin-Prince dan Jerome sama-sama memperkuat Jerman saat masih bermain dalam tim nasional kelompok umur, namun pada akhirnya Kevin-Prince memilih untuk meneruskan darah Afrika dari ayahnya dengan membela tim nasional Ghana. Jerome tetap bertahan dengan tim nasional Jerman.
Keduanya tak pernah bertemu di EPL. Ketika Jerome pindah ke Manchester City pada musim 2010/2011, Kevin-Prince telah meninggalkan Portsmouth satu musim sebelumnya menuju Italia.
The Boatengs ini membuat sejarah pada Piala Dunia 2010 ketika mereka menjadi kakak-adik pertama yang bermain melawan satu sama lain dalam ajang yang telah dilaksanakan sejak tahun 1930 ini.
Spoiler for Bonus Pertama:
yang berkenan Boleh donk Bagi jangan di kasih Budayakan Komeng ya gan..!!!